Nah kalau bung baca tulisan RR itu pasti ngerti siapa yang bung tanyakan
itu.


Am Mon, 9 Sep 2019 14:45:18 +0000 (UTC)
schrieb Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com>:

>  
> Siapa Said Iqbal?
> 
>     On Monday, September 9, 2019, 04:34:12 AM PDT, Lusi D.
> <lus...@rantar.de> wrote: 
>  
> Setelah mengkritik Luhut soal sedikit-sedikit minta tolong Tiongkok
> (lh. Lampiran di bawah), termasuk ttg BPJS, sekarang RR usul bgm jalan
> keluarnya. Berikut sarannya kpd Jokowi spy tidak latah kayak si Luhut
> itu.
> 
> 
> 
>  Home
> Search form 9 September 2019
> 
> 
> Benahi BPJS, Rizal Ramli Sarankan Pemerintah Minta Tolong Said Iqbal
> Ketimbang Pada Tiongkok
>  
> Submitted by webadmin on Sabtu, 7 Sep 2019 - 06:47
>  
> 
> KONFRONTASI-Rencana pemerintah menaikkan iuran Badan Penyelanggara
> Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga 100 persen atau dua kali lipat
> dinilai sebagai strategi yang salah kaprah.
> 
> Menurut Eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli, membenahi BPJS Kesehatan
> agar tidak lagi defisit bisa dilakukan dengan cara lain, salah satunya
> dengan subsidi silang. Hal itu Rizal sampaikan dalam postingan di akun
> twitternya, Jumat (6/9). 
> 
> Bahkan, dalam unggahannya, Rizal menantang pemerintah agar memberikan
> kesempatan kepada Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
> Said Iqbal untuk memberikan solusi lain agar defisit di BPJS Kesehatan
> tidak terjadi lagi. Iqbal dinilai mampu karena ia termasuk inisiator
> UU BPJS. 
> 
> Rizal mengatakan, Said Iqbal mampu dalam satu bulan menelurkan
> strategi yang lebih komprehensif ketimbang minta tolong Tiongkok dan
> menaikkan iuran BPJS hingga dua kali lipat.
> 
> "Seandainya pemerintah tidak sanggup selesaikan masalah BPJS secara
> komprehensif, tidak hanya naikkin iuran dua kali lipat dan minta
> tolong Tiongkok, kami mohon Pak Jokowi minta tolong Said Iqbal (Ketum
> KSPI) yang akan membentuk komite pekerja dan ahli yang akan berikan
> solusi komprehensif dalam satu bulan," tulis Rizal.
> 
> Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan
> perusahaan asuransi Tiongkok yakni Ping An Insurance ingin membantu
> BPJS Kesehatan memperbaiki defisit keuangan. Hal ini dikatakan Luhut
> usai bertemu Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris, Jumat lalu,
> (23/8).
> 
> Sementara itu, Menko PMK Puan Maharani memastikan kenaikan iuran BPJS
> akan berlaku mulai 1 Januari 2020, kini putusan soal kenaikan iuran
> tinggal menunggu Peraturan Presiden (Perpres).
> 
> “Kita tunggu Perpresnya. Kalau Perpresnya sudah ditandatangani semua
> harus kita lakukan,” jelas Puan.(mr/rm)
> 
> 
> 
> 
> Lampiran:
> 
> From: "Lusi D." <lus...@rantar.de>
> To: <GELORA45@yahoogroups.com>, nasional-l...@yahoogroups.com
> Subject: Kayak kita negara terbelakang aja
> Date: Mon, 2 Sep 2019 21:19:14 +0200
> X-Mailer: Claws Mail 3.13.2 (GTK+ 2.24.30; x86_64-pc-linux-gnu)
> Organization: National List
> 
> Rizal Ramli: Jangan Minta Tolong Tiongkok Terus, Kayak Kita Negara
> Terbelakang Aja 
> 
> @geloranews @geloranews
> 3 September 2019
> 
> Pemerintah melalui Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pernah
> mengutarakan akan mengajak perusahaan asuransi asal Tiongkok, Ping An
> Insurance untuk membenahi keuangan BPJS Kesehatan yang merugi hingga
> Rp 28,6 triliun.
> 
> Ekonom senior DR Rizal Ramli tidak setuju dengan ide itu. Sebab, kerja
> sama tersebut justru akan merugikan Indonesia dan menguntungkan
> Tiongkok.
> 
> “Jangan gitulah, nanti kalau dikasih sama perusahaan Tiongkok, ini
> data kesehatan kita ada di Beijing,” ujarnya dalam acara Fakta yang
> disiarkan TVOne, Senin (2/9) malam.
> 
> Selain itu, dia mengingatkan adanya kecenderungan penguasaan bisnis
> obat-obatan di balik rencana tersebut. BPJS Kesehatan merupakan
> pembeli obat terbesar di negeri ini. Dengan menggandeng Tiongkok,
> bukan tidak mungkin obat yang dibeli berasal dari negeri Tirai Bambu.
> 
> “Akhirnya nanti mereka jadi pemasok juga,” terang Menko Perekoniman
> era Presiden Abdurahman Wahid itu.
> 
> Kepada para pejabat negara, Rizal Ramli meminta untuk mengutamakan
> kepentingan dan keamanan nasional dalam berbicara maupun mengambil
> kebijakan.
> 
> Jangan sampai, pejabat negara terus-terusan mengandalkan asing sebagai
> obat dari segala penyakit yang ada di Indonesia.
> 
> “Jangan sedikit-sedikit minta tolong Tiongkok. Kayak kita negara
> terbelakang aja,” tutup mantan Menko Kemaritiman sebelum Luhut
> tersebut. [rm]
> 
> 
>   

Kirim email ke