Ass… Pa Elnino  & member milis yang terhomat


 


Saya tidak bisa
berkomentar banyak Pa Nino... soalnya masalah SPPD saja pasti merembet
kemasalah lain dan saya yakin pa Elnino serta member milis ini paham apa yang
terjadi di Republik ini tidak hanya di Gorontalo, semua masalah saling 
berkaitan,
tetapi saya berkeyakinan dan selalu berusaha menambah energi kreatifitas untuk
memutuskan mata rantai kekeliruan yang terjadi, jika saya menggunakan logika
normatif dalam diskusi SPPD ini, itu sebenarnya keinginan saya untuk memberikan
gambaran dimana hal-hal yang kurang dan segera berinisiatif untuk membenahinya
sesuai dengan kapasitas individual serta kelompok masing-masing, contohnya apa
yang disampaikan bung Elnino dalam pembahasan APBD tertutup untuk umum, ada apa
sampai tertutup padahal secara normatif masyarakat diberikan hak untuk itu,
jika demikian apa yang harus dilakukan? Siapa tau di milis ini ada yang punya
ide... 


 


Persoalan
menabrak aturan pendapat saya (pendapat pribadi poli ini), itu sebenarnya 
bertentangan
dengan hukum apalagi yang berhubungan dengan anggaran/dana/uang, banyak kasus
korupsi yang terpaksa dijebloskan ke penjara karena kesalahan prosedur tapi
yang bersangkutan benar-benar tidak menggunakan uang untuk kepentingan
pribadinya, tetapi tidak kurang juga orang yang korupsi bertameng kesalahan
prosedur, hal itu semua karena menabrak aturan. untuk TKD itu sebenarnya tidak
menabrak aturan karena dasarnya anggaran berbasis kinerja daripada pi proyek 
hanya nyangkut pada segelintir orang lebih
baik didistribusikan ke semua pegawai, Cuma memang ada baiknya apa yang 
dikatakan
Pa Fadly seharusnya besaran tunjangan kalu bole rata, tapi mau diapakan lagi
sistem kita kaya gitu, itu juga tidak bisa disalahkan, karena semua melalui
proses untuk mendapatkan tunjangan yang tinggi apalagi tanggung jawabnya besar,
pengeluaranya tinggi, manusiawilah kalau dalam birokrasi seperti itu.


 


Mengenai off the record ko om Henky tau aja.... hehehehehehe
sebagai pegawai yang taat saya masih menghargai etika birokrasi (sory so taat) 
kalu
atasan saya membacanya saya takutnya om Henk, 
langsung diminta mengantikan posisi dia karena berani-berani memasuki
wilayahnya hahahahahahahahahaha.....


 


Kembali lagi ke pertanyaan Bung Elnino, Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat desa sampai tingkat provinsi
apakah hasilnya benar-benar menjadi pijakan penyusunan APBD sepengetahuan
saya IYA, karna cukup jelas sistem perencanaanya, tetapi memang harus diakui
bahwa setelah semua usulan yang masuk karena melihat prioritas-prioritas yang
sesuai dengan dokumen perencanaan nasional dan daerah baik jangka panjang dan
jangka menegah maka sering kali ada program kegiatan yang belum terakomodir
oleh karena keterbatasan pagu yang tersedia, selain itu usulan program kegiatan
yang sudah final ditingkat eksekutif setelah dibawa ke DPRD masih akan dibongkar
lagi oleh DPRD dengan alasan perlunya mengakomodir hasil jaring asmara oleh
DPRD ditingkat masyarakat yang tidak terakomodir pada musrenbag dll. 


 
 


Was… Arter 





----- Original Message ----
From: Elnino van Gorontalo <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 14, 2007 8:27:04 PM
Subject: [gorontalomaju2020] Re: Untuk para PNS









  


    
            Mudah-mudahan topik ini dibacakan di CIVICA 105 FM (For ba-eksen 

akang... hehehe)



Pak Arter,



1. Tidak porlu "off the record" itu ponjolasan, hehe, sobab 

uraiannya itu tidak menyinggung siapa-siapa. Saya juga cukup 

mengerti, walaupun ada istilah2 yang tidak akrab di telinga saya 

(beberapa singkatan).



2. Setiap pembahasan anggaran, rapat-rapat antara eksekutif dengan 

DPRD selalu bersifat "TERTUTUP UNTUK UMUM". Teman-teman wartawan 

mana pernah diijinkan masuk biar bo mbanonton itu rapat. Dorang 

(pejabat + DPRD) bilang, "Nanti so kalar baru ente baca." Pata'o 

bagimana mo protes kalo so diketuk-palu- kan? Sebab, para wakil 

rakyat merasa bahwa mereka itulah representasi rakyat. Kita rakyat 

tinggal terima saja apa hasil dari mereka (wakil yang telah kita 

pilih di Pemilu). Alasan yang logis juga. Jadi, kalau torang 

bertanya-tanya setelah anggaran diputuskan secara resmi, wajar itu 

uti...



3. Torang pe gubornur, Te Padel, sudah membuktikan betapa dia berani 

melawan aturan-aturan dari pusat demi kepentingan daerah (TKD, 

ekspor jagung, kerjasama dengan malaysia, usaha menarik generator 

listrik dari daerah lain, dll). Masa' aturan untuk SPPD dia tidak 

berani lawan...? Atau dia tidak mau melawannya karena diuntungkan 

dan menguntungkan aparat-aparatnya? Atau mungkin sudah dilawannya 

aturan itu tapi justru untuk memperbesar anggaran SPPD?



4. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat desa 

sampai tingkat provinsi apakah hasilnya benar-benar menjadi pijakan 

penyusunan APBD? Selama ini pejabat eksekutif dan legislatif 

melakukan perdebatan dalam menyusun APBD, tetapi tidak pernah 

menyebut "hasil musrenbang" sebagai pijakan argumentasinya! Atau 

Musrenbang pun dilaksanakan sekadar "gugur kewajiban"? (Seperti 

orang yang sholat tidak khusyu')



5. Penjelasan bung Arter sangat normatif. Intinya, "semua sesuai 

aturan, so what?". Setahu saya, undang-undang otonomi daerah dibuat 

agar Pemda-Pemda berwenang membuat aturan2 yang menguntungkan 

rakyatnya, dan bukan "menyesuaikan diri dengan aturan yang dibuat 

pemerintah pusat". Menurut saya, te Padel juga berpikiran seperti 

itu sehingga dia berani melakukan INOVASI melawan norma-norma resmi 

yang dibuat pemerintah pusat. Sayang, inovasi-nya untuk dana 

perjalanan dinas--yang kita bahas sekarang ini--belum ada.



Sewaktu saya menjadi "pejabat negara" (anggota KPU Kota Gorontalo 

2003-2005), anggaran SPPD dalam setahun hanya Rp. 50 juta. Tapi itu 

pun susah skali dihabiskan.. . sehingga kami putuskan untuk 

mengalihkan anggaran SPPD itu untuk menambah gaji para pegawai 

honorer. Waktu itu semua anggota KPU Kota tidak menggunakan SPPD 

lokal. Sebab, "logika rakyat" kami mengatakan bahwa besarnya gaji 

yang diterima (Rp.2.750.000/ bulan) sudah lebih dari cukup untuk 

membeli bensin dan akomodasi lainnya kala bertugas di wilayah Kota 

yang luasnya cuma 8 km X 8 km. SPPD ke Jakarta cuma habis Rp.25 

juta. Ketika itu, ada PNS yang mengatakan, "Pak, anggaran SPPD ini 

harus dihabiskan untuk SPPD, tidak boleh dialihkan jadi gaji 

honorer. Mo jadi 'temuan' indikasi korupsi." Erman Rahim, anggota 

KPU Kota, menjawab, "Haiyah..! Korupsi itu yang mengambil uang 

negara untuk memperkaya diri sendiri. Yang torang bekeng kan untuk 

mempermiskin diri sendiri..."



Rupanya aturan-aturan dari pusat membuat "logika para PNS daerah" 

(terutama pejabat) tidak sinkron dengan "logika rakyat"--nya. 

Pertanyaannya, siapa sebetulnya yang 'nggak nyambung', rakyat atau 

pejabat daerah???



Odu olo,



Elnino





    
  

    
    




<!--

#ygrp-mkp{
border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 0px;padding:0px 14px;}
#ygrp-mkp hr{
border:1px solid #d8d8d8;}
#ygrp-mkp #hd{
color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px 0px;}
#ygrp-mkp #ads{
margin-bottom:10px;}
#ygrp-mkp .ad{
padding:0 0;}
#ygrp-mkp .ad a{
color:#0000ff;text-decoration:none;}
-->



<!--

#ygrp-sponsor #ygrp-lc{
font-family:Arial;}
#ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
margin:10px 0px;font-weight:bold;font-size:78%;line-height:122%;}
#ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
margin-bottom:10px;padding:0 0;}
-->



<!--

#ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;}
#ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}
#ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, 
sans-serif;}
#ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
#ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}
#ygrp-text{
font-family:Georgia;
}
#ygrp-text p{
margin:0 0 1em 0;}
#ygrp-tpmsgs{
font-family:Arial;
clear:both;}
#ygrp-vitnav{
padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;}
#ygrp-vitnav a{
padding:0 1px;}
#ygrp-actbar{
clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-align:right;}
#ygrp-actbar .left{
float:left;white-space:nowrap;}
.bld{font-weight:bold;}
#ygrp-grft{
font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;}
#ygrp-ft{
font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666;
padding:5px 0;
}
#ygrp-mlmsg #logo{
padding-bottom:10px;}

#ygrp-vital{
background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;}
#ygrp-vital #vithd{
font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-transform:uppercase;}
#ygrp-vital ul{
padding:0;margin:2px 0;}
#ygrp-vital ul li{
list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee;
}
#ygrp-vital ul li .ct{
font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-align:right;padding-right:.5em;}
#ygrp-vital ul li .cat{
font-weight:bold;}
#ygrp-vital a{
text-decoration:none;}

#ygrp-vital a:hover{
text-decoration:underline;}

#ygrp-sponsor #hd{
color:#999;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov{
padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;}
#ygrp-sponsor #ov ul{
padding:0 0 0 8px;margin:0;}
#ygrp-sponsor #ov li{
list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov li a{
text-decoration:none;font-size:130%;}
#ygrp-sponsor #nc{
background-color:#eee;margin-bottom:20px;padding:0 8px;}
#ygrp-sponsor .ad{
padding:8px 0;}
#ygrp-sponsor .ad #hd1{
font-family:Arial;font-weight:bold;color:#628c2a;font-size:100%;line-height:122%;}
#ygrp-sponsor .ad a{
text-decoration:none;}
#ygrp-sponsor .ad a:hover{
text-decoration:underline;}
#ygrp-sponsor .ad p{
margin:0;}
o{font-size:0;}
.MsoNormal{
margin:0 0 0 0;}
#ygrp-text tt{
font-size:120%;}
blockquote{margin:0 0 0 4px;}
.replbq{margin:4;}
-->








      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

Kirim email ke