Oh, jadi pemilu sama dengan perang begitukah? Siapakah si penjajah?Anggap saja 
begitu, Mao setelah selesai perang dgn Jepang toh mendepak Chiang; apakah 
maksud anda Jokowi akan mendepak Ma'ruf Amin?
Kelihatannya anda beranggapan si Ma'ruf Amin sudah tidak lagi intoleran, apakah 
anda bisa menunjukkan dasar anggapan anda itu?Apakah Ma'ruf Amin sudah tidak 
lagi menganggap aliran2 diluar dirinya seperti misalnya Ahmadiyah, Gafatar, 
Syiah sesat dan tidak lagi meng-outlaw aliran2 itu?Kemudian bagaimana dengan 
LGBTQ?Bagaimana dengan SK 3 Menteri yg membuat pendirian rumah ibadah bukan 
Masjid menjadi sedemikian sukarnya, apakah Ma'ruf Amin akan 
mencabutnya?Bagaimana dengan pluralisme?Bagaimana dengan mereka yang bukan 
Islam jadi pemimpin negara?
Apa yg akan anda lakukan berkaitan paragraph terakhir tulisan anda itu?

    On Wednesday, May 29, 2019, 1:45:20 AM PDT, ChanCT <sa...@netvigator.com> 
wrote:  
 
   
Didunia ini memang SULIT, bahkan tidak ada keduanya dibanding Mao Tsetung yang 
begitu lapang dada dan berpandangan jauh kedepan untuk bisa menyatukan RAKYAT 
Tiongkok saat menghadapi penjajah Jepang! Bagaimana Mao bisa dan berani 
mengebawahkan sengketa dengan Chiang Kaisek utk bersatu melawan Jepang dahulu!
 
Begitu juga saat Mao berani melempar UNDANGAN pada PM Jepang, Tanaka datang ke 
Tiongkok, ... ditentang KERAS banyak kader-kader PKT! Hati mereka BELUM bisa 
menerima, tokoh pemerintah Jepang yg begitu KEJAM menyiksa dan bunuhi rakyat 
Tiongkok. Adalah MUSUH besar RAKYAT Tiongkok, yang telah membuat sengsara dan 
penderitaan berat bertahun-tahun itu, bagaimana bisa diundang sb tamu 
kehormatan dan bersalaman dengan Ketua Mao! Tapi, ... itulah usaha dan langkah 
penting yang diambil Mao untuk menjebol blokade sejagad AS terhadap RRT! Mao 
dgn dilanjutkan Deng dalam kenyataan kita saksikan bersama, telah BERHASIL 
gemilang membawa kemakmuran dan keadilan yang lebih BAIK, menciptakan 
masyarakat sedikit lebih adil dan lebih makmur di daratan Tiongkok!
 
 
Namun Jonathan anggap itu masa perang, ... lalu sekarang dimasa damai tidak 
perlu ada strategi-taktik perjuangan??? TIDAK perlu ada usaha menyatukan semua 
kekuatan yang bisa dipersatukan??? Sungguh aneh! Tentu sama saja prinsipnya. 
Saat Jokowi menghadapi kubu Prabowo dalam Pilpres, tentu saja harus 
pandai-pandai menyatukan semua kekuatan yang bisa disatukan dalam koalisinya! 
Merebut suara sedapat mungkin untuk menjamin kemenangan pilpres 2019, 
konkritnya mengalahkan kubu Prabowo! Cukup bagus, berhasil menarik Maruf Amin, 
disamping itu juga baik untuk menangkal isu Jokowi anti-Islam, bukan saja 
diisukan mengkriminalisasi ulama bahkan sudah diteriakkan kalau Jokowi menang 
tidak akan ada lagi suara AZAN!
 
Ternyata Jonathan masih TETAP anggap Maruf garis keras, intoleran, ... yang 
tidak ada perubahan, atau katakanlah pernyatan penyesalan sikap terhadap Ahok 
"tidak satu hati dan ucapan", ... tentu boleh-boleh saja! Tentu kita juga tidak 
akan paksakan, ... BELUM bisa menerima Maruf tergabung dikubu Jokowi! Jadi, 
sangat ber-BEDA dengan sikap muda-mudi pendukung keras Ahok, yg umumnya 
tergabung di PSI itu, ... syukurlah akhirnya bisa menerima Maruf diangkat jadi 
cawapres Jokowi!
 
Tentu, ... saya pun TIDAK menyangkal kenyataan menjadikan Maruf Amin wapres 
Jokowi barulah langkah awal, masih harus dilihat bagaimana langkah berikut, 5 
tahun kedepan! Jokowi berhasil gunakan Maruf utk kemajuan dan kemakmuran Rakyat 
banyak dengan penuh toleransi, atau sebaliknya Maruf yang berhasil tunggangi 
Jokowi utk wujudkan tujuan berlakukan Syariat Islam di Indonesia, menjadikan 
Negara Islam!
 
 

 
 

 
 b...@yahoo.com [GELORA45] 於 29/5/2019 13:03 寫道:
  
      
Mengkritik gampang dan semua orang bisa mengkritik. Yg lebih sulit adalah 
mengkritik dengan memberi solusinya. Habis solusi sebaiknya bagaimana dimana 
Ma'ruf pasti akan menjadi Wakil Presiden? Tidak ada solusinya???
 
  Sekian saja.
  
 
 ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote :
 
 
 sekedar harapan? Apakah ada hal2 yg menunjukkan harapan itu? 
  menurut saya kok para intoleran akan berbaris dibelakang Ma'ruf Amin, suara 
para intoleran yg tadinya hanya dijalanan nantinya akan bergema keras di 
istana. 
 
 ---In GELORA45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote :
 
 Ya logis, diharapkan berubah bertambah baik atau bertambah toleran dgn 
disamping Jokowi (kalau Ma'ruf kurang  toleran sebelumnya). Masak berubah, 
bertambah jelek/kurang toleran disamping orang yg baik/lebih baik. 
  Kalau disamping orang yg lebih jelek atau lebih kurang toleran, ya mungkin 
berubah bertambah jelek. 
 
 ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jonathangoeij@...> wrote :
 
      
  Memangnya si Ma'ruf Amin berubah jd bagaimana bung Chan?               

      
   
  
 
 
 
           
 On Tuesday, May 28, 2019, 4:37:57 PM PDT, ChanCT <sadar@...> wrote: 
  
  
     
Jonathan bukan lupa dirinya Kristen, pembela HAM dan demokrasi, ...! Tapi,  
kebablasan dan nyaris menjadi radikalis, yang tidak bisa terima dan bisa 
bersatu dengan  orang-orang yg dianggap BUSUK bahkan beda dengan dirinya!
 

 
 'nesare' nesare1@... [GELORA45] 於 29/5/2019 4:25 寫道:
     
Ya jelas donk pendapat ente bahwa ma’ruf gak bisa berubah. Kenapa ente 
berpendapat begini? Ya karena ente menyamakan orang lain dgn ente. Ente kan gak 
bisa  berubah dan nyinyir terus. Makanya kalau orang lain berubah, ente 
tertawain.
 
Lucu amat ente ini yg mau menyamakan orang laen dgn ente sendiri.
 
Jangan ajak2 orang lain berkelakuan gak bener kah!
 
Kalau ente tetap menyerang NKRI, ya tetap saja.
 
Kalau ada orang sadar yg tadinya menyerang lalu sadar dan balik menjadi baek ya 
normal2 saja bagi kami.
 
  
 
JANGAN PAKE’ STANDARD ENTE YG GAK BENER ITU!!!!!!
 
  
 
Koq lucu amat yg direcokin angin segar dan angin busuk segala. Sedangkan bung 
chan hanya bilang ada yg berubah saja.
 
Eh dasar tukang nyinyir, ma’ruf berubah dianggap pura2.
 
Ente ini mesti belajar dari Tuhan nya ente yaitu Yesus yg selalu memaafkan!
 
  
 
Dasar culas!
 
Makanya gak heran orang berubah bertobat, ente anggap maen2!!!!
 
  
 
Eling eling!!!!
 
Apa gak malu ente menyandang gelar sbg seorang Kristen, pembela HAM, pembela 
demokrasi, anggota partai democrat USA dll sedangkan seorang ma’ruf yg berubah  
dan menyesal telah ikut menjebloskan ahok kepenjara krn masalah politik saja 
ente gak bisa  terima????!!!!!
 
  
 
Nesare
 
  
 
  
   
From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
 Sent: Monday, May 27, 2019 11:53 PM
 To: GELORA45@yahoogroups.com; ChanCT <sadar@...>
 Subject: Re: [GELORA45] Polisi Dibantu FPI Halau Massa di Petamburan
   
  
 
 
      
Anda itu naive atau sekedar belagak pilon, sungguh tidak tahu.  Dari video 
habisin Ahok jg kelihatan si Ma'ruf yg jd biang kerok bgmn bisa bilang cuman 
terpaksa, ada2 lagi. Ya kalau anda  bilang angin busuk sebagai angin segar ya 
cuman menunjukkan indra penciuman  anda sdh tidak berfungsi atau anda sdh 
terbiasa  dilingkungan busuk tak tahulah.
   
  
   
Terus siapa lagi yg anda anggap angin segar?
   
  
   
  
      
On Monday, May 27, 2019, 8:41:01 PM PDT, ChanCT <sadar@...> wrote: 
   
  
   
  
     
Itulah yang saya bilang, angin SEGAR dan BUSUK itu relatif, ... dilihat 
bagaimana seseorang memandangnya saja.
 
Bung bisa dan tentu boleh saja menilai Maruf hanya basa basi saja, ... tanpa 
melihat perubahan dari mau  habisi Ahok sampai menyatakan menyesal karena  
keterpaksaan secara terbuka, sekalipun belum resmi minta maaf pada  Ahok 
sendiri! Kemudian berlanjut dengan  gabung dan jadi wapres Jokowi, bagaimana 
selanjutnya, yaa  sabaarlah melihat sepak-terjang bverikut! Tidak  perlu 
bersikukuh pegang ekor keekstriman sebelumnya. 
 
Begitu pemikiran saya, ... dan, perkembangan Naruf selanjutnya TENTU sangat 
dipengaruhi dengan perkembangan dukungan RAKYAT banyak pada Jokowi makin 
menguat atau melemah!
 
  
 
  
  
Jonathan Goeij 於 28/5/2019 10:14 寫道:
       
Omongan basa basi seperti ini, ha ha ha  ha. Apa ada beritanya si Ma'ruf Amin 
minta maaf?
   
---
   
  
    
Pada bagian akhir, dia bertanya  tentang Ahok. "Ngomongin soal Ahok, Abah kan  
pernah menjadi saksi fakta dalam kasusnya,  Abah pernah menyesal gak menjadi 
saksi fakta Ahok saat itu?" tanya Kemal.
 
"Iya tentu saja. Cuma karena  terpaksa saja kan. Iya tentu saja, siapa yang  
ingin memenjarakan orang, kan enggak  mau, tetapi karena terpaksa, situasi, 
pada waktu itu prosesnya penegakan  hukum ya, apa boleh buat," jawab Ma'ruf  
Amin.
 
"Dengan rasa terenyuh, walaupun habis  itu, saya pun meminta maaf karena memang 
tidak  ingin menyusahkan orang. Tidak ingin  kan," lanjut mantan rais aam  PB 
Nahdlatul Ulama itu.
  
  
   
  
      
On Monday, May 27, 2019, 6:36:40 PM PDT, ChanCT <sadar@...> wrote: 
   
  
   
  
     
Ma'ruf Amin menyesal telah Penjarakan Ahok
 
https://www.youtube.com/watch?v=UTWsnwJbKHs
 
  
   
Jonathan Goeij 於 28/5/2019 8:28 寫道:
        
Ha ha ha dimana adanya pengakuan seperti ini?
   
"bukankah ada video pengakuan keluarkan fatwa MUI yang berhasil  jebloskan Ahok 
dalam penjara itu karena keterpaksaan"
   
  
   
Ma’ruf Amin Minta Ahok Dihabisi
 
https://www.youtube.com/watch?v=ygnRYNsw1ac
   
  
   
  
      
On Monday, May 27, 2019, 5:12:42 PM PDT, ChanCT <sadar@...> wrote: 
   
  
   
  
     
Mengapa saya hanya ajukan yang dinamakan angin SEGAR relatif saja,  yang 
penting jangan merasa diri paling benar, paling murni dan  paling segar, lalu 
yang berbeda salah, busuk bahkan dianggap KAFIR yang boleh  saja dibunuh semua, 
...! Kalau saya sebutkan 2-3 orang yg  mewakili angin segar, nanti bung bilang 
masak cuma 2-3 orang, kalau saya sebut sekian% nanti bung tanya lagi 
berdasarkan apa, ... untuk  apa harus begitu?
 
Bukankah lebih baik, kalau nampak tindak-tanduk seseorang disekitar  Jokowi 
yang dianggap busuk, yaa kita kritik bersama-sama  saja! Dan itu juga bisa saja 
terjadi pada orang-orang yang tergolong angin SEGAR!  Coba saja kita lihat 
akhirnya kader muda Rhomi, ketum PPP itu biasa  bersuara sejuk, ... ternyata 
kejeblos dan ditangkap KPK! Juga tidak perlu kita pegang erat-erat ekor 
seseorang yang kita anggap  ekstrim lalu pertanyakan dan meragukan kenapa 
jadiberpihak/gabung ke kubu-01!  Katakanlah Ali Ngabalin yg sangat ekstrim itu, 
setelah gabung kekubu  Jokowi,sepakterjangnya juga nampak cukup bagus, 
sekalipun saya tetap kurang sependapat dengan gaya keras dan pembicaraan yang 
ekstrim juga! 
 
Lalu coba kita lihat Maruf Amin itu, bukankah ada video  pengakuan keluarkan 
fatwa MUI yang berhasil jebloskan Ahok dalam penjara itu karena keterpaksaan, 
... sekarang kita lihat gabung dan  jadi wapres Jokowi. Yaaa, ... terima saja 
pilihan Jokowi itu,  dengan harapan tidak salah melihat orang dan, .... kita 
ikuti saja bagaimana  sikap dan tindakan selanjutnya, tanpa apriori seseorang 
bisa  berubah sesuai keadaan. 
 
Yang ingin saya katakan dan tegaskan, tidak perlu menganggap  orang yang BUSUK 
selamanya BUSUK dan TIDAK BISA bersatu dengan angin SEGAR! Dalam banyak hal dan 
juga dalam banyak kesempatan  segalanya bisa terjadi kebersamaan dan 
kebersatuan untuk maju bersama lebih baik, ... Bisa tidak maju lebih baik 
sesuai harapan  angin SEGAR, tentu tergantung kekuatan angin SEGAR itu  
sendiri, berhasil dapatkan dukungan kuat RAKYAT BANYAK atau tidak!
 
  
 
  
  
Jonathan Goeij 於 27/5/2019 11:30 寫道:
       
  
   
Bung Chan khan bilang "udara SEGAR disekitar Jokowi" makanya saya tanya "Udara 
segarnya siapa saja?" eh kok malah kok  cuman sekedar berkilah ini itu tetapi 
tidak ada seorangpun yg  disebut. Apa salah kalau kesimpulannya udara segarnya 
tidak ada?
   
  
   
Juga siapa yg selama ini mencap ini sesat itu kafir, coba  anda jawab dgn jujur?
   
  
   
  
   
  
      
On Sunday, May 26, 2019, 1:39:13 AM PDT, ChanCT <sadar@...> wrote: 
   
  
   
  
     
Kalau ternyata akhirnya begini kesimpulan bung Goei,  bukankah seperti : 
"Gembala main seruling didepan kerbau, ...!"  Apa gunanya harus dijelaskan 
lebih lanjut???
 
  
  
Jonathan Goeij 於 26/5/2019 15:55 寫道:
       
  
   
jadi udara segarnya tidak ada?
   
  
   
bukannya yg seperti ini "Apalagi secara ekstrim merasa diri paling BENAR, 
paling MURNI, paling SEGAR  sedang yang berbeda SALAH, BUSUK dan dianggap KAFIR 
yang pantas  dan boleh saja dibunuh semaunya!" yg sekarang anda puja puji
   
  
   
  
      
On Saturday, May 25, 2019, 4:26:09 PM PDT, ChanCT <sadar@...> wrote: 
   
  
   
  
     
Bung Goei, ... dalam kenyataan hidup sehari-hari,  apalagi kehidupan politik 
yang mana udara segar yang mana udara  busuk itu sangat, sangat relatif dan 
bisa saja beda pendapat. Yang  satu bilang udara segar yang bilang itu udara 
busuk, yang satu bilang baunya terasi itu busuk, yang lain bilang itu wangi! 
Begitu  juga dengan baunya duren, yang satu bilang wangi yang lain  bilang 
busuk! Bahkan pandangan seseorang juga setiap saat bisa berubah  sesuai 
perubahan situasi! 
 
Yang lebih PENTING, dalam kenyataan hidup manusia bermasyarakat  harus 
pandai-pandai dan sebijaksana mungkin untuk bersahabat dan bersatu! Selalu bisa 
menerima dan menghormati setiap  perbedaan yang ada, ...Bisa BERSATU dengan 
ras, suku, etnis, Agama  dan pandanganideologi/politik yang berbeda-beda! BUKAN 
menyisihkan, menyingkirkan apalagi memusuhi sedikit saja berbeda dengan  kita 
sendiri! Apalagi secara ekstrim merasa diri paling BENAR, paling  MURNI, paling 
SEGAR sedang yang berbeda SALAH, BUSUK dan dianggap KAFIR yang pantas dan boleh 
saja dibunuh semaunya!
 
  
  
Jonathan Goeij 於 25/5/2019 10:09 寫道:
       
  
   
Udara segarnya siapa saja?
   
  
   
  
      
On Friday, May 24, 2019, 5:28:01 PM PDT, ChanCT <sadar@...> wrote: 
   
  
   
  
     
Bukankah prinsip "seribu Kawan masih sedikit, satu MUSUH sudah cukup  banyak!" 
harus TETAP dipegang dan dijalankan! Apalagi oleh  Jokowi yg berani mengembang 
jabatan Presiden RI, ...! Yang  harus mengutamakan PERSATUAN dan KESATUAN 
bangsa, tentu tidak bisa menyingkirkan, menyisihkan siapa yang beda sedikit, 
bau busuk  sedikiit, ... hanya untu
 
 (Message over 64 KB, truncated) 
                                                 
 
 
|  | 不含病毒。www.avg.com  |

   
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... b...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... b...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Polisi Di... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Polisi Di... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
  • RE: [GELORA45] Polisi Di... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
  • RE: [GELORA45] Polisi Di... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Reply via email to