https://travel.tempo.co/read/1088749/5-kegiatan-di-surabaya-yang-mendorong-

semangat-keragaman?AllUtama&campaign=AllUtama_Click_4


 5 Kegiatan di Surabaya yang Mendorong


 Semangat Keragaman

Reporter:


       Tempo.co

Editor:


       Tulus Wijanarko

Senin, 14 Mei 2018 15:41 WIB
Seorang mahasiswa asing dari Universitas Airlangga Surabaya, mengikuti parade budaya. Uniknya mahasiswi itu, menggunakan pakaian adat Indonesia. Surabaya, 3 Mei 2015. FULLY SYAFI <https://statik.tempo.co/data/2015/05/02/id_395494/395494_620.jpg>

Seorang mahasiswa asing dari Universitas Airlangga Surabaya, mengikuti parade budaya. Uniknya mahasiswi itu, menggunakan pakaian adat Indonesia. Surabaya, 3 Mei 2015. FULLY SYAFI

*TEMPO.CO*, *Jakarta* - Hari-hari ini Surabaya <https://www.tempo.co/tag/surabaya> tengah berjuang melawan serangan teror yang telah merenggut belasan korban jiwa dan puluhan luka-luka.

Kota Surabaya selama ini telah banyak melakukan beragam kegiatan yang mencerminkan semangat penghargaan kepada keragaman. Ada kegiatan yang insidental, ada yang dilakukan tahunan.

Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana saat menghadiri Tawur Kasanga pada 8 Maret 2016 mengatakan Kota Surabaya sudah menjadi kota percontohan dalam hal kerukunan beragama di dunia. Kerukunan tersebut dapat dilihat dari partisipasi masyarakat Surabaya dalam memeriahkan kegiatan yang memiliki nilai keberagaman di Surabaya.

Berikut 5 diantara berbagai kegiatan di Surabaya yang dilaksanakan dalam rangka menjunjung nilai toleransi dan keberagaman tersebut.

1. *Wisata ke Masjid Cheng HooWarga melintas di depan Masjid Cheng Ho
   di Surabaya, Jawa Timur, 29 Juni 2015. Masjid yang diresmikan pada
   13 Oktober 2002 tersebut bernuansa Muslim Tionghoa dan memiliki
   ornamen menyerupai kelenteng. ANTARA/Zabur Karuru*

Wisata ke Masjid Cheng Hoo di Surabaya menjadi pilihan banyak pelancong. Masjid yang memiliki bangunan mirip kelenteng ini mencerminkan keindahan keberagaman budaya di Surabaya.

Arsitektur Cina yang menonjol, salah satunya, adalah atap yang berbentuk pagoda segi delapan dengan ujung-ujung melengkung. Desain itu bermakna keberuntungan dan kejayaan. Tidak hanya bangunannya, sejarah pendirian masjid ini juga memiliki nilai keberagaman, karena dibangun oleh komunitas Tionghoa muslim Surabaya pada tahun 2001.

Selain pengaruh budaya Cina dan Arab, pintu-pintu yang melengkung dan bercat kuning merupakan pengaruh budaya India.

2. *Festival lintas budaya atau /Cross Culture International Folk/ dan
   /Art Festival/*

Festival lintas budaya ini merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya. tujuannya untuk memperkenalkan kesenian dan budaya antar negara. Salah satu rangkaian pergelaran /Surabaya Cross Culture International Folk and Art Festival/ adalah workshop kesenian budaya.

Biasanya rastusan peserta dari luar negeri dan dalam negeri diundang dan mendapat kesempatan menampilkan kebudayaannya. Baju-baju tradisional hingga tarian-tarian daearah memeriahkan festival ini.

Harapannya, festival ini mampu membuat Surabaya menjadi etalase budaya yang bisa dinikmati masyarakat.

3. *Parade Budaya memperingati HUT Surabaya*

Dalam memperingati Hari Jadi Kota Surabaya, tahun ini yang ke 725 tahun, pemerintah setempat menyelenggarakan berbagai kegiatan, salah satunya, adalah Parade Budaya dan Bunga. Parade ini bertema “Etnik Festival dan Etnik Fantasi”.  Parade yang dilaksanakan pada 6 Mei lalu menampilkan sejumlah kreasi dan budaya Nusantara.

4. */East Asia Summit Regional Seminar for Capacity Building to Prevent
   and Counter Violent Extremism/**2016*

Pada tahun 2016 Surabaya terpilih sebagai tempat gelaran agenda berskala Internasional berupa East Asia Summit Regional Seminar for Capacity Building to Prevent and Counter Violent Extremism. Agenda ini membahas upaya pencegahan permasalahan terorisme.

Dihadiri perwakilan lembaga pemerintaham dan non pemerintah dari berbagai negara. Selain 10 negara ASEAN, acara ini juga dihadiri Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Korea Selatan, RTT, Rusia dan Selandia Baru.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Duta Besar Jose Travers saat itu menyatakan bahwa Kota Surabaya merupakan salah satu contoh terbaik penghargaan terhadap keragaman budaya dan kesadaran untuk saling hidup berdampingan.

*5. Jejak Tradisi Nasional (JATRENAS) 2015*

JATRENAS merupakan sebuah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Dirjen  Kemendikbud dalam rangka pengenalan dan pemahaman keragaman budaya Indonesia kepada para pelajar. Tahun 2015, Surabaya terpilih menjadi tempat penyelengaraannya dan diikuti 125 pelajar SMA perwakilan dari seluruh provinsi se-Indonesia.

Seperti yang dilansir dari situs resmi pemerintah kota Surabaya, /Surabaya.go.id,/ Walikota Surabaya mengatakan keterpaduan budaya merupakan sebuah kekuatan bangsa untuk mencapai masa depan negaa yang lebih baik.

Penyelenggaraan JETRANAS bertujuan agar generasi muda dapat mengetahui, mengenali, serta memahami keragaman budaya tradisi yang ada di Indonesia, menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap budaya yang berbeda sebagai langkah antisipasi pertentangan/konflik sosial yang marak akhir-akhir ini.

*ANTARANEWS.COM | SURABAYA.GO.ID | INSAN QURANI*

------------------------------------------------------------------------






Kirim email ke