-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://kaltara.antaranews.com/berita/465922/indonesia-terlibat-riset-gabungan-penemuan-obat-covid-19



Indonesia terlibat riset gabungan penemuan obat COVID-19

Selasa, 31 Maret 2020 20:28 WIB

Indonesia ikut riset gabungan penemuan obat COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Indonesia turut serta berpartisipasi dalam riset 
gabungan penemuan obat untuk COVID-19 yang diikuti oleh berbagai peneliti di 
seluruh dunia di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempercepat 
proses pengujian klinis.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan 
Siswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, 
menjelaskan Kemenkes telah menyampaikan kesediaan Indonesia untuk bergabung 
dalam Solidarity Trial, yaitu penelitian gabungan untuk mempercepat penemuan 
obat COVID-19.

Siswanto mengatakan awalnya Indonesia sudah turut serta dalam penelitian 
bersama untuk pengujian satu jenis obat, namun sesuai dengan hasil pembahasan 
lebih lanjut dengan WHO kini Indonesia siap berpartisipasi pada riset untuk 
empat alternatif terapi obat yang dikembangkan WHO.

“Indonesia siap berpartisipasi aktif pada riset empat alternatif terapi 
COVID-19 dalam Solidarity Trial WHO. Melalui partisipasi aktif ini diharapkan 
dapat segera ditemukan alternatif terbaik dalam perawatan pasien COVID-19 di 
Indonesia," kata Siswanto.

Baca juga:Ujicoba vaksin corona pada manusia dilakukan September 2020

Selain Indonesia, tercatat sebanyak lebih dari 45 negara lainnya juga 
berpartisipasi pada riset tersebut. Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr 
Navaratnasamy Paranietharan menyambut baik kesediaan Indonesia yang dinilainya 
akan menjadi kontribusi penting Indonesia dalam upaya global untuk mempercepat 
penemuan obat yang efektif dalam penanganan COVID-19.

Solidarity Trial merupakan suatu program WHO untuk melakukan pengujian klinis 
terhadap empat alternatif terapi yang sudah dilakukan selama ini, yaitu 
remdesivir, gabungan lopinavir atau ritonavir, gabungan lopinavir atau 
ritonavir ditambah interferon (ß1b), dan chloroquine.

Riset ini dilaksanakan untuk mendapatkan bukti klinis yang lebih kuat dan valid 
terhadap efektifitas dan keamanan terbaik terhadap pasien COVID-19. Penelitian 
bersama ini didesain secara khusus untuk mempersingkat waktu yang diperlukan 
untuk menghasilkan bukti yang kuat terhadap empat alternatif terapi tersebut 
tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip Cara Uji Klinis yang Baik/Good Clinical 
Practice (CUKB/GCP).

Untuk memastikan bahwa pelaksanaan Solidarity Trial di Indonesia dilakukan 
sesuai standar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian 
Kesehatan secara langsung terlibat dalam mengkoordinasikan pelaksanaan riset 
ini.

Baca juga:Kemristek harapkan penelitian multi institusi untuk vaksin COVID-19 
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina

Pewarta : Redaksi       
Editor : Iskandar Zulkarnaen    
COPYRIGHT © ANTARA 2020






Kirim email ke