Luhut seperti tukang hantam dari jokowi.

*https://www.sinarharapan.co/kesra/read/23242/presiden_minta_luhut_tangani_covid_19_di_9_provinsi
<https://www.sinarharapan.co/kesra/read/23242/presiden_minta_luhut_tangani_covid_19_di_9_provinsi>*

Presiden Minta Luhut Tangani Covid-19 di 9 ProvinsiSenin , 14 September
2020 | 22:00

 AKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Pandjaitan diperintahkan Presiden Jokowi untuk fokus menangani Covid-19 di
sembilan provinsi yang berkontribusi besar terhadap total kasus secara
nasional.

Luhut, yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional, bersama Kepala Badan Nasional Pengendalian
Bencana (BNPB) Doni Monardo diperintahkan bekerja sama dengan Kementerian
Kesehatan untuk menangani kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera
Utara, dan Papua.

"Presiden perintahkan dalam waktu dua minggu kita harus bisa mencapai tiga
sasaran yaitu penurunan penambahan kasus harian, peningkatan *recovery
rate* (tingkat
kesembuhan) dan penurunan *mortality rate* (tingkat kematian)," kata Luhut
dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/9/2020).

Atas instruksi itu, Luhut pun segera mengundang kepala daerah serta
pimpinan TNI/Polri di sembilan provinsi tersebut untuk melakukan rapat
koordinasi secara virtual, Senin (14/9/2020).

Dalam rapat koordinasi pula hadir Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto,
Menkopolhukam Mahfud Md, Menko PMK Muhadjir Effendi, Menko Perekonomian
Airlangga Hartarto, dan Kepala BNPB Doni Monardo.

Sementara itu, kepala daerah yang hadir dalam pertemuan virtual tersebut
yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan
Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah
Indar Parawansa.

Luhut menjelaskan, alasan Presiden memerintahkannya untuk berkonsentrasi
lebih dahulu ke sembilan provinsi tersebut adalah karena delapan provinsi,
selain Papua, di antaranya berkontribusi terhadap 75 persen dari total
kasus atau 68 persen dari total kasus yang masih aktif.

Ia juga menjelaskan untuk mencapai tiga sasaran penanganan penularan
Covid-19 di sembilan provinsi utama itu, pihaknya telah menyusun tiga
strategi."Operasi yustisi untuk penegakan disiplin protokol kesehatan,
peningkatan manajemen perawatan pasien Covid-19 untuk menurunkan *mortality
rate* dan meningkatkan *recovery rate* serta penanganan secara spesifik
klaster-klaster Covid-19 di setiap provinsi," ia menjelaskan.

Menurut Luhut, operasi yustisi dilakukan sebagai upaya menegakkan
pelaksanaan protokol kesehatan yang masih kerap diabaikan masyarakat."Kita
harus melakukan operasi yustisi untuk menegakkan pelaksanaan protokol
kesehatan karena kalau kita tidak tindak keras pelanggarnya, maka mau PSBB
sampai 10 kali juga kondisi tidak akan segera membaik," tegasnya.

Ia menambahkan dalam dua hari mendatang rapat-rapat teknis dengan semua
provinsi akan digelar secara intensif."Saya minta masing-masing provinsi
untuk menajamkan strateginya, harus jelas pembagian tugasnya siapa berbuat
apa dan kita *deploy* (menyebarkan) semua sumber daya yang kita miliki," ia
menambahkan.(*)

Sumber Berita: Antara

Kirim email ke