Salam,

Para penyebar Islam di Nusantara ingin menangkap api Islam, bukan abunya, 
seperti sering dipesankan Bung Karno. Artinya, mereka mempelajari ilmu-ilmu 
agama untuk dikontekstualisasikan dengan kondisi masyarakat mereka 
masing-masing. Sehingga lahirlah istilah  "adat bersendi sara, sara bersendi 
  kitabullah". Kalau dirunut lebih jauh, sesungguhnya istilah itu berdasarkan 
salah satu sumber hukum Islam, yaitu; "al-Adah Muhakkamah", atau Adat istiadat 
merupakan sumber hukum. Karena adat bersifat lokal, maka perlu ada kriteria 
khusus, demi menjadikannya sebagai agama atau sumber hukum. Kriteria itu 
adalah, adat yang sejalan dengan kitabullah.

Dengan demikian, pesan moral yang sudah ditanamkan oleh para penyebar Islam, 
memiliki inti sari yang sama, sebagaimana misi para rasul utusan Allah di muka 
bumi ini. Pada akhirnya, ungkapan "jiplak menjiplak" misi, dalam rangka 
tersampainya posan moral tadi, menjadi sebuah keharusan. Dan yang terpenting, 
mereka melakukan itu semua, demi mengharapkan ridha Allah SWT. Berbeda 10 
derajat dari kita-kita, yang kebanyakan kita, menjadi sinis dan terkesan 
menghalang-halangi tumbuhnya nuansa Islam di Nusantara/Gorontalo. Pertanyaan 
kemudian yang harus kita jawab adalah; Sejak kapan kita berkiprah di 
Gorontalo?. 

Salam. 

    

--- Pada Sab, 9/8/08, R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: RE: [GM2020] Indra J Piliang Merapat di Partai Golkar dan Slogan dari 
Gorontalo.
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 9 Agustus, 2008, 10:56 PM










    
            


TAHUN BERAPA 
ISLAM MASUK KE GORONTALO?
 
Ini 
pertanyaan yang yang harus dijawab dulu. Pertanyaan berikut adalah tahun berapa 
Islam masuk ke Aceh lalu menjalar ke seluruh pulau Sumatra termasuk kerajaan 
Pagaruyung di Sumbar? 
Maka dengan 
demikian logika kita bisa dibangun untuk menjawab keabsahan apakah anggapan 
fanatisme kita itu 'wulito' atau 'wungguli', atau bahkan 
'himbulo'
 
salam&sori, OH
 

  
  -----Original Message-----
From: 
  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED] 
ps.com] 
  On Behalf Of rhedho
Sent: Saturday, August 09, 2008 9:40 
  PM
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: 
  [GM2020] Indra J Piliang Merapat di Partai Golkar dan Slogan dari 
  Gorontalo.


  
  Saya mengira bahwa "adat bersendi sara, sara bersendi 
  kitabullah"
bukanlah jiplakan dari tanah minang. Spengetahuan saya bahwa 
  konsep
"adat bersendi sara, sara bersendi kitabullah" di gorontalo 
  telah
mengalami beberapa tahapan pada masa kepemimpinan raja-raja 
  yang
berbeda-beda pula. Menurut catatan secara gorontalo, konsep 
  awalnya
adalah adalah "adat bersendi sara". Pada masa raja berikutnya 
  di
tambah menjadi "adat bersendi sara, sara bersendi adat". Nanti 
  pada
masa Sultan Eato barulah lebih lengkap lagi, yakni: "adat 
  bersendi
sara, sara bersendi kitabullah". Ini yang saya tahu. Terima 
  kasih!

Salam
Ridwan

--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, 
  Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED] >
wrote:
>
> jo kaka agus 
  ....
> 
> saya sekarang baru paham uti bahwa slogan itu dari 
  padang, nanti
kaka agus dan ti OH yang kase tahu....
> 
> 
  artinya gorontalo selama ini hanya jiplak menjiplak... ?
> semoga 
  masyarakatnya jg tidak doyan menjiplak..
> 
> mohon maaf kk 
  agus...
> 
> wassalam
> 
> adik kecil...
> 
  
> 
> 
> --- On Thu, 8/7/08, Agus Lahinta 
  <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> From: Agus Lahinta 
  <[EMAIL PROTECTED] >
> Subject: Re: [GM2020] Indra J Piliang Merapat 
  di Partai Golkar dan
Slogan dari Gorontalo.
> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> 
  Date: Thursday, August 7, 2008, 8:36 PM
> 
> 
> 
> 
  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Iyo 
  Kaka Iki, adat bersendi sara yang didengung2kan di
Hulondhalo itu
> 
  
> aslinyo dari Padang, yaaaa Adat Basandi Saro, Saro Basandi 
  Kitabuloh
> 
> lapatao malali Adati hulohuloO to syaraa, syaraa 
  hulohuloO to
> 
> kitabullah.. ..
> 
> 
> 
  
> Research bae-bae kaka iki wa.....
> 
> 
> 
> 
  AL
> 
> 
> 
> On 8/8/08, R. H. Uno 
  <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote:
> 
> > Uuuutiy, 
  Hulonthalo cuma nyontek dari turunannya Pagaruyung Sumatra
> 
> 
  > Barat dimana Islam duluan masuk.
> 
> > 
  salam&sori
> 
> >
> 
> >
> 
> 
  > -----Original Message-----
> 
> > From: gorontalomaju2020@ 
  yahoogroups. com
> 
> > [mailto:gorontaloma ju2020@ 
  yahoogroups. com] On Behalf Of Taufik
Polapa
> 
> > Sent: 
  Friday, August 08, 2008 8:27 AM
> 
> > To: gorontalomaju2020@ 
  yahoogroups. com
> 
> > Subject: [GM2020] Indra J Piliang 
  Merapat di Partai Golkar dan Slogan
> 
> > dari 
  Gorontalo.
> 
> >
> 
> >
> 
> 
  >
> 
> >
> 
> >
> 
> >
> 
  
> > Dear all Milist.
> 
> >
> 
> > 
  Beberapa saat lalu Para Artis ramai2 berlomba2 menjadi Caleg, Sekrang
> 
  
> > para Pengamatpun berlomba2 menjadi Caleg...
> 
> 
  >
> 
> > dari berita di bawah ini saya hanya tertarik dari 
  pernyaataan Indra J
> 
> > Pialang di bawah ini :
> 
  
> >
> 
> > "Apabila terpilih, dia menjanjikan untuk 
  berkonsentrasi pada daerah
> 
> > pemilihan berupa perhatian 
  yang lebih atas masalah-masalah utama di
> 
> > bidang 
  kemasyarakatan dan pemerintahan. Bahkan, dia akan mendorong
> 
> 
  > lahirnya UU tentang Otonomi Khusus Provinsi Minangkabau 
  yang
berbasikan
> 
> > konsep Adat Basandi Syara, Syara 
  Basandi Kitabullah."
> 
> >
> 
> > Apakah Slogan 
  tersebut di atas berasal dari Gorontalo awalnya ? Jika
> 
> > 
  benar maka saat ini gorontalo harus berbenah diri dan meresapi makna
> 
  
> > dari slogan yang sudah ada tersebut.
> 
> > Adat 
  Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah." dan jangan sampai
> 
> 
  > Minangkabau lebih bermakna dalam menyikap Slogan tersebut. yang
> 
  
> > notabenenya Gorontalo yang lebih duluan.
> 
> 
  >
> 
> > Wassalam
> 
> >
> 
> 
  > TP
> 
> >
> 
> >
> 
> 
  >
> 
> >
> 
> >
> 
> >
> 
  
> >
> 
> >
> 
> >
> 
> 
  > Indra J Piliang Merapat di Partai Golkar
> 
> > Penulis : 
  Fardiansah Noor
> 
> >
> 
> > <http://www.mediaind onesia.com/ spaw/uploads/ 
  images/article/
image/2008080
> 
> > 6_072110_indra. jpg> 
  
> 
> > Antara 
> 
> > JAKARTA--MI: Pengamat 
  politik Indra Jaya Piliang beralih profesi.
Tidak
> 
> > 
  lagi menjadi pengamat, tapi langsung terjun ke dunia politik dengan
> 
  
> > menjadi calon legislatif dari Partai Golkar.
> 
> 
  >
> 
> > "Saya merasa inilah saat yang tepat untuk menjadi 
  politikus. Saya
tidak
> 
> > berubah dan tidak berharap 
  untuk berubah. Yang saya lakukan hanyalah
> 
> > perpindahan 
  tempat, dari analis, pengamat, atau peneliti, menjadi
> 
> > 
  praktisi, pelaku, atau politisi," kata Indra di Jakarta, Rabu (6/8)
> 
  
> > Indra sudah menjadi pengamat politik selama delapan tahun. Tapi, 
  dia
> 
> > mendeklarasikan diri menjadi politikus Partai Golkar 
  dan memilih
menjadi
> 
> > calon legislatif dari daerah 
  pemilihan Sumatra Barat II yang meliputi
> 
> > Kota Pariaman, 
  Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten Padang
> 
> > 
  Pariaman, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten AGam, Kabupaten Pasaman, dan
> 
  
> > Kabupaten Pasaman Barat.
> 
> >
> 
> 
  > "Karena dilahirkan di Pariaman, dibesarkan di Kepulauan 
  Mentawai,
Tanah
> 
> > Datar, Padang Pariaman, Pariaman, dan 
  Sawah Lunto Sijunjung, saya
merasa
> 
> > akan sangat 
  durhaka apabila tidak memerhatikan kepentingan
masyarakat di
> 
  
> > sana," papar Indra.
> 
> >
> 
> > 
  Dia menjelaskan alasannya bergabung dengan Partai Golkar. Baginya,
> 
  
> > Partai Golkar termasuk yang paling akomodatif atas ide-ide yang 
  dia
> 
> > uangkapkan. Tanpa Partai Golkar, ide-ide otonomi 
  daerah akan mengalami
> 
> > kemacetan dan kemandegan. Apalagi, 
  liberalisasi di bidang politik
> 
> > diusung penuh oleh Partai 
  Golkar.
> 
> >
> 
> > "Pemekaran wilayah juga 
  bagian dari cara Partai Golkar untuk
mendekatkan
> 
> > 
  pemerintahan kepada publik, sekalipun daerah-daerah pemekaran kini
> 
  
> > banyak dipimpin oleh PDIP," ujar Indra.
> 
> 
  >
> 
> > Terkait dengan perilaku korupsi, dia menjelaskan, 
  korupsi di Indonesia
> 
> > lebih merupakan persoalan 
  mentalitas individu, daripada sebagai
perilaku
> 
> > 
  organisasi, agama, atau ideologi. Sehingga, selain lembaga-lembaga
> 
  
> > negara dan partai politik,masyarakat selayaknya berperan aktif 
  untuk
> 
> > menolak meminta sumbangan kepada politisi.
> 
  
> >
> 
> > "Kalau sebelum ini saya bekerja secara 
  individual untuk mengejar
karier
> 
> > akademis dan 
  intelektual, maka sekarang membutuhkan dan melibatkan
kerja
> 
  
> > orang banyak, rakyat banyak, untuk menuju Senayan," ungkap 
  Indra.
> 
> >
> 
> > Apabila terpilih, dia 
  menjanjikan untuk berkonsentrasi pada daerah
> 
> > pemilihan 
  berupa perhatian yang lebih atas masalah-masalah utama di
> 
> 
  > bidang kemasyarakatan dan pemerintahan. Bahkan, dia akan 
  mendorong
> 
> > lahirnya UU tentang Otonomi Khusus Provinsi 
  Minangkabau yang
berbasikan
> 
> > konsep Adat Basandi 
  Syara, Syara Basandi Kitabullah.
> 
> >
> 
> > 
  "Selain itu, saya menyediakan diri membentuk semacam Think 
  Tank
internal
> 
> > Partai Golkar. Partai politik modern 
  selayaknya memiliki
> 
> > institusi-institusi pengkaderan dan 
  pengetahuan yang baik. Kalau perlu
> 
> > mengembangkan semacam 
  kampus-kampus kecil guna memajukan pemikiran dan
> 
> > 
  ideologi politiknya," ujar Indra.
> 
> >
> 
> > 
  Dia menilai, anggapan bahwa partai politik sebagai benalu 
  bagi
kehidupan
> 
> > dan penghambat bagi pencapaian 
  keadilan adalah sisa dari masa lalu.
> 
> > (Far/OL-03)
> 
  
> >
> 
> >
> 
> >
> 
> 
  >
> 
> >
> 
> >
>



      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      
___________________________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke