-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/349703-tujuh-negara-arab-akan-normalisasi-hubungan-dengan-israel



Jumat 02 Oktober 2020, 14:41 WIB 

Tujuh Negara Arab akan Normalisasi Hubungan dengan Israel? 

Haufan Hasyim Salengke | Internasional 

  Tujuh Negara Arab akan Normalisasi Hubungan dengan Israel? AFP/Abbas Momani 
. SEBANYAK tujuh negara Arab atau muslim kemungkinan akan mengikuti jejak yang 
diambil Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan menandatangani perjanjian 
untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Hal itu diungkapkan penasihat 
khusus Presiden AS Donald Trump tentang negosiasi Timur Tengah, Avi Berkowitz. 
Selama wawancara eksklusif dengan Arab News, Selasa (29/9), Berkowitz 
menekankan pintu tetap terbuka bagi Palestina jika mereka setuju untuk 
bernegosiasi. Tapi Presiden Trump akan mencari alternatif jika mereka menolak 
untuk terlibat. Dia mengklaim penolakan oleh beberapa pemimpin Palestina untuk 
bernegosiasi tidak akan lagi mencegah negara Arab dan muslim lain menjalin 
perdamaian dengan Israel atau menghalangi AS untuk berbicara dengan pemimpin 
dan kelompok masyarakat Palestina lain. “Kita bisa tidak sepakat tentang 
detailnya. Kita bisa duduk di satu meja dan menegosiasikannya,” ujar Berkowitz 
selama wawancara yang akan disiarkan di stasiun radio Detroit WNZK, Rabu (30/9) 
waktu setempat. “Tetapi jika Anda tidak ingin benar-benar meninjau rencana 
tersebut dan memikirkannya secara mendalam serta menjelaskan mengapa menurut 
Anda hal itu tidak dapat diterima, maka kita belum benar-benar berbicara--kita 
semacam membicarakan masa lalu satu sama lain. Dan saya pikir banyak orang di 
kawasan ini yang melihat hal itu dan berkata, 'Kami tidak akan lagi mengizinkan 
ini menjadi hak veto atas kepentingan nasional kami.'” Berkowitz mengaku 
sementara kepemimpinan Palestina tidak hadir di kursi perundingan yang 
disiapkan. Pembicaraan sedang berlangsung dengan komunitas dan pemimpin bisnis 
Palestina lain, meskipun dia tidak menyebutkan nama mereka. “Kami membuat 
rencana dan rencana itu membutuhkan solusi dua negara yang realistis,” kata 
Berkowitz. “Rencana itu menyerukan negara Palestina dengan ibu kota di wilayah 
Yerusalem Timur. Rencana itu menekankan akses bebas ke semua orang yang datang 
dengan damai ke semua tempat suci, sehingga tidak ada yang bisa mengatakan 
dengan cara apa pun mereka dikepung." Disebutkan, rencana perdamaian itu juga 
menawarkan US$50 miliar investasi, serta ketentuan-ketentuan untuk orang-orang 
yang telah mengungsi atau masalah pengungsi. “Rencana ini tidak diragukan lagi 
merupakan sesuatu yang akan membuat kehidupan rakyat Palestina lebih baik dan 
akan mengubah arah kawasan. Ketika itu (diumumkan) banyak orang melihat 
Palestina menolak rencana tersebut bahkan sebelum dipublikasikan. Mereka bahkan 
tidak akan membacanya sebelum menolaknya dan sejujurnya, itu tidak bisa 
diterima." Perjanjian antara UEA dan Israel diumumkan pada 13 Agustus. Bahrain 
mengumumkan kesepakatan serupa pada 11 September. Kedua perjanjian tersebut, 
yang dikenal sebagai Abraham Accords, ditengahi oleh Trump. Kesepakatan 
normalisasi ditandatangani oleh menteri luar negeri UEA dan Bahrain bersama 
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada 15 September. Sebagai 
imbalan karena kedua negara mau membangun hubungan diplomatik dan ekonomi 
penuh. Israel setuju untuk menangguhkan rencananya mencaplok wilayah Tepi Barat 
yang diduduki. (OL-14)

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/349703-tujuh-negara-arab-akan-normalisasi-hubungan-dengan-israel





Kirim email ke