https://www.wartaekonomi.co.id/read273803/corona-effect-dolar-as-bergigi-rupiah-gigit-jari


Rabu, 26 Februari 2020 10:25 WIB
*Corona Effect: Dolar AS Bergigi, Rupiah Gigit Jari!*

*WE Online, Jakarta <https://www.wartaekonomi.co.id/dateline1/jakarta>* -

Wabah virus corona
<https://www.wartaekonomi.co.id/tag30390/virus-corona> menjadi
momok paling mengerikan bagi global. Sampai dengan saat ini, sudah ada
77.000 orang yang terinfeksi dan 2.600 orang di antaranya meninggal
dunia. Kepala misi WHO
<https://www.wartaekonomi.co.id/tag6563/world-health-organization-who>
memperingatkan
bahwa dunia sama sekali tidak siap untuk menahan penyebaran virus yang
menyebabkan lebih banyak kematian dan infeksi yang menyebar ke sejumlah
negara baru.

Asal tahu saja, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan itu mampu
membuat pasar investasi global gonjang-ganjing. Nilai tukar dolar AS
<https://www.wartaekonomi.co.id/tag4117/dolar-amerika-serikat-as> bahkan
beberapa kali menjadi korban tekanan jual oleh pelaku pasar. Kendati
begitu, pada perdagangan spot hari ini, Rabu (26/02/2020), dolar AS mulai
kembali bergigi.

*Baca Juga: **Jakarta Lumpuh, Global 'Bakar' Rupiah Sampai Melepuh!
<https://www.wartaekonomi.co.id/read273660/jakarta-lumpuh-global-bakar-rupiah-sampai-melepuh>*

Mata uang Paman Sam itu bergerak variatif dengan kecenderungan menguat di
hadapan mayoritas mata uang global, seperti euro, poundsterling, dolar New
Zealand, franc, yuan, dolar Hong Kong, yen, baht, dolar Taiwan, dan rupiah.
Sejak pembukaan pasar, dolar AS sudah membuat rupiah terdepresiasi sebesar
-0,07% ke level Rp13.880 per dolar AS.

*Baca Juga: **Virus Corona Bikin Dolar AS Kritis! Eits, Tapi Emas Dunia
Makin Eksis!
<https://www.wartaekonomi.co.id/read273611/virus-corona-bikin-dolar-as-kritis-eits-tapi-emas-dunia-makin-eksis>*

Depresiasi tersebut terus bertambah seiring berjalannya pasar. Hingga pukul
10.22 WIB, rupiah  <https://www.wartaekonomi.co.id/tag3989/rupiah>terkoreksi
-0,23% ke level Rp13.915 per dolar AS, level terdalam sejak sebulan
terakhir. Selain itu, rupiah juga dibuat gigit jari oleh tiga mata uang
utama di dunia, yakni dolar Australia (-0,23%), poundsterling (-0,20%), dan
euro (-0,09%).

Pergerakan rupiah di Asia juga tidak begitu baik. Sang Garuda kini
menyandang status sebagai mata uang terlemah ketiga di Benua Kuning setelah
baht (0,21%) dan yen (0,10%). Pasukan mata uang Asia yang ikut menekan
rupiah meliputi won (-0,26%), dolar Singapura (-0,24%), dolar Hong Kong
(-0,22%), dolar Taiwan (-0,20%), dan yuan (-0,15%).

Kirim email ke