Di STAIN Gorontalo sudah ada satu orang yang bekarja dalam topik ini, namanya 
Drs. Syafruddin Katili, MA. dan Beberapa kali saya diskusi dengan beliau 
terutama analisi numerik data pengamatan dengan GPS dalam menentukan posisi 
bulan alias Hilal ..............



truly S <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                               AssWW
  Semoga info ilmiah ini meadi bermanfaat untuk kebersamaan Islam
  AssWW
  
Adik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
From: "Adik" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed, 03 Oct 2007 17:06:17 +0700
Subject: Penetapan 1 Syawal 1428H

                                    Bapak dan Ibu Ysh,
  
  Untuk dapat mensosialisasikan tatacara penetapan 1  Syawal, 
  berikut ini saya forwardkan SMS Prof. Said D. Jenie per 
  hari Rabu 3 Oktober 2007 jam 03:33.
  
  Semoga bermanfaat sehingga tidak terdapat perbedaan 
  pendapat tentang penetapan 1 Syawal ini.
  
  Terima kasih.
  
  Wassalam,
  Adik
  
  ----fwd SMS---------
  
  Sejawat yth, 
  Hilal didefinisikan sbg bagian dari muka Bulan yg 
  tersinari matahari beberapa saat setelah matahari terbenam 
  dan berbentuk sabit dilihat dari muka Bumi. Agar bisa 
  diamati [diru'yat] Hilal [sabit] harus memenuhi parameter2 
  geometri tertentu seperti : 
  tinggi bulan > 2 derajat, 
  luas hilal > 1.5 %,
  separasi dg matahari > 10 derajat dan 
  umur hilal sejak ijtima' > 7 jam. 
  
  Jika parameter2 diatas tidak dipenuhi maka walau Bulan 
  tiba
  diatas ufuk tapi cahaya sabitnya belum tampak, bulan masih
  kelihatan sbg piringan gelap, sehingga Hilalnya akan tak
  bisa  diru'yat.
  
  Menurut perhitungan program Hilalx4 saya :
  
  Tg 11/10 : saat mthri terbenamtinggi bulan rata2 0 derajat
  16 mnt s/d 1 derajat 05 menit, luas sabit 0.16% -0.35%,
  hampir tak mungkin kelihatan, separasi dg mthri cuman 5
  derajat, shingga kecerlangan langit mnghalangi kontrasnya
  bulan. Umur sejak terjadi ijtima' baru 5 jam. 
  
  Kesimpulannya akan sulit sekali untuk melihat hilal , 
  walau dg teropong sekuat apapun. Namun karena perintahnya 
  meru'yat ya kita lihat saja nanti apakah para ahli ru'yat 
  akan mampu melihat
  Hilal pada tg 11/10 nanti. Jika mereka mampu melihat ada
  Hilal maka tanggal 12/10 adalah 1 syawal , tapi saya 
  sanksi
  dg kemampuan peru'yat untuk bisa melihat Hilal pada malam
  tgl 11/10 tersebut.
  
  Jika Hilal tak teru'yat, maka 1 syawal jatuh tgl 13/10. 
  Hal ini diperkuat dg hasil hitungan sy Bhwa pada sore tgl
  12/10 : tinggi bulan 10 derajat 54 mnt ,  luas hilal 2 %,
  separasi 14 derajt, 54 mnt, umur ijtimak 11 jam , semua
  memenuhi syarat untuk teru'yat. Sehingga bila memang ini 
  yg
  terjadi, maka 1 Syawal jatuh pd  tgl 13/10
  
  Terimakasih,wassallm
  
  ----------end fwd SMS------------
  
      
                  
        

---------------------------------
Pinpoint customers who are looking for what you sell.   
     
                               

       
---------------------------------
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

Kirim email ke