-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2046-selamatkan-milenial-dari-narkoba




 Sabtu 27 Juni 2020, 05:00 WIB 

Selamatkan Milenial dari Narkoba 

Administrator | Editorial 

  SEBAGAI salah satu kejahatan luar biasa, peredaran narkoba masih saja 
merajalela. Daya rusak bagi masa depan bangsa pun semakin mencemaskan, lantaran 
ia kian agresif menyandera kaum milenial dengan kenikmatan palsu yang 
mematikan. Para bandar narkoba memang tidak mengenal masa. Sejak dulu, mereka 
terus menggelontorkan barang terlarang itu ke pasaran. Demi fulus dalam jumlah 
tak terbatas, mereka tak peduli akan derita berkepanjangan para korban. Demi 
keuntungan gila-gilaan, mereka tega menjerumuskan nasib bangsa ke jurang 
kehancuran. Itulah yang dialami negeri ini hingga saat ini. Benar bahwa sudah 
banyak upaya untuk memerangi narkoba, tetapi harus diakui hasilnya masih jauh 
dari yang diharapkan. Peredaran narkoba tak lantas mereda, tetapi terus 
menggila. Yang lebih mengkhawatirkan, para pengedar narkoba kian gencar 
menyasar kaum milenial. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan jumlah 
penyalah guna narkoba pada 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 
10-59 tahun. Angka itu naik menjadi 3,7 juta orang pada 2019, sedangkan 
pengguna narkoba di kalangan pelajar atau kelompok milenial tak 
tanggungtanggung mencapai 2,29 juta pada 2018. Pada konteks itulah kita 
sepakat, amat sepakat, dengan penegasan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bahwa bangsa 
ini harus meningkatkan kewaspadaan dan keseriusan untuk menghadapi serangan 
narkoba. Dalam sambutannya pada peringatan Hari Antinarkotika Internasional 
secara virtual, kemarin, Wapres mengingatkan generasi milenial pada rentang 
usia 15-35 tahun mesti mendapat perhatian khusus agar tak terpapar virus 
narkoba. Generasi milenial akan menjadi tumpuan bagi keberadaan bangsa ini pada 
tahun-tahun mendatang. Merekalah yang akan menjadi nakhoda atau awak kapal 
besar bernama Indonesia. Tentu mereka harus sehat fi sik dan mental agar bisa 
produktif. Tentu mereka harus diselamatkan dari jerat narkoba agar menjadi 
manusia yang berguna. Namun, harus kita akui bahwa tidaklah mudah untuk 
membebaskan anak-anak bangsa, khususnya generasi milenial, dari narkoba. 
Tantangan itu justru semakin berat selama pandemi korona. Pandemi membuat 
banyak aktivitas berhenti yang memicu stres warga dan banyak di antara mereka 
mencari pelampiasan dengan mengonsumsi narkoba. Di lain sisi, pasokan tetap 
deras mengalir. Pandemi bahkan membuat para bandar kian gencar menyelundupkan 
barang-barang laknat itu, utamanya melalui laut. BNN mengungkap 14 jaringan 
narkotika internasional yang menjadikan Indonesia sebagai pasar yang 
menggiurkan. Jelas bahwa narkoba masih menjadi ancaman serius, sangat serius, 
bagi bangsa. Karena itu, kita pun harus serius, sangat serius, untuk 
menghadapinya. Beragam upaya untuk memberantas narkoba tidak hanya harus 
semakin intensif, tetapi juga mesti lebih masif, dilakukan. Strategi supply 
reduction untuk menekan peredaran dari awal mutlak digencarkan dengan sepenuh 
hati. Begitu juga dengan penegakan hukum. Tak boleh ada lagi kompromi dengan 
para bandar dan pengedar. Rakyat tidak ingin lagi ada bandar yang dihukum 
ringan. Rakyat tak ingin lagi mendengar ada pengedar yang masih leluasa 
menjalankan bisnis haram mereka dari balik penjara. Sudahi kebaikan hati kepada 
para perusak anak bangsa itu, tempatkan mereka sebagai musuh yang harus 
diperangi dengan kesungguhan hati. Upaya yang tak kalah penting ialah 
konsistensi dalam memberikan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran kepada 
masyarakat bahwa narkoba musuh bersama. Dengan edukasi tiada henti, masyarakat 
akan sadar bahwa narkoba sangat berbahaya dan harus dijauhi. Kita tidak mau 
punya generasi yang rapuh akibat narkoba. Kita harus menyelamatkan anakanak 
bangsa, termasuk generasi milenial, dari cengkeraman narkoba supaya negara ini 
punya masa depan.

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2046-selamatkan-milenial-dari-narkoba






Kirim email ke