Bung Djie, yang dimaksudkan kucing yang dijagoi e-commerce itu apa, ya? Kucing apa itu???

Setahu saya, yg berjalan di Tiongkok, mulai dari jejaring-labalaba spt. Alibaba, Baidu, Wechat, ... itu hanya menarik tidak lebih 1% setiap transaksi yang terjadi. Jejaring e-marketing terus tumbuh besar karena ternyata banyak mendapat sambutan rakyat Tiongkok, termasuk petani didesa yg merasa sangat dimudahkan menemukan pembeli hasil produksinya. Sebaliknya juga menemukan jenis pupuk, bibit dll yg mereka butuhkan.

Yang menjadi masalah, kalau sial ketemu pengusaha nakal, yg menjual barang-palsu bahkan tidak sesuai dengan kategori yg diutarakan! Terjadi penipuan, jadi ribet urusannya, karena nampaknya hukum belum ditgegakkan dengan baik dipedalaman, belum nyampe ke desa-desa terbelakang, ...

Salam,

ChanCT


kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 28/4/2019 11:37 寫道:
Kucing yang dijagoi e-commerce, bukan tengkulak biasa?

Pada tanggal Min, 28 Apr 2019 pukul 01.59 ChanCT sa...@netvigator.com <mailto:sa...@netvigator.com> [URECA_SGT] <ureca_...@yahoogroups.com <mailto:ureca_...@yahoogroups.com>> menulis:

    BETUUUL, ...! Nampaknya dengan e-Marketing inilah yang akan
    dikejar Jokowi, adanya jaringan dunia-maya sampai kedesa-desa, ...
    Begitulah yang terjadi di Tiongkok, dengan adanya e-marketing,
    sangat membantu desa-desa terbelakang melepaskan diri dari
    kemiskinan, mereka bisa dengan mudah menemukan pihak-pihak yang
    membutuhkan barang produksi nya dan sekaligus juga menemukan
    perusahaan logistik yg lebih murah/terjamin bisa sampai pada
    pembeli. Sebaliknya mereka juga dengan mudah mendapatkan barang
    produksi yg mereka butuhkan tanpa harus melalui tengkulak yg
    merenggut keuntungan seenak udelnya!

    Dengan adanya wadah e-marketing yang terhubung diseluruh negeri,
    setiap desa bisa berhubungan langsung dengan MUDAH, CEPAT untuk
    menemukan kebutuhan mereka, dengan adanya jalan tol dan jalur
    KA-Cepat yang nyaris menyambungkan seluruh wilayah daratan
    Tiongkok, mempercepat kemajuan ekonomi nasional dan meningkatkan
    kesejahteraan rakyat Tiongkok! Mudah-mudahan saja Indonesia juga
    sudah mulai mengembangkan e-marketing secara terbatas bisa lebih
    lanjut kelelola lebih baik dan menyeluruh oleh pemerintah untuk
    mengejar ketertinggalan, ...!



    -------- 轉寄郵件 --------
    主旨:         [GELORA45] Sayur Mayur 4.0
    日期:         Sat, 27 Apr 2019 20:16:51 +0200
    從:  'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl
    <mailto:j.gedea...@upcmail.nl> [GELORA45]
    <GELORA45@yahoogroups.com> <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>

        

        




    
https://news.detik.com/kolom/d-4527073/sayur-mayur-40?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.172019683.110314985.1556388305-1066100544.1556388305

    Sabtu 27 April 2019, 11:00 WIB


        "Common Sense" Ishadi SK


      Sayur Mayur 4.0

    Ishadi SK - detikNews
    
<https://news.detik.com/kolom/d-4527073/sayur-mayur-40?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.172019683.110314985.1556388305-1066100544.1556388305#>
    Ishadi SK
    
<https://news.detik.com/kolom/d-4527073/sayur-mayur-40?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.172019683.110314985.1556388305-1066100544.1556388305#>


    
<https://news.detik.com/kolom/d-4527073/sayur-mayur-40?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.172019683.110314985.1556388305-1066100544.1556388305#><https://news.detik.com/kolom/d-4527073/sayur-mayur-40?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.172019683.110314985.1556388305-1066100544.1556388305#>

    Sayur Mayur 4.0 Ishadi SK (Ilustrasi: Edi Wahyono/detikcom)
    *Jakarta* - Ini cerita tentang seorang mahasiswa, Arif Zamani (27)
    yang sedang menyelesaikan pendidikan di Canberra University
    jurusan Commercial Business, berkomunikasi dengan teman SMA-nya,
    Amanda (26) yang sedang bersekolah di Manchester University London
    jurusan Business Administration. Amanda sejak awal memutuskan
    untuk bertani, dan itu dilakukannya setelah menyelesaikan
    kuliahnya dan kembali ke Indonesia. Ia bertani di kebun milik
    ayahnya di Sukabumi, Jawa Barat.

    Pada panen pertama, hasil sayurannya ditawar terlalu rendah
    harganya oleh para tengkulak. Ia kemudian memutuskan untuk
    membangun sistem jual beli yang menguntungkan petani. Lewat
    Whatsapp dia menyampaikan keluhannya kepada Arif yang berjanji
    setelah menyelesaikan kuliahnya di Canberra akan membantu Amanda
    melawan para tengkulak sayuran. Lewat media sosial mereka kemudian
    berkenalan dengan Rama (42), /Co-Founder/ GOJEK, yang kebetulan
    telah keluar dari GOJEK dan mendirikan InsanTani, sebuah
    /platform/ untuk menolong para petani dari para tengkulak.
    Ketiganya bertemu, dan hanya dalam kurun waktu dua bulan mereka
    sepakat mendirikan usaha baru bernama SayurBox. Seluruh konsep
    jual beli sayur lewat /online./

    Gagasan mereka kemudian ditawarkan di media sosial untuk
    /fundraising/ modal awalnya. Hanya dalam kurun waktu dua minggu
    mereka sudah mendapatkan investor yang mau membantu menyediakan
    dana cukup untuk langkah awal. Cerita selanjutnya bagaikan mimpi,
    perubahan demikian cepat. Pada 2017 mereka menyewa bangunan gedung
    bekas Inter Studio di Pejaten, membangun infrastruktur gudang
    penyimpanan dan /cold storage/ untuk menyimpan sayuran yang
    dibeli. Pada 2018 awalnya berupa aplikasi /start-up/, berubah
    menjadi usaha profesional dengan mempekerjakan 96 orang pekerja
    dan puluhan ibu-ibu PHL (Pekerja Harian Lepas) yang mensortir
    sayur dan buah, memasukkannya dalam kardus rapi untuk dikirim ke
    pasar-pasar tradisional maupun ke ibu-ibu rumah tangga yang
    kemudian lewat media sosial menjadi pelanggan tetap.

    Bisnisnya sederhana. Mereka menghubungi petani sayur, menentukan
    kapan panen, dan lewat "mitra /drive/r" dikirim ke
    pelanggan-pelanggan mereka, awalnya ibu-ibu rumah tangga kemudian
    ke pedagang sayur. Dengan cara ini petani mendapat "margin"
    keuntungan lumayan besar, sementara pembeli mendapat sayuran segar
    dan relatif murah dibanding dengan yang mereka beli di pasar.

    Kurang dari satu tahun mereka di Jabodetabek sudah memiliki enam
    /hub/, berupa /warehouse/ yang dilengkapi /storage/ sebagai tempat
    penampungan sementara untuk kemudian lewat 200 /driver/ ojek,
    dikirim ke pembeli maupun pusat jualan. Awalnya memang sayur /box/
    menghadapi kesulitan, karena /customer/ umumnya sensitif pada
    harga, kalau ada /vouche/r, permintaan naik, namun jika tidak
    permintaan turun.

    Pada kuartal kedua model bisnisnya lebih dikembangkan meniru
    /platform/ serupa di Australia yang lewat program HelloFresh,
    perusahaan online penjual sayur dan buah yang membangun
    pelanggan-pelanggan umumnya di rumah-rumah yang mempunyai /cold
    storage/, sehingga rata-rata membeli dalam volume besar untuk
    keperluan mingguan.

    Awal 2019 mereka kemudian mengembangkan /central house/, pusat
    pergudangan yang lebih besar di Jakarta, Surabaya, dan Lembang.
    Awalnya mereka menghadapi perlawanan dari para tengkulak setempat,
    namun setelah merekrut tenaga-tenaga setempat, para tengkulak ini
    kemudian menyingkir.

    Khusus di Surabaya, SayurBox lebih banyak memasarkan buah,
    khususnya dari Malang, Banyuwangi, dan sekitarnya. SayurBox
    menjual 8 ton sayur dan 10 ton buah-buahan per hari di Jakarta, di
    Bandung 2 ton sehari dan di Surabaya berhasil dijual 4 ton
    buah-buahan seperti mangga, buah naga, dan jambu.

    Pada akhir 2019 mereka merencanakan untuk memperluas pasarnya ke
    Bali dan beberapa daerah lainnya. Mereka juga menjual ke toko-toko
    buah di pinggir jalan. Pada akhirnya kelak, mereka akan menjadi
    "/market place/" untuk pasar tradisional dan supermarket di
    berbagai wilayah di Indonesia.

    Ada tiga strategi yang akan dilakukan. Pertama, petani didorong
    untuk menjadi bagian dari sistem penjualan online. Kedua, ibu-ibu
    rumah tangga maupun pedagang kecil dan pasar tradisional menjadi
    bagian dari aplikasi jual beli sayur dan buah secara lebih murah
    karena rantainya dibebaskan dari tengkulak sayur dan buah. Ketiga,
    akan membangun jaringan penjualan langsung ke market tradisional
    maupun retail besar.

    Konsep seperti ini sudah lama berlangsung di China. Yang paling
    terkenal adalah TaoBao, /online shop/ anak usaha Alibaba. Mimpi
    Arif, Amanda, dan Rama ke depan adalah membangun jaringan aplikasi
    dari Sabang-Merauke secara murah dan efisien. Dari Papua dikirim
    berbagai macam sayur dan buah, sebaliknya dari Aceh diangkut kopi
    Aceh untuk pasar Papua. Demikian seterusnya antarprovinsi,
    kabupaten, dan daerah seperti barter pada zaman dahulu.

    Dengan demikian, biaya transport yang selama ini merupakan beban
    terberat dari bisnis ini dapat teratasi lewat sistem "barter"
    seperti ini. Ya, memang inilah hikmah bisnis model 4.0 yang
    membuka segala kemungkinan transaksi barang dan jasa secara cepat,
    murah, dan hemat.

    *Ishadi SK* /Komisaris Transmedia

    /
    *(mmu/mmu)*
    Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca detik, isi dari tulisan di
    luar tanggung jawab redaksi. Ingin membuat tulisan kamu sendiri?
    Klik di sini <https://news.detik.com/kolom/kirim> sekarang!









    
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
        不含病毒。www.avg.com
    
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>


    <#m_-1502142879546759303_DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>




---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke