Assalam alaikum wr. wb 
   
  Apa kabar teman semua??
   
  Seperti subject diatas, dalam email ini saya ingin berbagi sedikit cerita 
yang saya lihat dan dengar langsung di sini tentang Pemilu di Australia.
   
  Sejak sabtu kemarin Australia akhirnya memiliki perdana menteri baru Kevin 
Ruud.
  Berita-berita lengkapnya pastilah teman semua sudah sempat membaca sendiri 
lewat media cetak ataupun mendengar bahkan melihat langsung lewat media 
elektronik lokal, nasional maupun international. 
   
  Sebenarnya saya bahkan tidak sadar kalo akan ada pemilihan PM, tapi ini 
mungkin karna saya malas baca koran padahal disini banyak yang gratis, juga 
saya terus terang agak malas nonton TV (maklum TV-nya hanya satu dan harus 
antri dengan 4 orang teman lain).
   
  Saya baru tahu akan ada Pemilu saat melihat poster2 berukuran mini yang 
ditempel rapi pada tiang2 listrik di sepanjang jalan depan rumah. Secara 
keseluruhan saya bisa mengatakan betapa berbeda pemilu 'kita' dan 'mereka', 
terutama yang menarik perhatian saya adalah road to election yang berhubungan 
dengan kampanye2.
   
  Semua poster caleg dan calon PM ukurannya sama, kualitas material poster juga 
sama, yang  membedakan hanya warna dan tentu saja wajah para calon. 
  sudah begitu saya tidak satu kalipun mendengar ada kampanye seperti yang 
biasa terjadi di Indonesia, tidak ada pengerahan massa dalam jumlah besar2an 
sampe bikin macet jalan, juga tidak ada bendera partai, kaus bertuliskan nama 
calon or partai, tidak ada tempelan stiker2 di rumah penduduk, tidak ada juga 
teriakan saling memanasi antara para pendukung partai.Dan satu lagi, menurut 
teman yang katanya dia dengar dari TV bahwa salah satu persyaratan untuk 
ikut2an jadi caleg or PM, harus menjauhi BISNIS - bagaimana dengan kita??, ini 
tidak saya dengar langsung tapi kalo begitu adanya, betapa sangat patut di 
contoh. 
   
  Selain ini semua yang menarik adalah bahwa setiap warga negara wajib dan 
berhak untuk memilih (saya putar kata berhak dan wajib), karena ternyata mereka 
akan di denda kalau sampe tidak ikut pemilu.. wah.. sepertinya kita lebih 
demokratis donk.. is it?? saya merasa tidak juga, yang menarik lainnya, setelah 
hasil akhir yang menyatakan Ruud terpilih, tak ada protes dari kubu Howard, 
bahkan dengan berjiwa besar Howard mengakui kekalahannya. Sementara selama ini 
cerita tentang pemilu di negara tercinta, selalu di bumbui cerita 
ketidakpuasan, protes bahkan sampe ke pengadilan oleh partai2 atau calon2 yang 
kalah.. 
   
  pada dasarnya saya tidak ingin mengatakan bahwa 'Pemilu mereka' lebih baik 
dari 'pemilu kita'. Pastilah semua ada kelemahan masing2, sayapun tidak 
menelusurinya lebih mendalam, semua cerita ini hanya hasil sekilas pandangan 
mata diantara perjuangan menyelesaikan semester awal ini. Tapi semoga ini bisa 
bermanfaat.
  Betapa Australia yang sudah bisa dikatakan makmur tidak membuang-buang uang 
secara percuma hanya untuk biaya kampanye. Tapi mungkin karna begitu banyaknya 
rakyat kita yang miskin maka model kampanyenya juga modelnya seperti 'model 
kita'?? entahlah.. mungkin ada teman2 di milist yang lebih paham soal-soal 
seperti ini.
   
  wassalam
   
  Novi 
   
  Indonesia masih dan akan selalu 'the best' walaupun diantara begitu banyak 
Tapi..
   

       
---------------------------------
Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now.

Kirim email ke