-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>





https://megapolitan.antaranews.com/berita/108394/rsui-berhasil-melakukan-operasi-implantasi-koklea-untuk-pertama-kali


RSUI berhasil melakukan operasi implantasi koklea untuk pertama kali

Jumat, 14 Agustus 2020 21:52 WIB

Tim medis Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Jumat (14/8/020) sedang 
menangani tindakan operasi implantasi koklea (cochlear implant) atau rumah 
siput. (FOTO ANTARA/HO-Humas RSUI).
Setelah dilakukan operasi ini, pasien yang mengalami ketulian sejak lahir ini 
akan secara bertahap mencapai kemampuan mendengar normal, sehingga bisa belajar 
berkomunikasi selayaknya anak normal.
Depok (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) berhasil melakukan 
operasi implantasi koklea (cochlear implant) atau rumah siput, yang berlangsung 
selama 1,5 jam untuk pertama kalinya kepada seorang pasien laki-laki berusia 
tiga tahun.

"Setelah dilakukan operasi ini, pasien yang mengalami ketulian sejak lahir ini 
akan secara bertahap mencapai kemampuan mendengar normal, sehingga bisa belajar 
berkomunikasi selayaknya anak normal," kata salah seorang tim medis RSUI yaknii 
dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT), Dr dr Fikri Mirza Putranto 
di Depok, Jumat.

Ia mengatakan umumnya operasi ini dapat dilakukan pada semua usia, tetapi 
pelaksanaan operasi pada usia dua hingga tiga tahun akan memberikan hasil yang 
lebih optimal.

Baca juga: RSUI berhasil raih sertifikat akreditasi tingkat paripurna standar 
nasional

Lebih lanjut, Fikri menjelaskan bahwa kerusakan pendengaran yang terjadi pada 
organ telinga luar (daun telinga) dan telinga tengah (gendang telinga) masih 
dapat ditolong dengan alat bantu dengar ataupun operasi, sedangkan kerusakan 
pada organ telinga dalam (koklea) yang sangat berat, hanya dapat ditolong 
dengan implantasi koklea.

"Konsep layanan implantasi koklea merupakan suatu kerja tim multidisiplin ilmu 
medis dan non medis," katanya.

Operasi implantasi koklea dilakukan oleh tim medis RSUI yang terdiri atas 
dokter spesialis THT, Dr dr Fikri Mirza Putranto, Sp. THT-KL(K), dr Dewi 
Puspito Sari, MARS, Sp.THT-KL, dokter spesialis anestesi, dr. Arief Cahyadi, 
Sp.An dan bekerja sama dengan dokter spesialis anak, dr. Cynthia Centauri, 
Sp.A, staf medis fungsional (SMF) rehabilitasi medik, penunjang radiologi, 
serta dibantu oleh tim audiologi dan sejumlah perawat RSUI.

Operasi implantasi alat bantu dengar berupa koklea atau rumah siput itu 
merupakan tindakan menanam elektroda untuk organ pendengaran yang berisi 
saraf-saraf pendengaran yang terletak di telinga dalam.

Baca juga: Pengalaman RSUI dalam Penanganan COVID-19

Elektroda tersebut yang akan menggantikan fungsi koklea sebagai organ 
pendengaran. Operasi ini diperuntukan bagi penderita gangguan pendengaran 
sangat berat yang tidak dapat tertolong dengan pemakaian alat bantu dengar.

Implantasi koklea di RSUI melalui beberapa tahapan, seperti melakukan seleksi 
calon pasien, yaitu penentuan terhadap pasien apakah layak dioperasi atau 
tidak. Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh meliputi aspek 
medis, psikologis, dan sosial pasien.

Setelah dinyatakan layak operasi, tahap kedua dilakukan pelaksanaan operasi 
berupa komponen dalam (alat penerima atau receiver dan elektroda) yang bekerja 
menghantarkan sinyal listrik ke ujung-ujung saraf pendengaran yang terdapat di 
telinga dalam.

Sinyal listrik tersebut berasal dari stimulus suara yang akan diubah oleh 
komponen luar, yang akan disesuaikan secara berkala dimulai pada 2 minggu pasca 
operasi. Tahap terakhir adalah dilakukan perawatan pasca operasi (habilitasi) 
berupa latihan mendengar dan berbicara.

"Risiko penanaman alat implan koklea dapat dicegah dengan didukung oleh kerja 
sama tim dan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Alhamdulillah saat ini 
RSUI telah memiliki tim dan sarana prasarana yang sangat memadai untuk 
melakukan tindakan ini dengan aman. Dalam 2 minggu setelah operasi, alat 
tersebut akan dinyalakan untuk dilakukan latihan pendengaran pada si anak, " 
kata Fikri Mirza Putranto .

Baca juga: Dokter RSUI: Sunatan tetap dapat dilakukan saat pandemi COVID-19

Sementara itu Direktur Utama RSUI, dr. Astuti Giantini, Sp.PK, MPH, 
menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan operasi implantasi koklea menjadi 
salah satu langkah RSUI untuk memfasilitasi kebutuhan para penderita gangguan 
pendengaran agar mendapat tindakan pengobatan yang tepat dan aman, khususnya di 
wilayah Kota Depok.

"Melalui tim medis dan teknologi canggih yang kami miliki, para penderita 
gangguan pendengaran tidak perlu khawatir lagi dengan proses komunikasi yang 
akan dilakukan karena RSUI sekarang sudah dapat melakukan operasi implan koklea 
dengan aman," katanya.

"Kami berharap layanan ini dapat membantu kualitas hidup penderita gangguan 
pendengaran sejak lahir menjadi lebih baik." demikian Astuti Giantini.
Pewarta : Feru Lantara
Uploader : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA






Kirim email ke