Ini saya kasih 2 artikel sajalah biar bung terbuka matanya. Saya sendiri gak 
tahu apakah bung ini ignorant atau memang buta sama sekali dengan campur tangan 
amerika di natuna dalam konteks laut cina selatan ini.

 

https://www.scmp.com/news/asia/southeast-asia/article/2130258/us-may-upset-beijing-after-it-backs-indonesian-claim-south

 

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/indonesia-joko-widodo-natuna-islands-visit-china-dispute-12243770

 

Ini semua adalah foreign policy. Foreign policy ini adalah alat yg digunakan 
utk berkuasa. Ngerti?

 

Indonesia mah hebat punya presiden yg sekarang ini. Dulu Jokowi disebut2 antek 
aseng. Sekarang dgn kasus natuna ini, kan yg NYINYIR Jokowi pada diam?

 

Wong RI itu sedang kerja. Kerja dengan baik. Meluruskan kesalahan2 yg sudah 
terjadi sebelum2nya.

 

Dasar tukang NYINYIR yg gak memang ada maunya bakalan nyerang terussss. Bung 
kalo gak ngerti sebaiknya baca dulu, jangan ambil kesimpulan dulu. Tanya baik2, 
diskusi baek2. Kalo enggak ya gak heran nanti2 bung bakalan nulis begini lagi: 
mana ada campur tangan amerika dengan pembunuhan jamal Khashoggi di Istanbul. 
Hehehehe!!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Sunday, January 12, 2020 10:44 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; ChanCT <sa...@netvigator.com>
Subject: Re: [GELORA45] Re: {URECA_SGT} Fw: Natuna Gudang Ikan, Kok RI Impor 
Ikan dari China?

 

  

Loh yg nuduh dong yang harus buktikan. Dimana keterlibatan AS dalam urusan 
nyolong ikan ini. 

AS mah senang kalo ada yg nyolongi ikan dari Indo, karena dijualnya di AS juga. 
Ikan jadi murah. Sekarang nih nyata, sejak Vietnam distop kirim benih udang 
dari Indo, lobster jadi lebih langka dan jadi mahal di AS. 

Bukti nyata merugikan AS. 

Sekarang buktikan dimana keterlibatan AS dalam mengusir kapal pencuri ikan di 
Natuna ini.

Apa AS yg lapir Indo, lalu ikut ngawal ngusir? Apa saya terlewat baca?

 

 

 

 

Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone

 

 

-------- Original message --------

From: "ChanCT sa...@netvigator.com <mailto:sa...@netvigator.com>  [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 

Date: 1/12/20 4:31 AM (GMT-08:00) 

To: marthajan04 <marthaja...@yahoo.com <mailto:marthaja...@yahoo.com> >, 
GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 

Subject: Re: [GELORA45] Re: {URECA_SGT} Fw: Natuna Gudang Ikan, Kok RI Impor 
Ikan dari China? 

 

  

Kalau begitu, ... coba saja BANTAH gejala-gejala bikin PANAS masalah Natuna ini 
sehubungan dengan usaha merusak PERSAHABATAN rakyat kedua negara, Indonesia dan 
Tiongkok, buktikan sama sekali tidak terkait strategi AS memusuhi Tiongkok!

 

On 12/1/2020 下午1:13, marthajan04 wrote:

Urusannya kan china nyolong ikan di perairan Indonesia, ketahuan sama orang 
indonedia sendiri. Diusir tanpa didampingi perwakilan America.

Apa ada laporan Amerika yg ngaduin? Ni orang lama2 nyebelin juga. Ketauan, 
dendam ni yeeeee.., ga karu2 bawa Amerika.  DASAR!

 

 

 

 

Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone

 

 

-------- Original message --------

From: "ChanCT sa...@netvigator.com <mailto:sa...@netvigator.com>  [GELORA45]"  
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> <GELORA45@yahoogroups.com> 

Date: 1/11/20 7:58 PM (GMT-08:00) 

To: yahoogroups  <mailto:perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com> 
<perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com>, DISKUSI FORUM HLD  
<mailto:diskusifo...@googlegroups.com> <diskusifo...@googlegroups.com>, 
GELORA_In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> <GELORA45@yahoogroups.com> 

Subject: [GELORA45] Re: {URECA_SGT} Fw: Natuna Gudang Ikan, Kok RI Impor Ikan 
dari China? 

 

  

Inilah kenyataan pahit yang dihadapi bangsa kita! Lha, sudah merdeka hampir 75 
tahun, sebagai negara kepulauan yang dikarungi lautan begitu luasnya, bukan 
hanya ikan laut masih harus import, GARAM juga import, ...! Dan entah mengapa 
pula sampai harus import ikan beku, ... seperti negara-negara daratan yang jauh 
dari laut dan kesulitan mendapatkan ikan laut segar saja. Sungguh menyedihkan 
mendengar berita-berita macam ini. Padahal seharusnya nelayan-nelayan Indonesia 
kalau diatur baik bisa mensuplay rakyat Indonesia makan ikan-ikanan segar yang 
PASTI jauh lebih enak dan lebih sehat! 

Jelas merupakan masalah atau TANTANGAN SERIUS yang dihadapi bangsa Indonesia 
untuk membenahi diri dan bisa TEGAK BERDIRI DIATAS KAKI SENDIRI, bukan hanya 
mencukup konsumsi dalam negeri tapi juga membalik menjadi negara pengeksport 
dalam banyak jenis produksi yang mestinya bisa dikerjakan sendiri!

Tapi, ... saya perhatikan kasus Natuna terakhir ini, lebih banyak 
dibesar-besarkan dan tedengungkan sekras-kerasnya hanya untuk memanasi-manasi 
sentimen ANTI-TIONGKOK! Berusaha keras merusak hubungan PERSAHABATAN kedua 
negara yang sudah tergalang baik selama ini! Dan masuk dallam jebakan AS untuk 
memusuhi Tiongkok! Coba saja perhatikan, dari seolah-olah kapal-kapal nelayan 
Tiongkok dengan coast Guard nya memasuki wilayah kedaulatan Indonesia, padahal 
kenyataan yang terjadi diwilayah perairan laut yang tumpang tindih antara ZEE 
yang jadi dasar Indonesia dan "9 garis putus" yang diklaim Tiongkok.. Jadi, 
BUKAN wilayah teritorial Natuna, kedaulatan RI yang berjarak 12 mil laut, tapi 
hanyalah wilayah ZEE yang merupakan hak kedaulatan atas kekayaan laut dan dasat 
laut disitu dengan jarak 200 mil laut dari daratan. 

Kemudian tidak tanggung-tanggung ada yang menyatakan Tiongkok telah bangun 
pangkalan militernya di Natuna. Padahal kenyataan TIDAK BEGITU! Tiongkok sudah 
membangun pangkalan militernya di beberapa pulau dilaut Tiongkok Selatan, tapi 
BUKAN pulau NATUNA! Karena pemerintah Tiongkok juga dengan jelas menyatakan 
pulau NATUNA milik Indonesia! TIDAK perlu diragukan, ...

Begitu juga dengan pemberitaan dibawah RI membiarkan kapal-kapal pencuri ikan 
asal Tiongkok dan import ikan dari China! Nampak jelas tujuannya hanya untuk 
menyudutkan Tiongkok saja, dengan tidak menjelaskan dengan tegas ikan jenis apa 
yaang ditangkap di laut Natuna dan juga tidak dijelaskan ikan beku jenis apa 
yang dibeli dari China??? Dengan judul besar RI impor ikan dari China, 
sekalipun sesungguhnya impor ikan beku yang terjadi mungkin juga dari China. 

"Kita impor saya pernah dengar dari India, mungkin ada dari China. Keperluan 
itu adalah untuk industri pengolahan dalam negeri karena mereka (industri 
pengolahan), dari 660 unit pengolahan ikan itu kekurangan pasok, karena ikan di 
negeri kita (terbatas)," kata Yugi kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/1/2020).

 

 

On 10/1/2020 下午9:08, Sie Tik Tan sietik....@yahoo.com 
<mailto:sietik....@yahoo.com>  

  

Kiriman teman.

 

Menyedihkan kebijakan maritim khususnya  sector perikanan.

Ikan berlimpah ruah , tapi kapal untuk tangkap ikan ijinnya dipersulit.

Galak menghadapi pencurian ikan di Natuna, tapi borong ikan dari yg dianggap 
pencuri. 

Lha, apa yakin ikan2 yg dibeli tsb bukan dari Natuna juga? 

Kalau dlm kasus kriminal biasa penadah hasil curian juga kena sangsi hukum, 
bukan?  

Verzonden: vr, jan. 10, 2020 om 9:44

Onderwerp: Natuna Gudang Ikan, Kok RI Impor Ikan dari China?

 


Natuna Gudang Ikan, Kok RI Impor Ikan dari China?


NEWS - Ferry Sandi , CNBC Indonesia

  

09 January 2020 16:20

 

 

 

 

  
<https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/02/02/c80506cb-f004-47c5-b181-63f2c26e1a4e_169.jpeg?w=715&q=90>
  Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi provokasi nelayan dan coast guard China di Laut 
Natuna membuat hubungan China dan Indonesia menghangat. Kawasan Natuna memang 
strategis karena banyak menyimpan sumber daya alam khsususnya perikanan.

Deputi I Kemenko Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, 
perairan Natuna menyimpan potensi setidaknya 1 juta ton per tahun.

Namun, ironisnya Indonesia justru menjadi salah satu negara yang  masih impor 
ikan. Bahkan pasokan ikan impor perikanan termasuk terbesar dari China, 
khususnya ikan beku.


Menurut Wakil Ketua Umum Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang Industri (Kadin) 
Indonesia Yugi Prayanto, keputusan impor ikan disebabkan kebutuhan yang 
mendesak. Jika tidak memilih impor, maka kerugian yang dirasa bisa menjadi 
lebih besar bagi industri olahan ikan

 

"Kita impor saya pernah dengar dari India, mungkin ada dari China. Keperluan 
itu adalah untuk industri pengolahan dalam negeri karena mereka (industri 
pengolahan), dari 660 unit pengolahan ikan itu kekurangan pasok, karena ikan di 
negeri kita (terbatas)," kata Yugi kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/1/2020).







Terbatasnya stok ikan yang dihasilkan oleh nelayan dalam negeri disebabkan 
sulit keluarnya izin kapal di atas 30 GT (gross tonage). Sehingga, nelayan 
banyak yang memilih untuk tidak melaut karena tidak memperolehnya izin tersebut.

"Karena izin kapalnya lama dan (bisa) sampai 7 bulan pada waktu yang (periode) 
lalu belum keluar. Jadi mereka harus ada kepastian pasok dengan dukungan 
Kemenperin (Kementerian Perindustrian), mereka (industri pengolahan ikan) boleh 
impor supaya pabrik tidak tutup," sebut Yugi

Dia juga menyebut sulit keluarnya izin kapal sangat menyulitkan. Padahal, 
ekosistem di industri perikanan tetap harus berjalan, baik dari nelayan maupun 
pengusaha yang berada di hilirnya.

"Hampir 1900 kapal yang sampai sekarang belum keluar (izinnya) walau sudah 
dicek ulang. (Kriteria) pemiliknya lokal, kapalnya lokal dan buatan dalam 
negeri. Itu masih terganjal izinnya," sebut Yugi









Kesulitan itu membuat Indonesia harus bergantung pada impor ikan dari China.. 
Data Trademap menunjukkan bahwa impor berbagai macam jenis komoditas perikanan 
RI dari China nilainya mencapai US$ 71,6 juta atau setara dengan Rp 1 triliun 
dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$. Jumlah tersebut setara dengan 25% dari total 
nilai impor sektor perikanan RI 2018 yang mencapai US$ 290,8 juta (Rp 4,07 
triliun).

Indonesia mengimpor berbagai macam hasil perikanan dari China mulai dari ikan 
hidup, ikan beku, ikan segar, crustacean, moluska, hingga ikan yang sudah 
diolah. Impor terbesar hasil perikanan Indonesia dari China adalah ikan yang 
dibekukan. Nilainya mencapai US$ 61,9 juta pada 2018. Bahkan pada 2017 
jumlahnya lebih tinggi dari itu, mencapai US$ 77,3 juta.

Proporsi ikan beku yang diimpor dari China mencapai 41% dari total impor ikan 
beku Indonesia pada 2018. Tercatat impor ikan beku Indonesia dari China periode 
2014-2018 telah tumbuh 11%.






Selain Impor 40% Ikan Beku, RI Juga Impor 49% Cumi dari China


NEWS - Tirta Citradi, CNBC Indonesia

  

10 January 2020 07:33









  
<https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/03/09/823aba15-ff7a-43a9-b5bf-2b66dfbff8f9_169.jpeg?w=715&q=90>
  Foto: KKP

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Laut Natuna memang sudah mulai mereda, 
setelah sebelumnya sempat aksi provokasi kapal-kapal nelayan dan coast guard 
China sejak 3 Januari 2020 lalu. Laut Natuna memang punya potensi sumber daya 
ikan yang besar, sehingga wajar jadi incaran para pencuri ikan dari kapal-kapal 
asing.

Deputi I Kemenko Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, 
perairan Natuna menyimpan potensi 1 juta ton ikan per tahun di wilayah 
pengelolaan perikanan Indonesia (WPP-RI) 711.



"Di kawasan Natuna yang direbut, 500 ribu ton per tahun, ini hanya ikan" 
katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Sayangnya dari potensi yang besar itu, Indonesia masih bergantung dengan ikan 
impor, terutama dari China. Setidaknya hingga 2018 China termasuk salah satu 
pemasok komoditas sektor perikanan di Indonesia.

Data Trademap menunjukkan bahwa impor berbagai macam jenis komoditas perikanan 
RI dari China nilainya mencapai US$ 71,6 juta atau setara dengan Rp 1 triliun 
dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$. Jumlah tersebut setara dengan 25% dari total 
nilai impor sektor perikanan RI 2018 yang mencapai US$ 290,8 juta (Rp 4,07 
triliun).

Pada periode 2014-2019 impor hasil perikanan RI terus mengalami pertumbuhan.. 
Pada periode tersebut impor Indonesia telah naik 38%. Sementara pada periode 
yang sama total impor perikanan RI dari China mengalami fluktuasi dan cenderung 
naik 2% secara point-to-point.

Indonesia mengimpor berbagai macam hasil perikanan dari China mulai dari ikan 
hidup, ikan beku, ikan segar, crustacean, moluska, hingga ikan yang sudah 
diolah. Impor terbesar hasil perikanan Indonesia dari China adalah ikan yang 
dibekukan. Nilainya mencapai US$ 61,9 juta pada 2018. Bahkan pada 2017 
jumlahnya lebih tinggi dari itu, mencapai US$ 77,3 juta.

Proporsi ikan beku yang diimpor dari China mencapai 41% dari total impor ikan 
beku Indonesia pada 2018. Tercatat impor ikan beku Indonesia dari China periode 
2014-2018 telah tumbuh 11%.

RI juga mengimpor crustacean dan moluska dari China. Walau nilainya tak sebesar 
ikan beku, tetapi dua komoditas ini menjadi dua hasil perikanan yang nilai 
impornya masuk tiga terbesar. Pada 2018 saja data Trademap menunjukkan impor 
crustacean RI dari China mencapai US$ 4,6 juta sementara untuk moluska mencapai 
US$ 4,8 juta.

Indonesia tercatat mengalami kontraksi nilai impor untuk komoditas crustacean 
dari China sebesar 19% sepanjang 2014-2018. Namun pada periode yang sama impor 
moluska seperti cumi-cumi justru mengalami lonjakan yang tajam hingga 37% 
secara point to point, walau sempat anjlok di tahun 2015-2016.

Secara keseluruhan, proporsi impor ikan beku dan moluska dari China memiliki 
kontribusi yang signifikan jika dibandingkan dengan total nilai impor dua 
komoditas tersebut. Sebagai catatan China memasok 41% kebutuhan ikan beku dan 
49% kebutuhan moluska impor ke Indonesia.


(hoi/hoi)

TAG:natuna <https://www.cnbcindonesia.com/tag/natuna>  china 
<https://www.cnbcindonesia.com/tag/china> 

 

 

 

 



Kirim email ke