*Apakah terjadinya insiden "monyet" yang menimbulkan protes masyarakat
Papua tidak menunjukan kelalaian Wiranto dalam menuaikan tugasnya? Kalau di
lain negara  mungkin   beliau sudah lama diganti, tetapi seperti diketahui
yang berkuasa adalah rezim neo-Mojopahit, jadi konco bin sobat harus
dilindungi dan dipertahankan. Lihat saja pada Lukman Hakim, menteri Agama,
sudah diketahui menerima suapan Rp 70. juta dalam kasus jual beli jabatan,
beliau masih saja duduk pada kursi empuknya.*

https://sp.beritasatu.com/nasional/wiranto-eksodus-mahasiswa-terjadi-karena-berita-bohong/574153/


https://sp.beritasatu.com/nasional/wiranto-eksodus-mahasiswa-terjadi-karena-berita-bohong/574153/

Wiranto: Eksodus Mahasiswa Terjadi karena Berita Bohong
------------------------------
[image: ...]
<https://sp.beritasatu.com/nasional/wiranto-eksodus-mahasiswa-terjadi-karena-berita-bohong/574153/#>
Suara PembaruanSenin, 09 Sepember 2019 - 19:55
<https://sp.beritasatu.com/nasional/wiranto-eksodus-mahasiswa-terjadi-karena-berita-bohong/574153/#>
[image: ...]

Wiranto: Unek-unek Masyarakat Papua Tak Bisa Selesai Dengan Demo Anarkistis

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik,
Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengemukakan adanya
eksodus mahasiswa Papua dari berbagai propinsi di tanah air untuk pulang
kampung atau kembali ke Papua terjadi karena pengaruh berita bohong atau
hoaks. Menyebarnya berita bohong mendorong mahasiswa yang tidak ingin
pulang, akhirnya ikut-ikutan pulang ke Papua.

“Ada informasi bahwa mereka yang tetap belajar di tempat mereka belajar,
apakah di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan
sebagainya, itu akan ada tekanan, akan ada ancaman keselamatan, keselamatan
tidak terjamin karena kemungkinan ada balas dendam. Itu kabar burung, itu
hoaks, itu hasutan provokasi, tidak benar,” kata Wiranto dalam konferensi
pers di Jakarta, Senin (9/9/2019).

Ia menjelaskan saat ini memang jumlah mahasiswa yang kembali ke Papua
akibat berita tersebut telah mencapai 835 orang. Pemerintah mengajak para
mahasiswa tersebut untuk kembali ke tempat mereka berkuliah. Pemerintah
menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan mahasiswa Papua di mana saja.

“Panglima TNI bertemu dengan mereka dengan anak-anak, orang tua mereka.
Ternyata setelah kembali ke sana (Papua, Red) melhat Jayapura kok masih
terang benderang, enggak ada masalah. Mereka menyesal dan kemudian ingin
kembali ke daerah mereka, tempat mereka belajar semula,” tutur Wiranto.

Dia menegaskan memang ada surat dari Majelis Rakyat Papua (MRP) tanggal 23
Agustus lalu yang meminta agar para pelajar, mahasiswa yang belajar di luar
Papua dan Papua Barat segera kembali ke Papua dan Papua Barat. Namun
tanggal 9 September, MRP memberikan seruan kepada mahasiswa Papua di semua
kota di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap
melanjutkan studi. MRP meminta seluruh mahasiswa yang belum kembali ke
tempat belajar agar segera kembali untuk melanjutkan kuliah.

“Panglima TNI sudah menjanjikan agar tidak ada kesulitan transportasi,
telah menyediakan dua pesawat Hercules C130 untuk mengangkut adik-adik
kita, anak-anak kita kembali ke studi,” tutup Wiranto.

Kirim email ke