Beberapa Negara Gagal Bayar Utang: Mata Uang Jadi Yuan hingga Lego BUMN, 
Amankah Indonesia? 
http://kaltim.tribunnews.com/2019/03/13/beberapa-negara-gagal-bayar-utang-mata-uang-jadi-yuan-hingga-lego-bumn-amankah-indonesia?page=all
 Rabu, 13 Maret 2019 13:53
 
 

 
 
 TRIBUN JABAR / GANI KURNIAWAN
 
 Ilustrasi mata uang asing
 

 TRIBUNKALTIM.CO - Ada beberapa yang gagal mebayar utang ke China dan menjadi 
bangkrut. Negara yang gagal bayar utang atau harus melego saham BUMN ke China 
kerap disebut kena Chinese Money Trap.
 Saat ini China merupakan negara pemberi utang ke negara lain.
 

 Sebagai negara pemberi utang, China mempunyai sistem utang dan pembayaran yang 
diterapkan oleh Pemerintah China.
 

 Negara mengambil utang ke China pada umumnya untuk pembangunan infrastruktur.
 

 Negara yang meminjam dana ke China seperti Jepang, Korea Selatan, Angola, 
Zimbabwe, Nigeria, Sri Lanka. Termasuk Indonesia. Berpakah jumlah utang 
Indonesia ke China? Belum diperoleh data.
 

 Akan tetapi, ada beberapa negara yang berutang ke China untuk membangun 
infrastruktur tidak bisa bayar, bahkan ada yang bangkrut.
 

 Negara yang bangkrut seperti Zimbabwe yang memiliki utang sebesar 40 juta 
dollar AS kepada China.
 Akan tetapi Zimbabwe tak mampu membayarkan utangnya kepada China.
 

 Harga yang harus dibayar oleh Zimbabwe adalah mengganti mata uangnya menjadi 
yuan sebagai imbalan penghapusan utang.
 

 Penggantian mata uang itu berlaku sejak 1 Januari 2016, setelah Zimbabwe tidak 
mampu membayar utang jatuh tempo pada akhir Desember 2015.
 

 Kemudian, Nigeria yang disebabkan oleh model pembiayaan melalui utang yang 
disertai perjanjian merugikan negara penerima pinjaman dalam jangka panjang.
 

 Dalam hal ini China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal 
China untuk pembangunan infrastruktur di Negeria.
 

 Sedangkan Sri Lanka yang juga tidak mampu membayarkan utang luar negerinya 
untuk pembangunan infrastruktur.
 

 Dampaknya Sri Lanka sampai harus melepas Pelabuhan Hambatota sebesar Rp 1,1 
triliun atau sebesar 70 persen sahamnya dijual kepada Badan Usaha Milik Negara 
(BUMN) China.
 

 Sistem utang dan pembayaran yang diterapkan oleh Pemerintah China disebut 
dengan Chinese Money Trap.
 Negara peminjam yang tidak bisa mengembalikan jumlah yang telah disepakati, 
sebagai gantinya negeranya akan "dikuasai" oleh China sebagai pemberi modal 
pembangunan.
 

 Sementara besaran utang luar negeri yang dihadapi oleh Indonesia tengah 
menjadi perhatian.
 

 Salah satunya adalah utang luar negeri yang digunakan untuk membiayai 
proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
 

 Peneliti di Institute dor Fevelopment of Economics and Finance (INDEF), Rizal 
Taufikurahman, mengatakan, ada beberapa negara yang telah menggunakan skema 
utang dalam membiayai pembangunan infrastruktur, mulai dari Jepang, Korea 
Selatan, Angola, Zimbabwe, Nigeria, Sri Lanka.
 

 Akan tetapi pembiayaan infrastruktur melalui utang luar negeri tak selalu 
berjalan mulus, ada beberapa negara yang gagal bayar atau bangkrut.
 

 "Jadi ada bad story dan success story. Yang bad story itu Angola, Zimbabwe, 
Nigeria, Pakistan dan Sri Lanka," kata Rizal, Selasa (12/3/2019).
 

 Negara-negara itu membangun proyek infrastruktur lewat utang, dan tidak bisa 
bayar utang.
 

 "Banyak beberapa negara, di antaranya Angola mengganti nilai mata uangnya. 
Zimbabwe juga," kata Rizal.
 Rizal mengatakan, dengan demikian pemerintah perlu kehati-hatian dan 
kecermatan dalam mengelola utang luar negeri terutama yang berkaitan untuk 
pembangunan infrastruktur.
 

 Tercatat, pada akhir 2014, utang pemerintah mencapai Rp 2.609 triliun dengan 
rasio 24,7 persen terhadap PDB.
 

 Sedangkan hingga akhir 2017, utang pemerintah mencapai Rp 3.942 triliun dengan 
rasio 29,4 persen.
 Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) utang luar negeri Indonesia pada akhir 
Januari 2018 meningkat 10,3 persen secara year on year menjadi 357,5 miliar 
dollar AS atau sekitar Rp 4.915 triliun, memakai kurs Rp 13.750 per dollar AS.
 

 Adapun rinciannya adalah 183,4 miliar dollar AS atau setara Rp 2.521 triliun 
utang pemerintah dan 174,2 miliar dollar AS atau setara Rp 2.394 triliun utang 
swasta.
 

 Aman
 

 Meski tercatat memiliki utang luar negeri kepada China, Pemerintah memastikan 
Indonesia aman dari ancaman Chinese Money Trap.
 

 Bahkan soal Chinese Money Trap diangkat menjadi tema sebuah video YouTube oleh 
akun Nas Daily pada 1 Maret 2019.
 

 Menurut Kepala Biro Layanan Komunikasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira 
Sakti, Indonesia memiliki utang sejumlah Rp 22 triliun kepada China per akhir 
2018.
 

 Namun, Nufransa menyebut utang Indonesia masih aman dan tidak akan terdampak 
Chinese Money Trap.
 Hal itu dikarenakan beberapa hal, misalnya utang dilakukan dengan penuh 
kehati-hatian sesuai dengan undang-undang yang ada, juga mempertimbangkan 
perbandingan rasio utang dengan tingkat pendapatan negara.
 

 Nufransa menjamin kebenaran hal tersebut.
 

 "Dipastikan tidak akan terjadi. Bahkan di video tersebut juga tidak disebutkan 
tentang Indonesia," ujar Nufransa.
 

 "Kami melakukan pinjaman kepada semua negara secara berhati-hati, bahkan sudah 
diatur tata caranya pada Peraturan Pemerintah."
 

 Jika dilihat dari rasio utang per PDB dan rasio defisit negara-negara yang 
disebut dalam video, kondisi Indonesia relatif jauh lebih aman untuk terhindar 
dari Chinese Money Trap.
 

 Menurut Nufransa, Indonesia mampu untuk mengembalikan utang yang ada, karena 
telah ada anggaran khusus dalam APBN.
 

 Selain itu, sistem pembayaran utang Indonesia memiliki waktu jatuh tempo yang 
tidak bersamaan, sehingga relatif lebih meringankan keuangan negara. 
 [Kompas.com/Pramdia Arhando Julianto dan Luthfia Ayu Azanella]
 

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co 
http://kaltim.tribunnews.com/2019/03/13/beberapa-negara-gagal-bayar-utang-mata-uang-jadi-yuan-hingga-lego-bumn-amankah-indonesia?page=all
 dengan judul Beberapa Negara Gagal Bayar Utang: Mata Uang Jadi Yuan hingga 
Lego BUMN, Amankah Indonesia?, 
http://kaltim.tribunnews.com/2019/03/13/beberapa-negara-gagal-bayar-utang-mata-uang-jadi-yuan-hingga-lego-bumn-amankah-indonesia?page=all
 
http://kaltim.tribunnews.com/2019/03/13/beberapa-negara-gagal-bayar-utang-mata-uang-jadi-yuan-hingga-lego-bumn-amankah-indonesia?page=all.

Editor: Achmad Bintoro
 

 

 

Kirim email ke