Perjanjian ini memang belum mengikat, selain belum ada pembayaran dari pihak Indonesia juga salah satu pihak bisa menarik diri. Perjanjian berikutnya masih disusun seperti shareholders agreement antara FCX dan Inalum bagaimana mekanismenya FCX yg minority tetapi memegang manajemen, biasanya yg mayoritas yg pegang manajemen. Perjanjian2 tsb memerlukan FCX Board approval, kalau FCX Board tidak setuju ya batal. Juga pelepasan saham Rio Tinto masih membutuhkan persetujuan Board, kalau tdk disetujui ya batal. Binding agreement-nya sendiri masih belum, masih disusun.
---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote : Apa maksudnya bukan begini :Perjanjian mengikat dengan kepemilikan 51 % Indonesia dan 49% Mc. Moran hanya berlaku selama 20 tahun. Di hari depannya, jadi setelah 20 tahun, belum ada perjanjian mengikat. Tidak tahu apa setelah itu Mc. Moran disuruh pergi, dan 49% dari barang2 peninggalan akan dibeli Inalum. Atau tambang bakal ditutup, sudah tidakproduktif untuk emas dan tembaga nya diolah? Atau mungkin diteruskan kalau ditemukan cadangan baru di luardaerah konsesi, dengan perjanjian baru sama sekali, atau akan diolah Inalum sendiri ? 2018-07-13 15:53 GMT+02:00 Marco 45665 <comoprima45@...>: BRAVO RIO TINTO ATAS PEMBELIAN SAHAM P.T FREEPORT MC MORAN ( Note: Agar Pem.R.I sekuat tenaga dan energis berusaha Terus untuk membeli dan memperoleh Sebagian Besar Saham Lintah Darat Freeport -paling tidak sampai 8O % ...jikapun belum mungkin untuk * full 1OO % ). GUNUNG GRASBERG adalah Milik R.I / milik bersama Bangsa dan Rakyat Papua dan Rakyat Indonesia dan Bukan Milik USA atauppun UK dan Austarlia !! YANG SAYA TIDAK PERNAH MENGERTI dan YANG BAGI SAYA TIDAK MASUK AKAL ialah bahwa : - GUNUNG GRASBERG adalah GUNUNG MILIK INDONESIA terletak di Irian Papua Barat yang adalah DAERAH KEDAULATAN NEGARA R.I, - Sedangakan PERSEROAN TERBATAS ( P.T Mc MORAN adalah Perushaan Amerika yang mendapat Izin Operasi /Lisensi Pertambangan diGUNUNG GRASBERG MILIK INDONESIA berdasarkan Perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah Pihak. - Indonesia telah membeli Saham Mc Moran 51% saham Freeport dan dngan demikian Pihak R.I sekarag merupakan Share Holder Mayoritas - Dari segi HUKUM dan atau Hukum Dagang ( Commecial Act ) maka PIhak Indonesia sebagai Share Holder terbesar - Mayoritas , mempunyai WEWENANG yang lebiih besar dan atau Terbesar dan yang Paling menentukan sebagai DECISION MAKER / PEMBUAT KEPUTUSAN - Jika P.T. Mac Moran bersikeras dan bersikap keras untuk SELALU MENGUlR-ULUR WAKTU UNTUK TERUS MENERUS BISA BEROPERASI DI INDONESIA DAN MENDAPATKAN HAK IZIN TAMBANGNYA DI GUNUNG GRASBERG MILIK INDONESIA. - Argument bhw disatu Pihak dlm perjanjian antara Freeport Mc Moran dan Pihak Indonesia telah dinyatakan bersama bhw A/, Pernyataan Bersama tsb menjelaskan, perjanjian yang disepakati akan mengatur transaksi antara FCX dan Inalum, dalam hal pembelian saham tambahan di tambang Grasberg. Perjanjian itu juga mengatur kepemilikan dan operasi perusahaan di masa depan. B/ . “Semua pihak telah berkomitmen akan menyetujui dan menandatangani perjanjian yang bersifat mengikat, sebelum akhir semester II 2018,” ungkap manajemen Rio Tinto. - Tetapi dilain pihak > C/. bahwa : '' “Inalum dan Freeport McMoran telah menandatangani perjanjian tidak mengikat terkait dengan masa depan kepemilikan saham tambang Grasberg, Papua . [ Pertanyaan Besar ?? ...... Hal mana berlawanan dan bertolak belakang dan controversial dng point 6. A/. dan terutama point 6 B/. TSB DIATAS ..... yang Notabene TELAH DISEPAKATI BERSAMA antara Pt.Freeport Mc Moran sendiri dengan RIO TINTO ..... - Point selanjutnya menyatakan sbb: > Meski persyaratan telah disepakati dalam perjanjian itu, namun Rio Tinto menyatakan tidak ada kepastian bahwa transaksi akan rampung. “Perjanjian final apapun masih harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah, sebagai regulator, dan otoritas, ungkapnya. [ dan lebih2 lagi menginagt bahwa R.I - de facto de Iure adalah PEMILIK Tunggal Gunung GASBERG - dan bukan sama sekali Freeport , USA,UK ataupun AUSTRALIA .. (red), ] Yang jadi pertanyaan : > Lalu Bagaimana sekarang Sikap PEMERINTAH dan Negara R.I sebagai Pemilik Gunung Grasberg , sebagai Regulator dan Otoritas tertinggi ( Top Decision Maker by Law )... ?>> Diatas segala Masalah , Rintangan dan Kesulitan yang tidak mudah dan tidak ringan untuk dihadapi , dirundingkan dan diselesaikan oleh Pem.JOKOWI dewasa kini, baik dari segi HUKUM (Perjanjian dan Contract yang sedang dan masih berjalan ,dll ) , maupun dari segi Administrasi dan Ekonomi serta Technis Birokrative ,dll ) sebagai akibat KETIDAK SERIOUSAN dan BUDAYA KORUPSI yang mapan dari Rezim Militer Korupt Soeharto yang dilanjutkan oleh 2 x Periode Pem. Narcistis dan Flamboyan SBY (Pemerintahan Semi Militer/Sipil), maka sekarang Kita berdoa dan menyimpan Harapan Besar bhw Pem .JOKOWI akan tetap berusaha meluruskan dan Memperjuangkan Masalah GUNUNG GRASBERG untuk dikembalikan SEPENUHNYA HAK PEMILIKAN dan PENGGUNAANNYA kepada Pihak R.I dan sekali Gus agar SAHAM2 NYA bisa Maximal dibeli kembali oleh PIHAK R.I dari PENGERUK dan PENYEWA GUNUNG GRASBERG > P.T. FREEPORT Mc Moran. !! >> Jika saja Bun Karno masih Hidup dan masih berkesempatan memgang Tampuk >> Pemerintahan di negeri ini, Mungkinsudah lama PT. Freeport Mc Moran >> mengalamai Nasib seperti CALTEX di Sumatra (Pakan Baru ) ditahun 6O'an atau >> mungkin bhw suatu saat Pemerintah R.I mengambil langkah seperti yg juga >> dilakukan oleh Pem .Venezuela dibawah Jendaral Chavez > '' The Chavez >> Surprising Solution '' dengan muatan kental >> for the sake of NATION and >> STATE INTEREST OF VENEZUELA ? >> JAWABANNYA mungkin terletak pada SIAPA YANG AKAN MEMEGANG TAMPUK KEKUASAAN >> POLITIK DI NEGERI INI DIKEMUDIAN HARI dan Apakah akan Punya Nyali atau >> Keberanian dan Ketegasan serta Pemikiran Politik yang Pasti dan Briliant >> serta Jiwa Nasional dan Patriotisme yang Besar dan sanggup untuk menggalang >> Bangsa sebagai Suatu Kesatuan dan Kekuatan yang Satu untuk membela >> Kepentingan dan Kedaultan Bangsa dan Negara.... mrc. 2018-07-13 10:08 GMT+02:00 Sunny ambon ilmesengero@... [nasional-list] <nasional-l...@yahoogroups.com >: Singat saya proyek Asahan itu dimiliki oleh Jepang, tetapi apakah sudah diambil alih oleh perusahaan Indonesia, jadi apakah BUMN ataukah swasta? Dikatakan ”“Perjanjian final apapun masih harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah, regulator, dan otoritas,” Pemerintah yang mana? hahahahahaha https://kumparan.com/@kumparan bisnis/rio-tinto-sebut- perjanjian-freeport-dengan- inalum-tidak-mengikat-27431110 790544903 Rio Tinto Sebut Perjanjian Freeport dengan Inalum Tidak Mengikat Rio Tinto Sebut Perjanjian Freeport dengan Inalum Tidak Mengikat kumparanBISNIS Jumat 13 Juli 2018 - 08:40 Rio Tinto (Foto: AFP PHOTO / Byambasuren Byamba-Ochir) Perusahaan pertambangan Rio Tinto melaporkan kesepakatan transaksi dengan induk holding BUMN tambang Indonesia, PT Inalum, ke otoritas bursa saham London dan Australia. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikannya, Rio Tinto menyebut perjanjian tersebut bersifat tidak mengikat. Pemerintah Indonesia yang diwakili PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), menandatangani perjanjian awal (Head of Agreement/HoA) dengan Freeport McMoran Inc (FCX) pada Kamis (12/7). Perjanjian itu pada prinsipnya menyepakati pembelian 51% saham Freeport oleh Inalum. Saham yang dibeli seharga USD 3,5 miliar itu, sebagian berasal dari hak partisipasi (participating interest) Rio Tinto sebesar 40% di PT Freeport Indonesia. Sisanya dibeli Inalum dari Indocopper, sehingga total harga pembelian menjadi USD 3,85 miliar. “Inalum dan Freeport McMoran telah menandatangani perjanjian tidak mengikat terkait dengan masa depan kepemilikan saham tambang Grasberg, Papua. Head of agreement itu merinci penjualan seluruh saham Freeport Indonesia yang dimiliki Rio Tinto kepada Inalum senilai US 3,5 miliar.” tulis Rio Tinto, Kamis (12/7). Penandatanganan pokok pokok kesepakatan Divestasi saham PT Freeport Indonesia (Foto: Helmi/kumparan) Perusahaan pertambangan yang berbasis di Inggris itu, sahamnya memang terdaftar di Bursa London (London Stock Exchange/LSE) dan Australia Stox Exchange (ASX). Sehingga adanya perjanjian dengan Inalum dan Freeport, membuat Rio Tinto harus melaporkannya ke kedua bursa tersebut. Baca Juga : - Tambang Freeport yang Balik ke Pangkuan RI Punya Emas Rp 722 Triliun - Dana Terbesar Pembayaran Saham Freeport dari Inalum Diterima Rio Tinto - Inalum Targetkan Transaksi Pembelian Saham Freeport Selesai 2 Bulan Pernyataan itu juga menjelaskan, perjanjian yang disepakati akan mengatur transaksi antara FCX dan Inalum, dalam hal pembelian saham tambahan di tambang Grasberg. Perjanjian itu juga mengatur kepemilikan dan operasi perusahaan di masa depan. “Semua pihak telah berkomitmen akan menyetujui dan menandatangani perjanjian yang bersifat mengikat, sebelum akhir semester II 2018,” ungkap manajemen Rio Tinto. Meski persyaratan telah disepakati dalam perjanjian itu, namun Rio Tinto menyatakan tidak ada kepastian bahwa transaksi akan rampung. “Perjanjian final apapun masih harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah, regulator, dan otoritas,” ungkapnya.