turut berbelasungkawa atas meninggalnya bapak rashid rahman..semoga amal kebaikannya di terima allah swt...amin
BI ADITU PA AMA Pada tanggal 12/06/08, Sri Agustiani <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > Turut Berduka Cita untuk keluarga Pak Rashid Rachman, Semoga amal > ibadah beliau di terima Allah SWT ... Amien. > > Love, > > SAM > --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "R. H. Uno" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: >> >> >> >> -----Original Message----- >> From: Indra Uno [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Thursday, June 12, 2008 9:20 PM >> To: R. H. Uno >> Subject: selamat jalan p. Rashid Rachman >> >> Siapa yang tidak pernah menonton film-film besar seperti Lord of the >> Rings, Harry Potter, God Father 1, 2,3, atau Titanic yang dibintangi >> oleh pemain film ganteng Leonardo DiCaprio dan melambungkan nama > aktris >> inggris Kate Winslett? >> Tetapi, mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa film-film yang > diputar >> di bioskop tersebut amat memerlukan seorang penerjemah yang ulung. >> Adalah, Rashid Rachman, soerang penerjemah yang telah memulai > karirnya >> sebagai penerjemah sejak tahun 1963. Beliau berpulang kemarin, 11 > Juni >> 2008 dengan usia 71 tahun. >> Rashid, seorang penerjemah yang memiliki kepribadian sederhana. > Tinggal >> di kawasan padat penduduk dan bantaran kali Cliiwung kota hujan, > Bogor. >> Para penikmat film thriller ataupun petualangan seperti Jurrasic > Park, >> Superman Returns atau X Men, tentu tidak terlalu memperhatikan > namanya. >> >> Rashid kecil, tinggal di kota bogor anak ke empat dari 8 > bersaurdara. >> Gemar menonton film semenjak kecil bahkan acap kali mengorbankan > uang >> jajannya untuk menonton film dan mengajak adik kecilnya, Mien R Uno >> untuk bersama-sama menonton film. >> Drop out sekolah dari Institut Pertanian Bogor ketika tingkat dua, > tidak >> mematahkan semangatnya untuk tetap belajar. "Saya selalu sakit > setiap >> kali memasuki masa ujian. Akhirnya, saya memutuskan untuk keluar > dari >> IPB," katanya suattu kali. >> Tidak pernah belajar bahasa secara khusus, tetapi, Rashid muda gemar >> membaca buku bekas lantaran orang tuanya tidak mampu membelikan >> buku-buku baru. Ia belajar bahasa asing Inggris, Prancis, Belanda > dan >> German dari koran bekas, buku bekas, publikasi bekas. >> Rashid tertarik pada dunia film ketika pertama kali menonton film >> Desiree tahun 1962 yang dibintangi oleh Marlon Brando. "Saya masih >> mengingat film itu. Translationnya amat bagus, dan filmnya amat > indah," >> kenang Rashid. Ia mulai menerjemahkan film tahun 1963 dengan filim >> pertamanya I Passed for White. >> Sosoknya yang sederhana dan pemalu sehingga pada ahir hayatnya, >> keluarganya amat sulit menemukan photo dirinya. Rashid adalah orang >> yang amat low profile. Kerja setiap hari Jakarta - Bogor, > menggunakan >> kereta dan Bis. "Saya senang naik kereta dan Bis, banyak cerita dan >> gambar kehidupan yang bisa diambil, kemudian digunakan untuk >> terjemahannya," suatu kali mengatakan kepada saya. >> Pekerjaan menjadi penerjemah amat sulit. Scrip dialog film baru >> diterima 1 minggu sebelum film ditayangkan. Rashid harus > menerjemahkan >> dalam waktu 2 - 3 hari. Namun, dengan kecermelangannya, ia mampu >> menerjemahkan 1000 halaman dialog dalam waktu 2 - 3 hari saja. > Tetapi, >> ini bukan pekerjaan yang jauh dari stress. "Kami hanya mendapatkan >> waktu 1 hari untuk mengedit seluruh tulisan. Betul-betul bukan > pekerjaan >> yang mudah," katanya. >> Kini, Rashid telah tutup usia. Kepergiannya menyisakan kesedihan > dan >> rasa kehilangan bagi seluruh keluarga, kerabat dan tetangganya. > Gemar >> memutar film untuk anak-anak kecil di daerah kampungnya, Rashid kini >> pergi untuk selamanya. >> Selamat Jalan Pak Rashid....(Deva Rachman) >> > > >