Uraian orang tidak punya otak.Panjang tapi tidak ada isinya. Ngabisin waktu 
saja.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :


Nah sekarang baru ngomong hehehehe.

Pake’ otak sebelum menulis. Wong belum ngomong sudah ngomong orang laen tidak 
punya otak hehehehe.

 

Mari kita lihat pengetahuan ente ya:
   
   - Supply ada karena ada demand? Hehehehe. Ane tanya begini: kalau petani 
nanam padi, emangnya padinya sudah ada yg beli? Begitu juga pabrik sepatu 
produksi sepatu selalu ada yg beli? Ayo jawab! Mari kita lihat rame2 
pengetahuan jagoan ekonomi ini. Pasti dia sudah tahu pernyataannya itu salah. 
Kalau supply ada krn ada demand, ya gak akan ada barang produksi yg gak akan 
terjual OON!!!!
   - Demand ada karena ada daya beli? Hehehehe. Bisa gak orang kaya yg punya 
daya beli gak beli apa2? Jawabannya sudah tahu kan? Hehehehee bahwa ada daya 
beli pun, belum tentu ada demand. Koq bisa mengsakralkan demand dgn daya beli? 
Orang gak ngerti ekonomi baru ngomong begini tahu?! Moso orang yg gak punya 
duit/daya beli gak boleh meminta sesuatu/demand? Hehehehe. Emangya anak ente yg 
miskin/gak ada daya beli itu gak pernah minta/demand apa2 sama ente yg pelit 
itu? Koq demand dihubungkan dgn daya beli?! Ngaco aja!!!
   - Orang papua dapet 17.7 juta kalau disimpan dibawah bantal, gimana bisa 
menjelma menjadi demand yg dgn sendirinya menciptakan supply? Ngaco aja!!! 
Gimana 17.7 juta itu dikasih ke orang dilembah yg jauh dari mana2 krn tdk ada 
infrastruktur utk keluar krn ente tertawakan pentingnya infrastruktur itu? 
Sedangkan kalau mereka mau keluar dari lembah tempat mrk tinggal bisa habis itu 
duit 17.7 juta utk transportasi dan biaya sakit dijalanan krn medan keluar 
lembah susah setengah mati. Ente sudah tahu belum gimana tanah papua itu 
hehehehe? Gimana dgn harga barang2 sebelum Jokowi yg setinggi langit? Sudah 
tahu belum ente harga BBM di papua itu berapa sebelum Jokowi? Berapa 
produktifnya 17.7 juta itu utk orang papua sampai2 ente berani mengklaim 17.7 
juta itu bisa menciptakan seorang pengusaha papua? Pengusaha papua seperti apa 
yg bisa sukses dgn 17.7 juta itu?
   - Ini yg seru: ane kasih ente 17.7 juta gimana bisa buktikan ente bisa jadi 
pengusaha enggak? Kalau bisa, dengan bukti seluruh anggota milis ini, ane kasih 
duit itu!!!!!! Oh ya 17.7 juta itu dalam rupiah loh. Jangan bilang dalam US 
dollar ya krn ane gak tulis Rp atau US dollar hehehhehehe

 

Dasar OON!! Lagunya aja yg tengil!!

nesare

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Tuesday, August 27, 2019 11:54 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: Fwd: Re: [GELORA45] Aparat Kita Sadis - Birokrasi Kita Ini Korup

 

 

Memang nggak punya otak!

Supply ada ya karena adanya demand, dan demand ada karena adanya daya beli.

Dgn masyarakat Papua punya duit artinya kebutuhan2 itu menjelma menjadi demand 
yg dgn sendirinya supply akan datang sendiri.

 

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Kapan ngomongnya?

Belum ngomong apa2 sudah bilang orang laen tidak punya otak hahahahaha

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Tuesday, August 27, 2019 11:02 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: Fwd: Re: [GELORA45] Aparat Kita Sadis - Birokrasi Kita Ini Korup

 

 

ngomong sama orang tidak punya otak ya beginilah

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Keberatannya sangat jelas: duit itu dimakan dan sdh habis, jadi gimana bisa 
bikin orang papua jadi entrepreneur? OON gak nanya apa keberatannya?

 

Koq daya beli adalah hukum ekonomi utama? Ini kan pendapat ente. Tolong 
dijelaskan gimana teori baru ini terjadi? Kami2 yg sudah belajar ilmu ekonomi 
dan bisnis tahu jelas bahwa purchasing power itu hanyalah 1 bagian saja dalam 
ilmu ekonomi. Koq bisa jadi hukum ekonomi utama ya? Gimana ceriteranya? Mungkin 
kami2 ini sudah usang. Siapa tahu ente belajar banyak dari Yang hehehehehehe 
shg menelorkan teori baru dimana purchasing power adalah utama dalam ilmu 
ekonomi. Ayooo kasih tahu kami2 donk hehehehe.

 

Juga koq kenapa nanya bung chan seakan2 orang kapitalis saja yg harus mengerti 
ilmu ekonomi? Emangnya ente yg jelas2 kapitalis tapi pura2 bermuka sosialis gak 
boleh mengerti ilmu ekonomi?

 

Terus lagi kenapa ente bilang bung chan mau melanggengkan budaya korupsi? Mau 
memelintir pendapat chan, ente gak ngerti tulisan chan atau memang OON?

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Tuesday, August 27, 2019 10:20 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: Re: Fwd: Re: [GELORA45] Aparat Kita Sadis - Birokrasi Kita Ini Korup

 

 

Dimakan habis juga nggak apa2, kekurangan gizi teratasi, kebutuhan sandang 
pangan papan terpenuhi, memang apa keberatannya?

Dengan masyarakat mempunyai uang ditangan, artinya ada daya beli yang tinggi 
yang akan dibelanjakan didaerah setempat, ada daya beli artinya ada perternakan 
perkebunan toko2 dlsb, artinya usaha2 akan berkembang pesat. Ini adalah hukum 
ekonomi utama.

 

Anda yang mengaku kapitalis kok nggak ngerti hukum ekonomi sih!

Malah percayanya pada birokrat2 yg sudah jelas korupsi, apa maunya 
melanggengkan budaya korupsi?

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

 

 

Tentu, masalah serius dan mendesak yang dihadapi bangsa ini MENTAL manusia yang 
korup! Mau diapakan juga sulit mengatasinya, karena sudah bisa dikatakan 
membudaya dari atas sampai bawah, dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, 
... Namun usul RR, dana alokasi Otonomi Khusus (Otsus) yang 62 Triliun untuk 
Papua itu dibagikan pada 3,5juta warga Papua, juga tidak realistis! Hanya akan 
HABIS digunakan untuk makan saja, ... dan TIDAK jadi apa2 yang bisa 
mensejahterakan warga Papua.

Kenapa tidak berusaha mendorong pejabat Pem. daerah Papua untuk menemukan cara 
membangun daerah masing-masing sesuai dengan kondisi alam dan kesadaran warga 
setempat? Dorong mereka supaya keluarkan rencana pembangunan, mau bikin apa 
didaerahnya untuk berusaha, entah nanam apa, pelihara ternak apa, .... dan 
perkirakan butuh bantuan apa dari Pem. Pusat! Untuk itu Pem. Pusat juga harus 
siap membantu daerah bukan hanya kucurkan dana, tapi juga teknologi untuk 
berkarya, ... membangkitkan inisiatif dan kemampuan setiap daerah memperbaiki 
NASIB nya, meningkatkan kesejahteraan warga setempat!

 

 

'Lusi D.' lusi_d@... [GELORA45] 於 26/8/2019 17:24 寫道:






Nah bagaimana dng usul kongkrit Rizal Ramli berikut ini?

1. Kalau Kita Lewat Birokrasi, Birokrasi Kita Ini Korup Kok 

Agar terserap oleh Rakyat, Rizal Ramli Sarankan Skema Alokasi Dana
Otsus Papua Diubah

Oleh Muslimin

Senin, 26 Agustus 2019 14:26 WIB 

AKURAT.CO, Ekonom senior Rizal Ramli menyarankan agar skema pemberian
dana alokasi Otonomi khusus (Otsus) untuk Papua dan Papua Barat diubah,
agar Dana Alokasi dana Otsus itu tepat sasaran.

"Kita harus ubah, selama ini kan Rp 62 triliun tahun untuk 3,5 juta
rakyat Papua tapi dalam prakteknya rakyat dikampung-kampung di
gunung-gunung nyaris nggak terima apa-apa," kata Rizal Ramli dalam
diskusi bertajuk Ngobrol Bareng RR bertajuk "Papua" di Kawasan Tebet,
Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).

Mantan menteri koordinator perekonomian era presiden RI ke-4
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyarankan agar sistem penyalurannya
diganti yakni bukan lagi melalui pemerintah pusat turun ke pemerintah
daerah, namun langsung ke masyarakat Papua dan Papua Barat. 

Caranya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencetak ATM untuk seluruh
masyarakat bumi Cendrawasih yang penduduknya berjumlah 3,5 juta
tersebut. Sebab, Otsus Rp 62 triliun dibagi perpenduduk Papua 3,5 juta
jiwa maka mereka akan menerima dana Rp 17,7 juta perorang. Naasnya,
uang Rp 17,7 juta itu belum dirasakan oleh masyarakat di Papua dan
Papua Barat.

"Sistemnya kita minta BRI kasih ATM sama semua rakyat di Papua pertama
kasih sama ibu-ibunya, mama-mama, setiap bulan pemerintah ngasih 2,5
juta nggak ada masalah itu. Hari ini kan 17,7 juta perorang rakyat
nggak dapat apa-apa," kata dia.

Oleh karena itu, tegas RR, bila dibuat ATM dan diberi langsung ke
perorang, masyarakat Papua akan langsung merima manfaat dari Otsus itu
untuk keperluan mereka.

"Mending Rp 2,5 juta, mereka bisa pakai buat makanan, pendidikan,
Kesehatan dan itu cara yang lebih bagus. Kalau kita lewat birokrasi,
birokrasi kita ini korup kok," tukasnya.[]

2. Aparat Kita Sadis

Penyelesaian Persoalan Papua Jangan Lagi Pakai Militer

EDITOR by EDITOR

48 mins ago in Nasional

Kronologi, Jakarta – Penyelesaian persoalan di bumi Cendrawasih
hendaknya menggunakan pendekatan kemanusian. Pendekatan melalui
pengiriman militer seharusnya ditinggalkan.

Demikian disampaikan oleh mantan menteri koordinator perekonomian era
presiden Gus Dur, Rizal Ramli, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin
(26/8/19).

“Kita harus lebih mengutamakan pendekatan kemanusian, damai, dalam
menyelesaikan mslh Papua jgn lagi menggunakan cara-cara kekerasan, cara
militeristik,” tegas RR, sapaan karibnya.

Menurut RR, jika pemerintah memakai pendekatan militer justru
masyarakat akan semakin tidak percaya terhadap pemerintah pusat.
Akibatnya, mereka berpotensi mendukung gerakan separatis.

“Cara-cara militer justru memacu ketidakpuasan yang lebih besar.
Akhirnya, malah mendorong rakyat mendukung gerakan militer (OPM/KKB
dll),” paparnya.

Sebaiknya, lanjut RR, Indonesia belajar dari peristiwa Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) dan lepasnya Timor Timor, yang sekarang lepas dan merdeka
menjadi Timor Leste. Penyebab semuanya, karena pemerintah menggunakan
pendekatan militer dalam penyelesaian persoalan.

“Seperti terjadi di Aceh, Timor Leste, karena aparat kita sadis, hanya
menggunakan kekerasan akhirnya rakat biasa bersimpati dengan gerakan
kemerdekaan Timor Leste ataupun GAM, kita harus belajar,” tukasnya.






 

 

| 
(Message over 64 KB, truncated) |


Kirim email ke