Kutipan dari data internasional:Infection Fatality Rate (IFR) = Deaths / Cases 
= 23,430 / 1,694,781 = 1.4% (1.4% of people infected with SARS-CoV-2 have a 
fatal outcome, while 98.6% recover).
Kutipan selesai.

Kutipan dari news.demokrasi.co.id tsb dibawah: “Kita mulai penelitian ini 
sebenarnya sudah lama sekali, dari tahun
2000,” ujarnya kepada PojokBogor.com.
Bahkan, Hadi menyebut, sebanyak 20 ribu orang yang terjangkit Covid-19
dinyatakan sembuh setelah mengkonsumsi cairan herbal dimaksud.
Akan tetapi, Hadi mengaku siap jika pemerintah atau Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) memintanya membeberkan klarifikasi atas temuannya itu.
Tidak hanya itu, Hadi juga menyatakan siap bekerja sama.
“Saya sudah jelaskan pada IDI dan saya siap kerja sama,” tegasnya.Kutipan 
selesai.
Komentar:Ini si Hadi Pranoto baru ngibul atau baru ngomong tanpa menggunakan 
otaknya. Maka dari itu ngibulnya tidak diperhatikan atau tidak digubris oleh 
pemerintah dan, terutama, oleh IDI (yg berpikir dgn memakai otak).

Katanya Hadi bhw dia sudah mulai penelitian dari tahun 2000 utk Covid-19. 
Sedangkan Covid-19 baru timubul pada achir tahun 2019.
Katanya sebanyak 20 ribu orang sembuh yg terjangkit Covid-19 setelah 
mengkonsumsi cairan herbal nya. Mana datanya: berapa yg menderita Covid-19 (yg 
tes nya positif) yg mengkonsumsi herbal? Dan kemudian berapa yg sembuh (tes nya 
kemudian negatif)? Dari data internasional tsb diatas: Yg sembuh adalah 98.6% 
(tanpa adanya vaksin dan terapi khusus utk Covid-19). Jadi si Hadi harus bisa 
membuktikan bahwa herbalnya bisa menyembuhkan lebih dari 98.6% dgn perhitungan 
statistik.
Sebelum Hadi ngibul, dia harus melakukan uji klinis yg namanya "Prospective 
randomized double blind clinical trial) supaya bisa membuktikan apakah sesuatu 
obat efektif utk Covid-19. Misal seperti: 10000 orang dikasih ramuan herbal (yg 
mau diuji) dan 10000 orang dikasi "placebo" (ramuan herbal palsu).. Dan 
kemudian dilihat hasilnya apakah ramual herbal lebih baik hasilnya dari 
"placebo". Sebab majoritas dari penderita Covid-19 tanpa obat, juga akan sembuh 
dgn sendirinya dgn timbulnya immunitas dalam tunug mereka.
Untungnya, Pemerintah dan IDI yg terpelajar/berotak, tidak bisa dikibulin oleh 
tukang penjual jamu.
BH Jo





    On Friday, August 7, 2020, 03:38:14 AM MDT, 'Lusi D.' lus...@rantar.de 
[GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:  
 
     
Kita sering menerima berita kegiatan di luarnegeri ttg perkembangan
upaya mereka menemukan dan memproduksi obat-obatan mengatasi pandemi
Covid-19.
Berikut saya unggah usaha substansial dari anak-bangsa yang juga ambil
bagian aktif menciptakan obat-obatan untuk penyembuhan Covid-19.
Tentu saja penemuan dan usahanya itu baik sekali menjadi perhatian kita
dan selalu didorong sampai mencapai sukses. Salam. Lusi.- 

1.:

Hadi Pranoto Ngaku Sudah Berupaya Lapor Pemerintah: Selalu Ditanya,
Bapak Sudah Ada Janji Apa Belum?

https://news.demokrasi.co.id/hadi-pranoto-ngaku-sudah-berupaya-lapor-pemerintah-selalu-ditanya-bapak-sudah-ada-janji-apa-belum/

DEMOKRASI.CO.ID, BOGOR – Hadi Pranoto mengaku dirinya selama ini sudah
berupaya berkoordinasi dengan Pemerinta terkait obat Covid-19 temuannya
itu.
Sayangnya, upayanya itu selalu kandas sebelum ia bisa menemui pihak
berwenang.
Demikian disampaikan Hadi ditemui di sebuah rumah makan di Kota Bogor,
Jawa Barat, Senin (3/8/2020).
“Selalu ditanya, bapak sudah ada janji apa belum?” ungkapnya kepada
PojokBogor.com tanpa menyebut instansi dimaksudnya itu.
Karena itu, Hadi berharap agar Pemerintah melalui instansi terkait bisa
lebih sigap dan jemput bola.
Apalagi, upaya ini dilakukan anak bangsa yang ingin memberikan
sumbangsing kepada negara yang tengah dilanda pandemi Covid-19.
“Harusnya mereka lebih agresif,” cetusnya.
Hadi menjelaskan, penelitian ini sejatinya sudah mulai dilakukan sejak
20 tahun lalu.
“Kita mulai penelitian ini sebenarnya sudah lama sekali, dari tahun
2000,” ujarnya kepada PojokBogor.com.
Hadi menyebut, penelitian itu dilakukan komunitas dengan jumlah
peneliti yang tak banyak.
“Kebetulan kita ada komunitas kecil, kelompok kecil yang melakukan
kegiatan penelitian di luar pekerjaan kita,” bebernya.
Dalam penelitian itu, Hadi mengaku melakukan penyamaan genetik Covid-19.
Hasilnya, ramuan herbal temuannya itu ternyata bisa menetralisir dan
membunuh virus Covid-19.
“Herbal yang kita buat ini membantu emergency kemanusiaan di
Indonesia,” imbuh pria berkacamata ini.
Hadi juga mengklaim bahwa ramuan herbal temuannya itu sudah terbukti
khasiat dan hasilnya.
Bahkan, Hadi menyebut, sebanyak 20 ribu orang yang terjangkit Covid-19
dinyatakan sembuh setelah mengkonsumsi cairan herbal dimaksud.
“Kita sudah berikan kepada 20 ribu orang yang terkonfirmasi positif
Covid-19 dinyatakan sembuh. Hasilnya positif,” katanya.
Ia berharap, temuannya itu nantinya bisa dikembangkan dan diproduksi
secara massal.
“Nanti akan kita bagikan kepada seluruh rakyat Indonesia dengan total
yang kita produksi dan kita bagikan gratis herbal ini 300 juta botol
dengan ukuran 100 mililiter,” kata Hadi.
Sampai saat ini, Hadi mengaku belum bisa memproduksi ramuan herbal obat
Covid-19 temuannya itu secara massal.
“Proses massal belum, masih tahap produksi kecil. Baru 10 ribu sampai
20 ribu. Bisa 5 ribu atau 10 ribu botol,” tuturnya.
Salah satu kendala dan hambatan yang didapatinya lantaran produksi obat
tersebut menggunakan uang dari saku pribadinya.
“Kami punya keterbatasan (dalam produksi massal), karena ini anggaran
pribadi,” terangnya.
Akan tetapi, Hadi mengaku siap jika pemerintah atau Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) memintanya membeberkan klarifikasi atas temuannya itu.
Tidak hanya itu, Hadi juga menyatakan siap bekerja sama.
“Saya sudah jelaskan pada IDI dan saya siap kerja sama,” tegasnya.
Hadi berujar, bahwa setiap temuan dan karya anak bangsa adalah
sepenuhnya demi kepentingan bangsa ini.
Karena itu, ia berharap pemerintah agar mau dan lebih peduli pada
karya-karya anak bangsa.
“Ini karya anak bangsa untuk kepentingan bangsa ini. Harusnya
temuan-temuan seperti ini dijadikan anak asuh atau bapak asuh dong,”
tekan dia.

2.:

Hadi Pranoto Klaim Obat Covid-19 Ciptaannya Sudah Sembuhkan 20 Ribu
Pasien
https://news.demokrasi.co.id/hadi-pranoto-klaim-obat-covid-19-ciptaanya-sudah-sembuhkan-20-ribu-pasien/

DEMOKRASI.CO.ID, BOGOR – Hadi Pranoto mengklaim bahwa obat Covid-19
ciptannya sudah terbukti khasiat dan hasilnya.
Bahkan, Hadi menyebut, sebanyak 20 ribu orang yang terjangkit Covid-19
dinyatakan sembuh setelah mengkonsumsi cairan herbal dimaksud.
Demikian disampaikan Hadi ditemui di sebuah rumah makan di Kota Bogor,
Jawa Barat, Senin (3/8/2020).
“Kita sudah berikan kepada 20 ribu orang yang terkonfirmasi positif
Covid-19 dinyatakan sembuh. Hasilnya positif,” ujar Hadi kepada
PojokBogor.com.
Hadi pun menyebut bahwa tujuannya menciptakan ramuan tersebut tidak
lain untuk menyelamatkan masyarakat yang terjangkit Covid-19.
Sekaligus, sambungnya, untuk mencegah penularan dan penjangkitan virus
asal Kota Wuhan itu.
Hadi Pranoto menyebut, ribuan orang yang sembuh dari Covid-19 setelah
meminum ramuan herbal yang dia ciptakan itu tersebar di seluruh
Indonesia.
Bahkan, Hadi Pranoto sudah mengirim herbal ke berbagai kota, termasuk
ke Wisma Atlet Kemayoran.
“Hasilnya, pasien yang terinveksi corona bisa disembuhkan,” kata dia.
Hadi menjelaskan, ramuan herbal temuannya itu bertujuan untuk
meningkatkan antibodi.
“Saya perjelas lagi, ini bukan obat untuk vaksin. Tapi ini adalah
herbal yang bahan bakunya 100 persen itu dari Indonesia,” tegasnya.
Ia berharap, temuannya itu nantinya bisa dikembangkan dan diproduksi
secara massal.
“Nanti akan kita bagikan kepada seluruh rakyat Indonesia dengan total
yang kita produksi dan kita bagikan gratis herbal ini 300 juta botol
dengan ukuran 100 mililiter,” kata Hadi.
Sampai saat ini, Hadi mengaku, belum bisa memproduksi ramuan herbal
obat Covid-19 temuannya itu secara massal.
“Proses massal belum, masih tahap produksi kecil. Baru 10 ribu sampai
20 ribu. Bisa 5 ribu atau 10 ribu botol,” tuturnya.
Salah satu kendala dan hambatan yang didapatinya lantaran produksi obat
tersebut menggunakan uang dari saku pribadinya.
“Kami punya keterbatasan (dalam produksi massal), karena ini anggaran
pribadi,” terangnya.
Akan tetapi, Hadi mengaku siap jika pemerintah atau Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) memintanya membeberkan klarifikasi atas temuannya itu.
Tidak hanya itu, Hadi juga menyatakan siap bekerja sama.
“Saya sudah jelaskan pada IDI dan saya siap kerja sama,” tegasnya.
Hadi berujar, bahwa setiap temuan dan karya anak bangsa adalah
sepenuhnya demi kepentingan bangsa ini.
Karena itu, ia berharap pemerintah agar mau dan lebih peduli pada
karya-karya anak bangsa.
“Ini karya anak bangsa untuk kepentingan bangsa ini. Harusnya
temuan-temuan seperti ini dijadikan anak asuh atau bapak asuh dong,”
tekan dia.
Laman sebelumnya


    

Kirim email ke