https://tirto.id/teror-walhi-ntb-amnesty-negara-gagal-lindungi-pembela-lingkungan-dfrT


 Teror Walhi NTB, Amnesty: Negara


 Gagal Lindungi Pembela Lingkungan

Pengunjuk rasa mengikuti aksi yang diiprakarsai oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (11/12/2018). ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana <https://tirto.id/teror-walhi-ntb-amnesty-negara-gagal-lindungi-pembela-lingkungan-dfrT>


           Pengunjuk rasa mengikuti aksi yang diiprakarsai oleh Wahana
           Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di depan Istana Merdeka,
           Jakarta, Selasa (11/12/2018). ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana

Oleh: Fadiyah Alaidrus - 30 Januari 2019
/Teror kepada pembela lingkungan, karena negara tak punya mekanisme perlidungan yang jelas./ tirto.id <https://tirto.id/> - Teror yang terjadi pada Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat, Murhadi, Senin (28/1/2019), membuktikan negara gagal melindungi pembela hak asasi manusia (HAM) bidang lingkungan.

Hal itu disampaikan Manajer Kampanye Amnesty Intenational Indonesia, Puri Kencana Putri, saat ditemui /Tirto/, di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Menurut dia, teror itu menambah daftar panjang kegagalan pemerintah dalam melindungi pembela HAM bidang lingkungan. Pemerintah tak memiliki mekanisme untuk mencegah berulangnya teror kepada aktivis.

“Ini adalah wajah ketidakmampuan negara untuk mekanisme hukum, mekanisme perlindungan, mulai dari teror hingga kematian [pembela lingkungan],” kata Puri

Baca juga:Rumah Direktur Walhi NTB Dibakar Usai Dapat Ancaman Pembunuhan <https://tirto.id/rumah-direktur-walhi-ntb-dibakar-usai-dapat-ancaman-pembunuhan-dfpo>

Sejak tahun 2016 dan 2017, Murhadi beberapa kali diancam akan dibunuh dengan mengirim pesan teror melalui pesan singkat dan media sosial. Hal ini diduga terkait advokasi Walhi terkait persoalan lingkungan di NTB.

Teror serupa, kata Puri, juga terjadi pada aktivis lingkungan, berupa penyerangan kantor Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur. “Hingga saat ini, permasalahannya [penyerangan Jatam] juga belum terungkap,” katanya.

Puri mengatakan, teror dan serangan kepada aktivis bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya juga mengenai aktivis di pusat pemerintahan.

“[Ada] yang dekat dengan pihak kekuasaan, adalah kasus Novel Baswedan dan petinggi KPK, kepada kelompok yang kami sebut sebagai pembela HAM,” kata Puri.

Baca juga:

 * Walhi Tolak Status Papandayan & Kamojang Berubah Jadi Taman Wisata
   
<https://tirto.id/walhi-tolak-status-papandayan-kamojang-berubah-jadi-taman-wisata-dfkm>
 * Walhi Soroti Program Lingkungan Jokowi-Ma'ruf
   <https://tirto.id/walhi-soroti-program-lingkungan-jokowi-ma039ruf-dfh5>


Baca juga artikel terkait TEROR <https://tirto.id/q/teror-eS?utm_source=Tirtoid&utm_medium=Lowkeyword> atau tulisan menarik lainnya Fadiyah Alaidrus <https://tirto.id/author/fadiyahalaidrus?utm_source=Tirtoid&utm_medium=Lowauthor>
(tirto.id - Hard News)

Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali

Teror di daerah dan pusat belum diantisipasi membuktikan kegagalan melindungi pembela HAM.












Kirim email ke