Ente ini maen2 aja sukanya krn memang kesukaannya: nyinyir!

Ente ini sukanya menyerang orang tanpa argument, maen2 bahasa sedangkan bukan 
itu substansinya.

Koq yg dipersoalkan adalah istilah golput. Gak ada artinya istilah golput itu. 
Tetapi kalau lihat substansinya kenapa orang golput dan atau tidak golput, itu 
baru relevan.

 

Golput itu bisa pilihan dan bisa juga bukan pilihan krn orangnya apolitis dan 
atau gak ngerti politik. Yang ente dan siajek persoalkan itu kan golput sbg 
pilihan politis. Orang baduy dan atau suku2 dipedalaman itu gak pusing sama 
politik. Ini juga kelompok golput yg gak urusan sama politik.

 

Keluarga gus dur juga yg dulunya ada yg sadar golput sbg pilihan, sekarang 
tidak golput. Kenapa? Karena pilihannya ada. Dulu mereka tidak melihat adanya 
pilihan yg terbaik.

 

Romo Magnis pikirannya laen. Dia pengkritik keras Jokowi, tetapi menyerukan 
jangan golput krn tidak mau Prabowo menang. Itu saja pilihan politik Romo 
Magnis. Simple dan politis.

 

Siajeg teriak2 golput itu krn ego….ini istilah Romo Magnis loh (Yang dia 
pikirkan adalah kariernya sendiri. Nasib negara dia tak peduli.) hehehehehe.

Siajeg itu gak suka Jokowi krn Jokowi bukan KIRI. Ini jalur politiknya siajeg. 
Romo Magnis jelas agamais dan bukan kiri makanya jalan pikiran politiknya 
berbeda. Ya silahkan saja dukung mendukung, tetapi kalau hanya nyinyir kayak 
ente ini ya lucu saja. 

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Thursday, March 21, 2019 10:44 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; ChanCT <sa...@netvigator.com>
Subject: Re: [GELORA45] Re: Rizal Ramli: Jika Jokowi Menang, China Akan Kuasai 
Indonesia

 

  

 

lho....... yang barusan usul siapa?

Sekarang anda setuju dengan golput?

 

 

On Wednesday, March 20, 2019, 11:32:33 PM PDT, ChanCT < 
<mailto:sa...@netvigator.com> sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Bisa dikatakan, sudah tidak ada orang yang waras mau mengakui pemilihan dimasa 
ORBA Soeharto dan PANTASLAH ketika itu dilawan dengan GOLPUT!

 

 <mailto:jonathango...@yahoo.com> jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 於 
21/3/2019 10:53 寫道:

  


Indonesia sdh menjalankan pemilihan presiden yg anda sebut selama 32 tahun.

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com,  
<mailto:SADAR@...> <SADAR@...> wrote :

Untuk pemilihan Presiden, khusus bagi negara besar dan rakyat yg begitu banyak, 
... jauh akan lebih baik dipilih melalui MPR, secara musyawarah perwakilan 
saja! RAKYAT banyak TIDAK akan mampu mengenal dan memilih seorang capres dengan 
baik hanya dari masa perkenalan, masa propaganda, masa debat yg hanya sebulan 
atau beberapa bulan itu saja! Capres begitu banyaknya TAK ADA ARTInya, karena 
tetap parpol besar yg bermain menentukan dan kesitulah akan mengerucut! 
Akhirnya memang sulit, sangat sulit untuk mengatakan tidak akan terjadi dagang 
sapi dan politik uang, ... 

Dengan kata lain, pemilihan Presiden secara langsung begitu TIDAK menjamin 
keluar Presiden yg BAIK! Saya perhatikan, lebih baik cara RRT, capres keluar 
dari gubernur propinsi yg BERHASIL dan ditentukan KRN saja, akan lebih menjamin 
keluar Presiden yg BAIK dan berkemampuan membawa negara lebih maju!

 

 <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@... [GELORA45] 於 21/3/2019 9:22 寫道:


anda bisa juga melihat threshold itu memang yg bikin tdk ada calon lain, sampai 
kapanpun juga ya tdk ada calon brilliant yg ada calon dagang sapi. 

 

calon akan selalu ada, saat ini di US sudah ada 605 presidential candidates yg 
mencalonkan diri utk pemilu 2020 th depan, yg nantinya mengerucut jadi sekian 
puluh orang kemudian mengerucut lagi.

 

Obama th 2008 juga awalnya tidak diperhitungkan sama sekali. 

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com,  
<mailto:SADAR@...> <SADAR@...> wrote :

Lha, ... kan nampak jelas yang terjadi dengan adanya threshold itu, dan karena 
tidak ada parpol yg memenuhi syarat keluarkan capres jadi harus lakukan 
koalisi, dalam perembukan itu kan cuma ada 2 capres yg keluar, mau bikin capres 
ke-3 juga tidak berani, ...! Itulah peraduan kekuatan yg terjadi dalam 
masyarakat, sekalipun ada beberapa parpol yg tampilkan capres, akhirnya akan 
mengerucut pada capres yg masih bisa diterima bersama. Maka dalam pilpres 
putaran ke-2 akan muncullah spt. yg keluar sekarang ini hanya kubu 01 dan kubu 
02 itu. 

Kecuali anda yakin ada kekuatan tersembunyi dlm masyarakat, tanpa parpol ada 
capres brilian, semacam Ahok (indipenden) yg bisa dapatkan dukungan kuat rakyat 
banyak? Apa ada? Tidak nampak akan terjadi dalam penglihatan saya, .... 

 

Jonathan Goeij 於 21/3/2019 8:21 寫道:

kalau anda cuman berkata kemungkinan besar menurut anggapan anda ya tdk usak 
pemilu lha wong pd akhirnya ya cuman 1 orang yg jd presiden.

 

kalau ada banyak calon darimana anda tahu pada akhirnya cuman Jokowi vs. 
Prabowo?

 

 

On Wednesday, March 20, 2019, 5:07:26 PM PDT, ChanCT  <mailto:sadar@...> 
<sadar@...> wrote: 

 

 

Bukankah kemungkinan besar yang terjadi, tanpa Threshold Presiden dan 
katakanlah jadi muncul 4-5 capres sekalipun, akhirnya akan mengerucut 01 dan 02 
juga seperti sekrang ini. Itulah kekuatan-kekuatan yg nampak bertarung dalam 
koalisi yg terjadi sekarang ini. Adanya threshold hanya mempercepat proses 
tidak usah/kurangi kemungkinan terjadi pemilihan putaran kedua, ...

Jonathan Goeij 於 21/3/2019 1:26 寫道:

 

anda justru memberikan contoh akibat dari threshold, tidak tahu sebenarnya anda 
beropini setuju atau tidak setuju threshold.

 

kutipan:

Sedang untuk tingkat perjuangan sekarang ini, pemilu serentak, pileg dan 
pilpres 2019, 17 April 2019 yad, tidak ada pilihan lain kecuali Kubu 01 dan 02! 
Tidak ada alternatif lain, ... GOLPUT juga TIDAK merubah hasil pemilu! Jadi 
BETUL kata romo Magnis, yang dihadapkan pada rakyat bukan memilih yang terbaik, 
tapi jangan biarkan yang terjelek berkuasa!

 

 

On Wednesday, March 20, 2019, 12:11:27 AM PDT, ChanCT  <mailto:sadar@...> 
<sadar@...> wrote: 

 

 

Dengan threshold Presiden dihapus, bisakah menyelesaikan soal??? Saya TIDAK 
yakin! Bukan disini DASAR masalahnya. Dengan munculnya "demokrasi" yg 
melahirkan 16 Parpol dalam pemilu kali ini, menunjukkan KESADARAN masyarakat 
akan demokrasi masih amburadul! BELUM berhasil mengerucut dalam 3-4 parpol, 
begitu beda sedikit saja harus bentuk parpol tersendiri, dan entah apa dasar 
perbedaannya lagi, ... ini pertama.

Kedua, kehidupan DEMOKRASI tidak berarti pemilihan Presiden langsung, sebalik 
saya melihat presiden yg keluar dalam kenyataan tetap TIDAK BISA mewakili suara 
rakyat mayoritas dalam arti sesungguhnya, apalagi bekerja untuk kepentingan 
rakyat banyak. Belum lagi yg dipersoalkan kenyataan jumlah suara pemenang tidak 
pernah bisa melebihi suara GOLPUT, yg tidak ikut bersuara, ....!!! Padahal 
pengeluaran DANA dan energi yang begitu BESAR untuk pemilu yg dibanggakan PESTA 
DEMOKRASI itu jadi sangat TIDAK MEMADAI!

Ketiga, rakyat Indonesia masih perlu belajar dalam perjalanan demokrasi ini 
untuk menyimpulkan dan menemukan sendiri demokrasi melahirkan pemimpin yg 
dianggap paling baik.

Sedang untuk tingkat perjuangan sekarang ini, pemilu serentak, pileg dan 
pilpres 2019, 17 April 2019 yad, tidak ada pilihan lain kecuali Kubu 01 dan 02! 
Tidak ada alternatif lain, ... GOLPUT juga TIDAK merubah hasil pemilu! Jadi 
BETUL kata romo Magnis, yang dihadapkan pada rakyat bukan memilih yang terbaik, 
tapi jangan biarkan yang terjelek berkuasa! 

 

 

Jonathan Goeij 於 19/3/2019 22:37 寫道:

Hapus threshold.

 

 

On Tuesday, March 19, 2019, 1:23:24 AM PDT, ChanCT  <mailto:sadar@...> 
<sadar@...> wrote: 

 

 

Lalu, ... selama hampir 74 tahun ini Indonesia dikuasai siapa???

Kalau dua-duanya sama saja, bagaimana cara mengeluarkan dan menangkan pilihan 
ke-3, pilihan lain???

 

 <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@... [GELORA45] 於 19/3/2019 11:51 寫道:

  

 

Si Ramli omong kosong, jika Prabowo menang juga akan sama.

 

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com,  
<mailto:ajegilelu@...> <ajegilelu@...> wrote :

Rizal Ramli: Jika Jokowi Menang, China Akan Kuasai Indonesia

 

Maret 17, 2019 18:49

 

Jakarta, aktual.com – Ekonom senior Rizal Ramli, sebut pemerintah Presiden Joko 
Widodo dan tokoh-tokoh di belakangnya dipengaruhi pemerintah China dalam sektor 
ekonomi. Sehingga, jika Jokowi menang dalam Pilpres 2019 ini, Tiongkok akan 
menguasai Indonesia.

 

“Bila Jokowi menang dalam pemilihan presiden mendatang, China akan semakin 
dalam menguasai Indonesia,” ujar Rizal di kediamannya, di Jakarta Selatan, 
ditulis Minggu (17/3).

 

Rizal menceritakan sedikit pengalamannya saat menjabat sebagai Menko Maritim 
dan Sumber Daya pada kurun 2015-2016.

 

Di masa itu, Kementerian yang dipimpin Rizal memberikan nama baru untuk 
perairan Indonesia di sebelah utara Pulau Natuna, Kepulauan Riau.

 

“Laut Natuna Utara dimasukkan dalam peta baru NKRI, karena wilayah perairan itu 
sudah sah menjadi milik kita setelah dicapai kesepakatan dengan negara-negara 
tetangga,” cerita Rizal.

 

Tapi, sambung dia, saat itu ada anggota Kabinet yang keberatan, karena 
mempertimbangkan keberatan China. Tidak hanya keberatan, anggota kabinet ini 
juga mengusulkan agar China diberi hak perikanan khusus di perairan itu.

 

Nama Laut Natuna Utara akhirnya tetap digunakan dalam peta baru NKRI.

 

Kini setelah berada di luar Kabinet, Rizal melihat kelompok yang memiliki 
hubungan dekat dengan China begitu dominan.

 

“Kita harus hati-hati dengan strategi loan to own China. Di beberapa negara 
mereka membantu proyek-proyek yang sudah pasti tidak untung. Setelah itu mereka 
akan memilikinya,” kata Rizal lagi.

 

Di sisi lain, Rizal juga tidak setuju dengan konsepsi Indo Pacifik yang 
menurutnya mengekspresikan kepentingan Amerika Serikat di kawasan.Menurutnya, 
di masa depan Indonesia harus menyusun konsepsi baru yang memungkinkan 
Indonesia merebut kembali posisi sebagai pemain kunci di kawasan.

 

(Zaenal Arifin)

 

 


 
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
 

不含病毒。 
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
 www.avg.com 



              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Ronggo Gmail ronggo...@gmail.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Rizal Ram... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke