Bung Djie, ini ada keterangan dan ESDM, balik modal dalam tiga tahun. Dibawah 
disebutkan hemat 50% sedang Jonan mengatakan tagihan listriknya hemat 80%, 
mungkin tergantung kapasitas solar panel yg dipasang dan harga listrik yg 
progressif.
---"Kami memasangnya 40 juta rupiah untuk instalasi `rooftop`. Biaya iuran 
listrik misalnya sampai Rp2 juta, mungkin dengan ini bisa menghemat lebih dari 
setengahnya per bulan," kata Noor.

Dengan penghematan 50 persen dari iuran listrik per bulan, pengguna panel surya 
atap sudah bisa balik modal atas investasinya dalam waktu sekitar tiga tahun.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote :





Panel surya atap solusi penuhi kebutuhan listrik rumah tangga

 Jumat, 13 Juli 2018 00:33 WIB

Pekerja mengecek Panel Surya di atap rumah di Menteng, Jakarta. (ANTARA 
FOTO/Ujang Zaelani)


Jakarta (ANTARA News) - Kementerian ESDM menilai pemasangan teknologi panel 
surya atap (rooftop) bisa menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi 
kebutuhan listrik di rumah-rumah.

"Hitungannya lebih hemat investasinya karena umur dari `rooftop` yang tanpa 
baterai itu `long life` bisa 20 tahunan asal dibersihkan setiap tiga bulan 
sekali," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Ditjen Energi 
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Noor Arifin 
Muhammad pada seminar tentang Pengembangan Energi Surya Atap di Jakarta, Kamis.

Noor menjelaskan biaya instalasi panel surya atap memang tidak murah, yakni 
sekitar Rp40 juta untuk satu rumah dengan kapasitas dua kilo Watt peak (kWp).

Namun, dengan listrik sebesar dua kWp tersebut, pengguna dapat menghidupkan 
alat elektronik di rumahnya sampai sore hari. Setelah itu, penggunaan listrik 
melalui jaringan PLN.

Dari hitungan kasar, pemanfaatan listrik dari energi matahari melalui panel 
surya atap bisa menghemat setengah dari rata-rata biaya penggunaan listrik per 
bulan.

"Kami memasangnya 40 juta rupiah untuk instalasi `rooftop`. Biaya iuran listrik 
misalnya sampai Rp2 juta, mungkin dengan ini bisa menghemat lebih dari 
setengahnya per bulan," kata Noor.

Dengan penghematan 50 persen dari iuran listrik per bulan, pengguna panel surya 
atap sudah bisa balik modal atas investasinya dalam waktu sekitar tiga tahun.

Menurut Noor, upaya untuk mewujudkan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap Menuju 
Gigawatt Fotovoltaik di Indonesia pada 2025 harus didukung masyarakat.

Baca juga: Panel surya solusi jangkau desa terpencil

"Kami memerlukan partisipasi dari masyarakat lebih luas untuk pemanfaatan 
energi surya terutama `rooftop`. Caranya adalah dengan menyadarkan masyarakat 
betapa panel surya mudah dipasang, sangat aplikatif dan cepat dilakukan," kata 
dia.

Gerakan Sejuta Surya Atap merupakan upaya Ditjen EBTKE untuk mendukung 
Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23 
persen pada 2025.

Dari target tersebut, proyeksi pembangkit listrik tenaga surya adalah sebesar 
5.000 MW pada 2019 dan 6.400 MW pada 2025.

Baca juga: Asei catat 400 rumah pasang panel surya
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018




  • [GELORA45] Re: Panel sur... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke