*Berang Dikritik AS, *
*Vatikan Tegaskan Miliki Hak Takhta Suci untuk Bentuk Kesepakatan
Keuskupan dengan China *
Kompas.com - 02/10/2020
Paus Fransiskus memimpin Doa Angelus melalui tayangan video di Vatikan
pada 8 Maret 2020, di tengah penyebaran virus corona di Italia.Foto Paus
Fransiskus memimpin Doa Angelus melalui tayangan video di Vatikan pada 8
Maret 2020, di tengah penyebaran virus corona di Italia.(REUTERS/REMO
CASILLI)
Penulis Shintaloka Pradita Sicca | Editor Shintaloka Pradita Sicca
VATIKAN, KOMPAS.com - Sekretaris Negara Takhta Suci menegaskan bahwa
pihaknya memiliki hak Takhta Suci untuk mengejar kesepakatan dengan
Beijing yang dikecam oleh Menteri Luar Negeri AS.
Orang nomor dua di Vatikan itu mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS,
Mike Pompeo pada Kamis (1/10/2020) bahwa posisi AS dan Vatikan di China
jauh berbeda. Pompeo bertemu dengan Sekretaris Negara Takhta Suci
Kardinal Pietro Parolin dan Menteri Luar Negeri Uskup Agung Paul
Gallagher pada Kamis dalam kunjungan ke Roma, yang ditandai dengan
kekesalan Vatikan atas kritik terbuka Pompeo terhadap kesepakatan Takhta
Suci dengan Beijing tentang pengangkatan para uskup.
Para pejabat Vatikan mengatakan mereka "terkejut" dengan komentar
Pompeo, yang dibuat bulan lalu.
Baca juga: Diduga Beli Bangunan Mewah Pakai Uang Gereja, Kardinal
Vatikan Ini Mundur
Vatikan semakin berang karena komentar itu diterbitkan dalam publikasi
konservatif Katolik AS yang menyebut kepausan Paus Fransiskus sebagai
kegagalan.
Parolin, orang kedua setelah paus dalam hierarki Vatikan, berbicara
kepada wartawan di sela-sela peluncuran buku pada Kamis malam. Dia
ditanya apakah posisi kerja sama Vatikan dengan China masih jauh.
“Ya, padahal tujuan rapat itu bukan untuk mendekatkan posisi,” ujar
Parolin seperti yang dilansir dari Reuters pada Jumat (2/10/2020).
Baca juga: Paus Benediktus XVI Dikabarkan Sakit Parah, Vatikan Bersuara
Dalam sebuah artikel dan serangkaian tweet pada September, Pompeo
menuduh Vatikan membahayakan "otoritas moral"-nya jika memperbarui
kesepakatan dengan China mengenai pengangkatan uskup. Ini memicu krisis
diplomatik kecil.
Pejabat Vatikan menilai Pompeo mencoba menyeret Gereja Katolik ke dalam
pemilihan presiden ( Pilpres) AS dengan mengecam hubungannya dengan
China. Pompeo membantahnya.
"Dia (Pompeo) menjelaskan alasannya membuat pernyataan itu dan kami
menjelaskan alasan kami mengapa kami berniat untuk bergerak maju di
jalur yang telah kami pilih," kata Parolin.
Baca juga: Vatikan Nol Kasus Virus Corona, Paus Fransiskus: Krisis Telah
Berlalu
Parolin mengatakan bahwa Vatikan "menegaskan (hak untuk bergerak maju)
dengan pilihan yang telah dipikirkan, direfleksikan, didoakan, pilihan
yang telah dibuat paus, oleh karena itu kebebasan untuk bergerak maju."
Kesepakatan 2 tahun Vatikan dengan Beijing memberikan keputusan akhir
kepada paus atas pengangkatan uskup China. Parolin mengatakan Vatikan
akan memperbaruinya ketika berakhir pada bulan ini.
Pejabat Vatikan mengatakan perjanjian itu tidak sempurna, tetapi baik
untuk menjalin dialog dengan Beijing setelah beberapa dekade, di mana
umat Katolik China yang setia kepada paus ditekan ke bawah.
Baca juga: Hari Ini, Basilika Santo Petrus di Vatikan Kembali Dibuka
Parolin mengatakan Pompeo telah menyatakan "pemahaman tentang cara
Takhta Suci mendekati masalah ini."
Presiden Donald Trump telah berkampanye secara keras soal China
menjelang pemilihan 3 November. Dia juga terkait dengan gerakan
Protestan dan Katolik konservatif, banyak di antaranya mengkritik Paus
Francis.
Dalam pidatonya di simposium pada Rabu, Pompeo tidak secara langsung
membahas perjanjian Vatikan dengan Beijing, tetapi menggambarkan China
sebagai pelanggar hak agama terburuk di dunia.
Baca juga: Basilika Santo Petrus di Vatikan Mulai Dibuka untuk Wisatawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com <https://www.kompas.com/> dengan
judul "Berang Dikritik AS, Vatikan Tegaskan Miliki Hak Takhta Suci untuk
Bentuk Kesepakatan Keuskupan dengan China", Klik untuk baca:
https://www.kompas.com/global/read/2020/10/02/093638270/berang-dikritik-as-vatikan-tegaskan-miliki-hak-takhta-suci-untuk-bentuk?page=all#page2.
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca
Download aplikasi Kompas.com <https://www.kompas.com/> untuk akses
berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L