http://mediaindonesia.com/read/detail/183583-warga-desa-salut-desak-pemerintah-benahi-prasarana-

air-bersih


 /*Warga Desa Salut Desak Pemerintah Benahi Prasarana Air Bersih*/

Penulis: *Antara* Pada: Minggu, 09 Sep 2018, 21:55 WIB Nusantara <http://mediaindonesia.com/nusantara> <http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/read/detail/183583-warga-desa-salut-desak-pemerintah-benahi-prasarana-air-bersih> <http://twitter.com/home/?status=Warga%20Desa%20Salut%20Desak%20Pemerintah%20Benahi%20Prasarana%20Air%20Bersih%20http://mediaindonesia.com/read/detail/183583-warga-desa-salut-desak-pemerintah-benahi-prasarana-air-bersih%20via%20@mediaindonesia>

Warga Desa Salut Desak Pemerintah Benahi Prasarana Air Bersih <http://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/news/2018/09/d1d79e8bcfac099647cfd8ada40513e2.jpg>

/Ist/

SUDAH sebulan lebih pascagempa yang melanda Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, warga Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, masih kesulitan sarana air bersih.

Kepala Desa Salut, Hartono, menuturkan, kerusakan parah melanda seluruh mata air sejak gempa yang terjadi akhir Juli lalu.

"Ada 4.000 jiwa lebih dari 9 dusun di desa kami hingga kini sulit mendapat air bersih," ujar Hartono, Minggu (9/9).

Hingga kini, kata dia, air bersih yang diperoleh warga hanya bisa berharap bantuan dari truk tangki air dari pemerintah daerah setempat.

"Dari PMI dan TNI yang selama ini bantu warga untuk air bersih," kata Hartono.

Ia menambahkan, karena warga tidak bisa selamanya mengandalkan bantuan instan dari Pemerintah, maka warga urunan biaya untuk perbaikan saluran air yang rusak.

"Pemerintah hingga kini belum menurunkan tim untuk perbaiki saluran air yang rusak. Makanya kami sendiri yang turun tangan dengan dana dan peralatan seadanya," ungkapnya seraya berharap agar pemerintah dapat segera lakukan perbaiki saluran air yang rusak karena gempa. Namun, lanjut Hartono, ada beberapa peralatan seperti pipa yang harganya sangat mahal dan tidak terjangkau warga.

"Saat ini sangat dibutuhkan pipa HDPE ukuran 6 inci panjang 6 meter sebanyak 40 batang untuk mengganti pipa PVC yang rusak karena gempa.  Harga per batangnya sekitar Rp1.800.000 per batang," keluhnya.

Sementara, Irvan Ramli, dari relawan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor yang mendampingi warga, berharap Pemerintah sebaiknya lebih keras lagi bekerja dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar dari pengungsi korban gempa Lombok.

"Fasilitas air bersih dan sanitasi (MCK), rumah hunian sementara dan fasilitas umum seperti balai desa sementara, masjid, sekolah sangat dibutuhkan," ujar Irvan. (OL-1)








Kirim email ke