Bung Ikbal dan teman2 UNG yth. Mohon maaf, baru sekarang nimbrung lagi. Kalau cuma bicara setuju dengan tidak saya sebetulnya salah seorang di antara yang sangat tidak setuju UNG sekampung studi banding. Salah satu alasan, masih terlalu banyak sistem yang perlu dibenahi di UNG, antaranya sistem akademik.
Kalau cuma persoalan kerjasama dan lain-lain, semua perguruan tinggi yang telah besar di Indonesia ini tidak pernah ada yang melakukan stuban dengan sekampung peserta. Sudah terlalu banyak mengirim 5 utusan yang mampu bernegosiasi di sana (lancar bahasalah...) Mungkin cukup 2-3 orang. Tetapi barang sudah terjadi, gigit jarilah, bukan berarti menyerah. Mari kita tatap ke depan, dan banyaklah memikirkan perkembangan UNG, berusahalah seperti diri sendiri dan jangan seperti mereka.... he he he he he... Mohon maaf poli kalau ada yang tidak sependapat uneg2 ini ditulis di milis ini. Saya yakin sudah banyak teman2 kita civitas akademika UNG di sini. Bolo maapu olo wanu woluwo taa dila tawawu huhama tewe, kalau salah mohon dibetulkan. Terima kasih. Salam hangat, &&& iskar &&& eecbal_agri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya bukan tidak setuju SENAT UNG Studi Banding, tapi itulah pertanyaan yang pertama-tama muncul adalah berapa biayanya dan mau apa kesana, barusan FIP UNG dari Australia belum tau apa yang mereka kerjakan disana, sekarang SENAT UNG lagi yang giliran studi banding. Pak Hartono (HH), MY dan Ahmad Fadli (AF), UNG itu masih perlu banyak berlajar, karena disana masih banyak yang tidak tahu membaca (Buta Huruf), hal ini saya ungkapkan karena semua kejadian atau penyebab rusaknya sistem Akademik, kemahasiswaan dan keuangan di UNG karena kekurang tahuan CI-VA UNG untuk membaca berbagai aturan baik dalam UUD-45, UU, maupun PP dan KEPMEN. Terutama dalam menghargai kompetensi seseorang walapun dia itu masih senior. Sehingga itu UNG perlu belajar banyak baik dari Dalam Negeri Maupun LUar Negeri agar tidak bodoh. Sayang hanya SENAT UNG yang pergi, kalau saya berpendapat dengan gedungnya, mahasiswa dan seluruh dosen saja pergi untuk STUDI BANDING supaya semuanya mengetahui bagaimana dunia pendidikan yang dibangung atas kecerdasan intelektual, sikap amanah, jujur keilmuan, dan keterampilan serta keahlian CIVA-nya bukan sama dengan UNG yang dibangung dengan pondasi kekeluargaan, feodalisme, konstrukfisme, konvensional, dan hedonisme. OK. BUNG HH, MY dan AF. saya berdoa pohilala du'a MOAHUMAO wau MOAHUMAYI. MIB --------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers