Setelah mengkritik Luhut soal sedikit-sedikit minta tolong Tiongkok (lh. Lampiran di bawah), termasuk ttg BPJS, sekarang RR usul bgm jalan keluarnya. Berikut sarannya kpd Jokowi spy tidak latah kayak si Luhut itu.
Home Search form 9 September 2019 Benahi BPJS, Rizal Ramli Sarankan Pemerintah Minta Tolong Said Iqbal Ketimbang Pada Tiongkok Submitted by webadmin on Sabtu, 7 Sep 2019 - 06:47 KONFRONTASI-Rencana pemerintah menaikkan iuran Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga 100 persen atau dua kali lipat dinilai sebagai strategi yang salah kaprah. Menurut Eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli, membenahi BPJS Kesehatan agar tidak lagi defisit bisa dilakukan dengan cara lain, salah satunya dengan subsidi silang. Hal itu Rizal sampaikan dalam postingan di akun twitternya, Jumat (6/9). Bahkan, dalam unggahannya, Rizal menantang pemerintah agar memberikan kesempatan kepada Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal untuk memberikan solusi lain agar defisit di BPJS Kesehatan tidak terjadi lagi. Iqbal dinilai mampu karena ia termasuk inisiator UU BPJS. Rizal mengatakan, Said Iqbal mampu dalam satu bulan menelurkan strategi yang lebih komprehensif ketimbang minta tolong Tiongkok dan menaikkan iuran BPJS hingga dua kali lipat. "Seandainya pemerintah tidak sanggup selesaikan masalah BPJS secara komprehensif, tidak hanya naikkin iuran dua kali lipat dan minta tolong Tiongkok, kami mohon Pak Jokowi minta tolong Said Iqbal (Ketum KSPI) yang akan membentuk komite pekerja dan ahli yang akan berikan solusi komprehensif dalam satu bulan," tulis Rizal. Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perusahaan asuransi Tiongkok yakni Ping An Insurance ingin membantu BPJS Kesehatan memperbaiki defisit keuangan. Hal ini dikatakan Luhut usai bertemu Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris, Jumat lalu, (23/8). Sementara itu, Menko PMK Puan Maharani memastikan kenaikan iuran BPJS akan berlaku mulai 1 Januari 2020, kini putusan soal kenaikan iuran tinggal menunggu Peraturan Presiden (Perpres). “Kita tunggu Perpresnya. Kalau Perpresnya sudah ditandatangani semua harus kita lakukan,” jelas Puan.(mr/rm) Lampiran: From: "Lusi D." <lus...@rantar.de> To: <GELORA45@yahoogroups.com>, nasional-l...@yahoogroups.com Subject: Kayak kita negara terbelakang aja Date: Mon, 2 Sep 2019 21:19:14 +0200 X-Mailer: Claws Mail 3.13.2 (GTK+ 2.24.30; x86_64-pc-linux-gnu) Organization: National List Rizal Ramli: Jangan Minta Tolong Tiongkok Terus, Kayak Kita Negara Terbelakang Aja @geloranews @geloranews 3 September 2019 Pemerintah melalui Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengutarakan akan mengajak perusahaan asuransi asal Tiongkok, Ping An Insurance untuk membenahi keuangan BPJS Kesehatan yang merugi hingga Rp 28,6 triliun. Ekonom senior DR Rizal Ramli tidak setuju dengan ide itu. Sebab, kerja sama tersebut justru akan merugikan Indonesia dan menguntungkan Tiongkok. “Jangan gitulah, nanti kalau dikasih sama perusahaan Tiongkok, ini data kesehatan kita ada di Beijing,” ujarnya dalam acara Fakta yang disiarkan TVOne, Senin (2/9) malam. Selain itu, dia mengingatkan adanya kecenderungan penguasaan bisnis obat-obatan di balik rencana tersebut. BPJS Kesehatan merupakan pembeli obat terbesar di negeri ini. Dengan menggandeng Tiongkok, bukan tidak mungkin obat yang dibeli berasal dari negeri Tirai Bambu. “Akhirnya nanti mereka jadi pemasok juga,” terang Menko Perekoniman era Presiden Abdurahman Wahid itu. Kepada para pejabat negara, Rizal Ramli meminta untuk mengutamakan kepentingan dan keamanan nasional dalam berbicara maupun mengambil kebijakan. Jangan sampai, pejabat negara terus-terusan mengandalkan asing sebagai obat dari segala penyakit yang ada di Indonesia. “Jangan sedikit-sedikit minta tolong Tiongkok. Kayak kita negara terbelakang aja,” tutup mantan Menko Kemaritiman sebelum Luhut tersebut. [rm]