Yth. MY & OH,
   
  Menangkap ikan menggunakan "Tabaa" tembakau telah lama dilakukan oleh 
masyarakat nelayan di pesisir Teluk Tomini. Mereka menggunakan "Tobako 
Tinombo", orang Gorontalo menyebutnya "Tabaa Tinombu". Selain tembakau nelayan 
juga sering menggunakan akar-akar kayu (?) yang dijadikan tuba.
  Pengalaman pribadi, waktu kecil, sepulang sekolah atau pada waktu libur saya 
dan teman-teman biasa menangkap lobster menggunakan Tembakau, caranya sebongkah 
tembakau dimasukkan kedalam lubang persembunyaian lobster, kira-kira  2 - 5 
menit kemudian Lobster keluar dari lubang persembunyiannya dan kami langsung 
menangkapnya dengan jerat.
   
  Kalau saat sekarang orang mau menangkap ikan/ lobster gunakan tembakau 
tentunya harga "hau" akan melangit. sebab "Tabaa Tinombu" sudah tidak produksi. 
Tetapi mungkin bisa di subtitusi dengan "Dji Sam Soe"  he . . .
  he . . .he . . . ..
   
  (sekedar mengingatkan kawan-kawan yang lahir sebelum tahun 70) 
  Sebelum  tahun 70-an Gorontalo merupakan pengimport Tobako Tinombu dari Kota 
Tinombo (penghasil tembakau no 1)  di pesisir teluk Tomini.  Beberapa kapal 
dari Gorontalo yang sering datang berlabuh di Pelabuhan Tinombo seperti, KM. 
Seroja, KM. Lamala. KM. Tindahia. Pedagang-pedagang Gorontalo yang datang ke 
Tinombo membawa tikar yang terbuat dari daun, gula merah (pahangga), Minyak 
Tanah, terigu dll. Barang-barang itu dibarter dengan tembakau dan bawang putih, 
bawang merah, limu, malita, rotan, damar dll. di tinombo.
   
  Watia londo Tinombu Aba  OH & MY
   
  Fadly Y.Tantu 

my <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            inovasi di Pulau sumbawa Untuk Dunia, dan OH akan menjadi Dewan 
Jure karena hadianya kuda2 Pacu terbaik, maka OH akan pulang dengan kuda 
terbaik Namanya Tanda Gambar,  seleksi akan di adakan 72 hari sesuai dengan 
umurnya OH. 
Wassalam
my


  Minggu, 2007 Desember 09  R. H. Uno kepada gorontalomaju2 ;   Walaupun saya 
bukan dari team seleksi penerimaan karya inovasi, namun saya berpendapat hal 
seperti yang anda kemukakan bisa masuk katagori. Kearifan /kepandaian local?
  Ketika kami pernah berkunjung ke Torsiaje, perkampungan diatas air suku Bajao 
di kabupaten Pohuato, ada kami mendengar cara mereka menangkap ikan Kerapu Batu 
dan ikan Napoleon (kabarnya ikan ini termasuk yang di lindungi).
  Banyak terumbu karang yang rusak karena para nelayan menangkap ikan dengan 
bom, juga cra menangkap dengan racun Cyanida.
  Tetapi cara orang Bajau ini lain,tidak merusak atau meracuni habitat ikan.
  Mereka menyelam dan menyemprotkan perasan tembakau keikan2 yang ada 
disela-sela terumbu karang. Maka ikan2 tersebut “mabuk” dan dengan mudah keluar 
dari sarangnya dan ditangkap. Ikan tersebut pun tidak mengandung racun Cyanide 
yang pada kadar tertentu bisa berbahaya bagi manusia yang memakan ikan tersebut.
  Hai teman2 di Pohuato maupun perairan2 di Boalemo dan Gorut, silahkan cek 
kebenaran hal ini, barangkali termasuj cara inovatif local yang baik untuk 
menangkap ikan jenis langka ini, SEBELUM DI PATENT KAN OLEH NEGARA2 LAIN.
  
  Wass.OH
    
---------------------------------
  Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.   

                         

       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Reply via email to