Ha...ha...ha kakek dedengkot remo kebakaran jenggot dan untuk
kesekian kalinya menunjukkan kegoblokannya membaca tulisan orang...
Saya sama sekali tidak menyinggung soal bagaimana Tkk menanggulangi
Corona virus!!! Yang saya tantang adalah soal lama yaitu pelayanan
kesehatan dan pendidikan yang tadinya gratis di zaman Mao, menjadi
tidak gratis sejak reformasi kapitalis Deng, dibandingkan dengan Kuba
yang miskin dan diblokade, tapi toh bisa mempertahankan kedua sektor
pelayanan itu gratis!!!! Baca saja nggak becus!!!!
Jawaban buat Nesare: saya hanya bilang negara yang bersahabat dengan
Kuba, artinya tidak mengambil sikap bermusuhan dan memblokade seperti
AS. Ada segelintir negara kapitalis bahkan imperialis dan negara
Dunia Ketiga yang bersahabat dengan Kuba... Jelas RRT memang
kapitalis dan sedang berkembang menjadi kekuatan imperialis dan saya
lawan dengan sengit!! Tapi saya bukan satu-satunya orang yang melawan
Tiongkok kap-impe dengan sengit!!!
On Thursday, March 19, 2020, 06:33:20 AM GMT+1, ajeg
ajegil...@yahoo.com <mailto:ajegil...@yahoo.com> [GELORA45]
<gelora45@yahoogroups.com> <mailto:gelora45@yahoogroups.com> wrote:
Ada kok, solidaritas terhadap perjuangan senasib-setertindasan masih
ada kok di Indonesia. Bentuknya beragam, dari sekedar diskusi di
warung kopi (termasuk ttg situasi di Yunani itu), demo
petani-buruh-nelayan, sampai aksi membangun rumahsakit di Gaza.
Sepertinya hampir tidak ada pergolakan di dunia yang luput dari
perhatian masyarakat Indonesia.
Hanya saja karena berbagai keterbatasan, solidaritas ini masih terus
diperkosa oleh persekongkolan peng-peng nan gagah curangnya itu.
--- jetaimemucho1@... wrote:
Yang jelas kedokteran dan penelitian ilmiah di bidang
bioteknologia di Kuba tidak MENCARI PROFIT dan TIDAK ADA
PERSAINGAN antara lembaga-lembaga ilmu!! Ini yang tidak
dimengerti oleh oirang-orang yang tidak bisa membedakan sistim
kesehatan di Kuba dengan sistim di negeri-negeri dunia ketiga dan
negara-negara imperialis!! Kuba sudah menemukan dan membuat
berbagai macam obat dan vaccin, tapi karena monopoli
multinasional dan blokade, tidak bisa dijual dengan bebas di
pasar yang memang dikuasai oleh multinasional imperialis!!! Hanya
negara-negara yang bersahabat dengan Kuba yang membeli obat-obat
dan vaccin.
Saya selalu tantang si remo pro Tkk-imperialis untuk menjelaskan
bagaimana KUba yang miskin dan diblokade bisa memberi pelayanan
gratis dalam kesehatan dan pendidikan, bahkan kepada mahasiswa
asing yang belajar di Kuba, sedangkan tiongkok yang sudah bejibun
multimilyuner dan biyunernya, pelayanan kesehatan dan pendidikan
tidak bisa digratiskan!!!!
Moral di kuba sudah tentu tidak sama dengan negara-negara
imperialis!!! di Kuba ada solidaritas dan sudah
dibuktikan....Mana ada solidaritas di Indonesia dan negara-negara
Imperialis??? Adakah solidaritas dengan para refugie yang
manggrok di Turki dan Yunani????
On Tuesday, March 17, 2020, 04:06:25 PM GMT+1, ajeg wrote:
Setahu saya Kuba pernah menjadi pusat penelitian mikrobiologi
karena ilmu dan teknologi hayatinya mengungguli negara-negara Barat.
Selain ilmu, dunia kesehatannya berisi barisan solidaritas yang
mengutamakan keselamatan umat manusia. Saya kira ini buah moral
yang ditanam dr. Ernesto.
--- jetaimemucho1@... wrote:
No new cases of Covid-19 in Cuba in last 48 hours
The four patients identified remain hospitalized and are
progressing satisfactorily, with all resources needed to
ensure their full recovery available
Author: Yudy Castro Morales
<http://en.granma.cu/archivo?a=718> | inter...@granma.cu
<mailto:inter...@granma.cu>
march 16, 2020 09:03:39
alt
*Photo: *Juvenal Balán
The four Covid-19 patients identified remain hospitalized and
are progressing satisfactorily, with all resources needed to
ensure their full recovery available; while efforts to
prevent the spread of the pandemic within the country continue.
Dr. Carmelo Trujillo Machado, head of the Ministry of Public
Health (Minsap) Department of International Health Control,
reported this information Sunday in a press conference, and
emphasized that the implementation of all measures
established for the prevention and confrontation of the new
coronavirus continue, in close collaboration with all central
state administration agencies and ministries.
He reiterated the importance of expanding preventative and
educational efforts for the entire population, as well as
preparing all sectors of society to implement preventative
measures.
Dr. Trujillo reported that border surveillance has been
“increased and strengthened” at all ports of entry, with
teams of health professionals carefully following protocols,
while active monitoring continues at the primary care level
and in hotels, to ensure the timely identification of
possible cases and take appropriate action.
Family doctors and nurses are conducting active searches in
communities to identify and monitor all individuals with
respiratory symptoms, he stated, while insisting on the
essential participation of the population, since anyone with
such symptoms must seek medical attention immediately.
Dr. María Elena Soto Entenza, head of the Ministry’s Primary
Health Care Department noted that specific areas have been
designated in community polyclinics to care for patients with
respiratory symptoms, as well as committees of several
specialists to conduct clinical and epidemiological
evaluations and determine the course to be followed.
"Not everyone who arrives with respiratory symptoms is
hospitalized, but it is important that they are evaluated,"
she emphasized.