*Kerajaan Mojopahit zaman dulu kala mempekerjakan budak, jadi tidak heran
kalau zaman rezim neo-Mojopahit dikirim pekerja paksa ke Taiwan sebagai
pahlawan devisa.*


https://sp.beritasatu.com/home/ratusan-mahasiswa-indonesia-diduga-alami-kerja-paksa-di-taiwan/127889


*Ratusan Mahasiswa Indonesia Diduga Alami Kerja Paksa di Taiwan*
*U-5* | Kamis, 3 Januari 2019 | 9:05


[TAIPEI] Pemerintah Indonesia meminta agar perwakilan Taiwan menghentikan
pemberian visa untuk program kuliah magang setelah muncul laporan bahwa
ratusan mahasiswa Indonesia diduga mengalami kerja paksa di pabrik-pabrik.

Seperti dilaporkan *BBC,* Kamis (3/1), Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia di Taipei, Didi Sumedi mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim
ke universitas-universitas yang dituding melakukan praktik itu dan juga
meminta klarifikasi ke kementerian luar negeri setempat.

"Kita telah mengirim surat ke perwakilan Taiwan di Jakarta untuk sementara
waktu menghentikan visa mahasiswa untuk program magang sementara sampai
persoalan jelas," kata Didi.

Sebelumnya, anggota parlemen Taiwan dari Partai Kuomintang, Ko Chih-en,
menyebutkan sejumlah universitas mempekerjakan secara paksa ratusan
mahasiswa Indonesia ke pabrik-pabrik dalam program magang.

Ko, seperti dilaporkan* China Times*, menyebut sekitar 300 mahasiswa
Indonesia di bawah usia 20 tahun terdaftar di Universitas Hsing Wu melalui
program yang dimulai Oktober tahun lalu.

Kementerian pendidikan setempat sejatinya melarang adanya magang untuk
mahasiswa tahun pertama. Namun perguruan tinggi yang dimaksud tetap
mempekerjakan para mahasiwa yang diangkut ke pabrik-pabrik.

Ko mengatakan para mahasiswa kuliah pada Kamis dan Jumat, sedangkan pada
hari Minggu sampai Rabu mereka diangkut dengan bus-bus ke pabrik di Hsinchu.

Di sana, menurut Ko, mereka bekerja dari pukul 07:30 pagi sampai 19:30, dan
hanya istirahat dua jam. Mereka juga disebutkan harus berdiri 10 jam per
hari, mengepak 30.000 lensa kontak.

Disebutkan Ko, sebagian besar mahasiswa Indonesia merupakan Muslim. Namun,
yang mengejutkan, kata Ko, makanan yang disediakan pihak pabrik mencakup
hidangan babi. Dia menuduh pihak universitas tidak mendengar keluhan dari
para mahasiswa.

*Penyimpangan Jam Kerja*

Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Didi Sumedi,
memperkirakan pekan ini sudah ada hasil temuan pihaknya yang diterjunkan ke
universitas-universitas.

Dugaan awal, menurut Didi, penyimpangan yang terjadi menyangkut jam kerja
dan bukan kerja paksa.

"Kurang pas kalau disebut kerja paksa, karena itu program magang sambil
kerja. Kelebihan jam kerja yang menjadi masalah dan kita minta Kemenlu
(Taiwan) untuk menegur industri dan juga memberikan penalti kepada
universitas bila ada."

Sementara itu, Sutarnis selaku ketua Persatuan Pelajar Indonesia Taiwan,
mengatakan dirinya dan s

Kirim email ke