Dear All Gm2020.

Tidak lama lagi Umat Muslim akan memasuki Bulan Penuh rahmat, Bulan Penuh 
Ampunan.

Marilah kita bersama-sama untuk saling maaf Memaafkan,,,,Lupakan Status,,,, dan 
jangan menjadi Orang yang Bangkrut dalam Iman dan Amal.

Semoga kita semua tetap rendah hati dalam menjalani kehidupan ini yang hanya 
sesaaat.


Seorang
pedagang jika ia bangkrut maka harus membayar semua hutang-hutangnya
dengan menjual aset-asetnya. Jika asetnya tidak mencukupi maka ia harus
menjual harta bendanya yang lain berupa rumah, tanah, mobil dan
lain-lain. Jika belum cukup juga maka ia minta pengampunan kepada
pemiliknya, atau paling jelek ia diadukan ke polisi dan masuk penjara.
Di akhirat juga ada orang-orang yang bangkrut, ini lebih berbahaya
karena jika ia tidak mampu membayar hutang-hutangnya maka tidak sekedar
masuk penjara hukumannya tetapi masuk neraka!   Seseorang bisa
bangkrut karena mulut/lisannya, yakni mereka yang sibuk mencari-cari
kelemahan orang dan kemudian menceritakannya kembali kepada orang lain.
Jika yang diceritakan berita bohong maka termasuk ”Fitnah”, tetapi jika yang 
disampaikan benar maka termasuk ”Ghibah” (gunjing). Fitnah dan ghibah 
diharamkan dalam Islam. Batasan
Ghibah adalah menceritakan aib seseorang yang tidak patut diceritakan
(Ar-Raghibi), atau orang yang di ghibah benci jika mendengarnya
(Al-Ghazali, Imam Nawawi dan Ibnu At-Tin), atau menceritakan kejelekan
seseorang ketika ia tidak ada sekalipun yang diceritakan benar adanya
(Ibnu Atsir). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ghibah adalah
menceritakan kejelekan (aib) seseorang, jika ia tahu aibnya terungkap
membuatnya benci (marah), meskipun aib itu benar adanya. ’Tahukah kamu
apakah yang di sebut dengan ghibah?’ Para sahabat menjawab: ’Allah
& Rasul-Nya yang lebih tahu’ Beliau bersabda: ’Yaitu kamu menceritakan 
saudaramu mengenai sesuatu yang ia tidak senang jika hal itu diceritakan’ 
Rasulullah di tanya: ’Bagaimanakah
pendapat Baginda jika aku menceritakan suatu kenyataan yang sebenarnya
yang ada pada saudaraku? Beliau menjawab: ’Jika sesuatu yang kamu
ceritakan itu sesuai dengan kenyataannya, berarti telah mengghibahnya.
Sedangkan jika yang kamu ceritakan itu tidak sesuai dengan
kenyataannya, berarti kamu melakukan kebohongan (fitnah) tentangnya’ (HR 
Muslim). Mulut
salah satu bagian tubuh yang banyak menghasilkan pahala jika digunakan
untuk da’wah atau memberikan nasehat kepada orang lain. Tetapi mulut
juga bisa menghasilkan banyak dosa jika digunakan untuk ghibah, mencaci
maki, berbohong, mengadu domba (namimah), mengumpat dan perkataan buruk
lainnya. Ghibah memang nikmat karena memang tabi’at manusia punya rasa
ingin tahu yang besar, dia akan selalu mencari tahu rahasia seseorang
sehingga wajar saja hampir semua TV menyiarkan acara Infotainment yang
menyebarkan berbagai rahasia selebritis. Di akhirat nanti, orang-orang
yang telah di ghibah akan menuntut keadilan atasnya, karena pintu maaf
telah tertutup maka kebaikannya (pahala) akan di ambil oleh orang yang
telah di ghibah, jika kebaikannya (pahala) telah habis maka dosa orang
yang telah di ghibah yang akan ditimpakan pada dirinya. Tahukah
engkau siapakah orang-orang bangkrut itu?, mereka adalah umatku yang
datang pada hari kiamat dengan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi
mereka telah mencaci maki, menuduh seseorang tanpa bukti, sehingga
semua perbuatannya itu telah menghilangkan perbuatannya. Kemudian ia
ditenggelamkan keneraka jahanam (HR Ahmad dan At-Tirmidzi). Ghibah & fitnah
adalah perbuatan dzalim karena telah membuka aib orang lain, pelaku
ghibah taubatnya terhalang selama belum minta ma’af kepada orang yang
telah dighibahnya. Jika orang tersebut telah meninggal atau sulit
ditemui maka sebagian ulama menyatakan dapat di tebus dengan mendo’akan
orang yang telah dighibahnya. Wallahua’lam


      

Kirim email ke