HAMPIR SEMUA YANG GAGAL, YG "DIKUASAI" KAUM RADIKAL
WHY ????? On Thu, Mar 14, 2019 at 5:54 AM jonathango...@yahoo.com [GELORA45] < GELORA45@yahoogroups.com> wrote: > > > > Beberapa Negara Gagal Bayar Utang: Mata Uang Jadi Yuan hingga Lego BUMN, > Amankah Indonesia? > <http://kaltim.tribunnews.com/2019/03/13/beberapa-negara-gagal-bayar-utang-mata-uang-jadi-yuan-hingga-lego-bumn-amankah-indonesia?page=all> > Rabu, 13 Maret 2019 13:53 > > > [image: Beberapa Negara Gagal Bayar Utang: Mata Uang Jadi Yuan hingga Lego > BUMN, Amankah Indonesia?] > TRIBUN JABAR / GANI KURNIAWAN > Ilustrasi mata uang asing > > > *TRIBUNKALTIM.CO <http://TRIBUNKALTIM.CO>* - Ada beberapa yang gagal > mebayar utang ke China dan menjadi bangkrut. Negara yang gagal bayar utang > atau harus melego saham BUMN ke China kerap disebut kena Chinese Money Trap. > > Saat ini China merupakan negara pemberi utang ke negara lain. > > > Sebagai negara pemberi utang, China > mempunyai sistem utang dan pembayaran yang diterapkan oleh Pemerintah China. > > > Negara mengambil utang ke China pada umumnya > untuk pembangunan infrastruktur. > > > Negara yang meminjam dana ke China seperti Jepang, Korea Selatan, Angola, > Zimbabwe, Nigeria, Sri Lanka. Termasuk Indonesia. Berpakah jumlah utang > Indonesia ke China? Belum diperoleh data. > > > Akan tetapi, ada beberapa negara yang berutang ke China untuk membangun > infrastruktur tidak bisa bayar, bahkan ada yang bangkrut. > > > Negara yang bangkrut seperti Zimbabwe yang memiliki utang sebesar 40 juta > dollar AS kepada China. > > Akan tetapi Zimbabwe tak mampu membayarkan utangnya kepada China. > > > Harga yang harus dibayar oleh Zimbabwe adalah mengganti mata uangnya > menjadi yuan sebagai imbalan penghapusan utang. > > > Penggantian mata uang itu berlaku sejak 1 Januari 2016, setelah Zimbabwe > tidak mampu membayar utang jatuh tempo pada akhir Desember 2015. > > > Kemudian, Nigeria yang disebabkan oleh model pembiayaan melalui utang yang > disertai perjanjian merugikan negara penerima pinjaman dalam jangka panjang. > > > Dalam hal ini China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar > asal China untuk pembangunan infrastruktur di Negeria. > > > Sedangkan Sri Lanka yang juga tidak mampu membayarkan utang luar negerinya > untuk pembangunan infrastruktur. > > > Dampaknya Sri Lanka sampai harus melepas Pelabuhan Hambatota sebesar Rp > 1,1 triliun atau sebesar 70 persen sahamnya dijual kepada Badan Usaha Milik > Negara (BUMN) China. > > > Sistem utang dan pembayaran yang diterapkan oleh Pemerintah China disebut > dengan Chinese Money Trap. > > Negara peminjam yang tidak bisa mengembalikan jumlah yang telah > disepakati, sebagai gantinya negeranya akan "dikuasai" oleh China sebagai > pemberi modal pembangunan. > > > Sementara besaran utang luar negeri yang dihadapi oleh Indonesia tengah > menjadi perhatian. > > > Salah satunya adalah utang luar negeri yang digunakan untuk membiayai > proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. > > > Peneliti di Institute dor Fevelopment of Economics and Finance (INDEF), > Rizal Taufikurahman, mengatakan, ada beberapa negara yang telah menggunakan > skema utang dalam membiayai pembangunan infrastruktur, mulai dari Jepang, > Korea Selatan, Angola, Zimbabwe, Nigeria, Sri Lanka. > > > Akan tetapi pembiayaan infrastruktur melalui utang luar negeri tak selalu > berjalan mulus, ada beberapa negara yang gagal bayar atau bangkrut. > > > "Jadi ada bad story dan success story. Yang bad story itu Angola, > Zimbabwe, Nigeria, Pakistan dan Sri Lanka," kata Rizal, Selasa (12/3/2019). > > > Negara-negara itu membangun proyek infrastruktur lewat utang, dan tidak > bisa bayar utang. > > > "Banyak beberapa negara, di antaranya Angola mengganti nilai mata uangnya.. > Zimbabwe juga," kata Rizal. > > Rizal mengatakan, dengan demikian pemerintah perlu kehati-hatian dan > kecermatan dalam mengelola utang luar negeri terutama yang berkaitan > untuk pembangunan infrastruktur. > > > Tercatat, pada akhir 2014, utang pemerintah mencapai Rp 2.609 triliun > dengan rasio 24,7 persen terhadap PDB. > > > Sedangkan hingga akhir 2017, utang pemerintah mencapai Rp 3.942 triliun > dengan rasio 29,4 persen. > > Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) utang luar negeri Indonesia pada > akhir Januari 2018 meningkat 10,3 persen secara year on year menjadi 357,5 > miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.915 triliun, memakai kurs Rp 13.750 per > dollar AS. > > > Adapun rinciannya adalah 183,4 miliar dollar AS atau setara Rp 2.521 > triliun utang pemerintah dan 174,2 miliar dollar AS atau setara Rp 2.394 > triliun utang swasta. > > > *Aman* > > > Meski tercatat memiliki utang luar negeri kepada China, Pemerintah > memastikan Indonesia aman dari ancaman Chinese Money Trap. > > > Bahkan soal Chinese Money Trap diangkat menjadi tema sebuah video YouTube > oleh akun Nas Daily pada 1 Maret 2019. > > > Menurut Kepala Biro Layanan Komunikasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira > Sakti, Indonesia memiliki utang sejumlah Rp 22 triliun kepada China per > akhir 2018. > > > Namun, Nufransa menyebut utang Indonesia masih aman dan tidak akan > terdampak Chinese Money Trap. > > Hal itu dikarenakan beberapa hal, misalnya utang dilakukan dengan penuh > kehati-hatian sesuai dengan undang-undang yang ada, juga mempertimbangkan > perbandingan rasio utang dengan tingkat pendapatan negara. > > > Nufransa menjamin kebenaran hal tersebut. > > > "Dipastikan tidak akan terjadi. Bahkan di video tersebut juga tidak > disebutkan tentang Indonesia," ujar Nufransa. > > > "Kami melakukan pinjaman kepada semua negara secara berhati-hati, bahkan > sudah diatur tata caranya pada Peraturan Pemerintah." > > > Jika dilihat dari rasio utang per PDB dan rasio defisit negara-negara yang > disebut dalam video, kondisi Indonesia relatif jauh lebih aman untuk > terhindar dari Chinese Money Trap. > > > Menurut Nufransa, Indonesia mampu untuk mengembalikan utang yang ada, > karena telah ada anggaran khusus dalam APBN. > > > Selain itu, sistem pembayaran utang Indonesia memiliki waktu jatuh tempo > yang tidak bersamaan, sehingga relatif lebih meringankan keuangan negara. > > *[Kompas.com/Pramdia Arhando Julianto dan Luthfia Ayu Azanella]* > > > > Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co > <http://kaltim.tribunnews.com/2019/03/13/beberapa-negara-gagal-bayar-utang-mata-uang-jadi-yuan-hingga-lego-bumn-amankah-indonesia?page=all> > dengan > judul Beberapa Negara Gagal Bayar Utang: Mata Uang Jadi Yuan hingga Lego > BUMN, Amankah Indonesia?, > http://kaltim.tribunnews.com/2019/03/13/beberapa-negara-gagal-bayar-utang-mata-uang-jadi-yuan-hingga-lego-bumn-amankah-indonesia?page=all > . > > Editor: Achmad Bintoro > > > > > >