Luhut bilang dia sendiri tidak hebat, tetapi dia punya orang2 yang jauh
lebih hebat dari dia.
Dia bilang kalau hanya sehebat dia saja, kan dia tidak perlu pakai orang.
Mungkin kehebatannya terletak, tahu mana yang hebat, mana yang tidak?
Tetapi semua presiden, wakil presiden, menteri2 punya staf sendiri. Masa
yang satu akan
bilang stafnya kalah hebat dari yang lain ?
Kalau Luhut pakai banyak orang ex ITB, Jokowi pakai banyak orang ex
Gajahmada.
Kalau bung Karno dulu, mengenai teknologi bung Karno panggil Prof. Dr.Ir.
Sumantri
Brojonegoro dekan Kimia Teknik ITB, Prof. Dr. Ir. O Hong Djie, dekan Mesin
dan Elektro ITB,
dan direktur PTT seluruh Indonesia, Prof. Bisanz dari Jerman, kepala Proyek
Rayon dan docent ITB.
Dulu dari Kimia Industri ITB, ada Ir. Tjiook Tiauw Kien yang ikut duduk
bantu Badan Perencanaan Negara.
Ada majallah Insinyur Indonesia yang membahas proyek2 negara. Ujian Kimia
Industri termasuk sulit,
karena yang diuji juga seluk beluk proyek2 negara. Tidak hanya yang
dikuliahkan.
Di Tiongkok, pengajar2 dari universitas terkenal, pemimpin bidang industri
selalu dimintai nasehat oleh pejabat,
sampai2 di bidang urusan luar negeri.


Pada tanggal Min, 18 Agu 2019 pukul 19.47 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:

>
>
> *Jenderal Luhut sangat hebat, karena punya multicomplex kapasitas untuk
> berbagai macam urusan negara, jadi bukan saja bidang maritim, tetapi
> minyak, investisi, listrik , PMA, etc.  Sekali lagi perlu ditekankan segala
> macam urusan,  maka oleh karena itu sepatutnya Jokowi dalam membuat kabinet
> baru,  tidak perlu banyak kementrian dan menteri, karena makan biaya besar
> untuk bayar menteri yang tidak bepengalaman atau sedikit pengalamannya.
> Tetapkan satu atau paling banyak dua kementrian, yaitu Kementrian dibawah
> pimpinan jenderal Luhut dan satu lagi kementrian pertahanan dipegang oleh
> orang lain. Insyaalloh, hehehehehe*
>
>
> On Sun, Aug 18, 2019 at 5:12 PM ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] <
> gelor...@yahoogroups..com <GELORA45@yahoogroups.com>> wrote:
>
>>
>>
>> Cobalah MMD yang pembina Pancasila itu belajar bicara realita soal "mati
>> lampu" yang menurut Polri berbau kejahatan siber. Atau soal anjloknya
>> jaringan ATM Bank Mandiri yang mengacaukan ribuan transaksi serta
>> melenyapkan saldo nasabah. Atau kasus-kasus nyata lainnya yang bisa
>> membantunya terlihat waras walafiat.
>>
>> -
>>
>> *Trauma Mati Listrik, Menko Luhut Minta PLN Serahkan Proyek ke Swasta *
>>
>> Taufik Fajar, Jurnalis *ยท* *Rabu 14 Agustus 2019 20:02 WIB*
>>
>> *JAKARTA* - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar
>> Panjaitan meminta *PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
>> <https://economy.okezone.com/topic/131/pln>*untuk tidak terlalu banyak
>> terlibat dalam pembangunan-pembangunan listrik.
>>
>> Hal itu, dia ungkapkan setelah menggelar rapat bersama Plt Direktur Utama
>> PT PLN, Sripeni Inten Cahyani di Kantor Kemaritiman Jakarta.
>>
>> "Saya pengen, PLN lebih efisien lah. Terus kemudian kalian (PLN) jangan
>> terlalu banyak dulu lah terlibat dalam pembangunan listrik, biarin aja
>> private sector yang lebih masuk. Seperti 51% harus untuk Indonesia power
>> untuk waste to energy. Jadi konsolidasi aja dulu, biarkan private sector
>> main," ujar dia, Rabu (14/8/2019).
>>
>> Dia menuturkan, waste to energy sudah hampir 18 tahun tidak beres-beres.
>> Oleh karena itu biarkan saja beauty contest jalan. Karena sudah ada
>> Peraturan Presiden (Perpes-nya) yang jelas harganya berapa sen terus
>> kemudian tipping feenya 500.
>>
>> "Kemudian proses pembayaran tipping fee sudah ada, jadi tak ada masalah.
>> Tapi kalau PLN, Indonesia power minta 51%, ya kan repot, masa dia 51% tak
>> chip in. Kamu yang bawa uang 9%, ya kan namanya itu aneh," tutur dia.
>>
>> Dia juga meminta agar PLN jangan terus-menerus melakukan investasi.
>> Artinya jangan semua ingin, harus dilihat terlebih dahulu. Di mana semua
>> ada keterbatasan.
>>
>> "Jadi yang penting prioritasnya mereka lah. Saya Bu Inten tahu apa yang
>> dia inginkan. Misalnya dia liat tadi, kalau boleh pak, kami sedang
>> rencanain kabel ini sebanyak mungkin di bawah tanah. Supaya jangan
>> berantakan seperti sekarang. Kan bagus 5 tahun ke depan," pungkas dia.
>>
>> *(fbn)*
>>
>> 
>

Kirim email ke