Wah jadi ingat telur maleo yg djual 50ribu satu biji d Marisa n Paguat,juga 
telur maleo yg di camp WCS Hungayono yg sering dijarah orang. 
Anyway,the world is too complicated,you press it here,it comes out there.Maksud 
hati mo melindungi binatang2 langka itu,Apa daya masyarakat juga butuh makan.

Salam,
Dewi

Luigi Pralangga wrote: 
> Dear All,
 
> Sharing you the updates on Our Peacekeeping Journey for your reading
 
> pleasure.
 
> Regards,
 
> Luigi Pralangga
 
> c/o. United Nations Mission in Liberia
 
> UNMIL Procurement Section
 
> Tubman Boulevard & 3rd Street, Sinkor
 
> Monrovia - Liberia
 
> Phone: +231-531-5267
 
> Fax: +1-917-367-5879
 
> Email: [EMAIL PROTECTED] org 
 
> ------------ -----
 
> [Articles] Bushmeat: Citarasa kuliner yang mengkhawatirkan  ekologi
 
>  http://www.pralangg a.org/articles/ bushmeat- citarasa- kuliner-yang- 
> mengkhawatirkan- ekologi 
 
> “Rasanya enak, kok.. Manis!“ – begitulah celoteh salah satu rekan kerja
 
> saya di kantor ketika ditanya seperti apa sih rasanya daging monyet dimana
 
> saat itu kit abaru saja melintas sebuah pasar tradisional dengan banyak
 
> pedagang yang tumpah-ruah kejalan. Menjajakan barang dagangan dari
 
> seonggok-besar daun singkong yang diikat serta dibungkus didalam karung
 
> hingga kemudian melihat kedai reyot yang ramai dikerubungi lalat dan
 
> tergantung disana beberapa potongan daging oleh seutas tali.
 
> Bushmeat, itulah istilah mereka menyebutnya. Kata saya mah namanya: Daging
 
> dari hutan, bisa bermacam-macam asal-usulnya, bisa saja daging itu adalah
 
> daging monyet, daging rusa, daging landak, trenggiling dan berbagai hewan
 
> yang menghuni hutan pedalaman di Liberia.
 
> Pada kesempatan lain, si kampret ini juga melihat satwa liar yang masih
 
> kecil, mirip dengan rupanya seekor monyet jawa berbulu lebat keabuan..
 
> jelaslah itu untuk dijual bukan untuk di pelihara. Saat kita mendekat dan
 
> melirik si anak penjual monyet itu, dengan se-enak jidatnya ia berkata
 
> dengan logat khas Librish [Liberian English]: “Mame, dis is tuwenti dola fo
 
> yu!.
 
>                (Embedded image moved to file: pic30581.jpg)
 
> Ya, monyet itu dijual seharga dua puluh dollar AS, mungkin karena ia
 
> melihat tampang saya yang bukan orang setempat, dimana biasanya si monyet
 
> hidup itu hanya laku kurang dari setengah-nya bila dibeli oleh sesama
 
> mereka sendiri.
 
> Hampir semua orang di Liberia, faham akan istilah ‘bushmeat’ dan dipastikan
 
> pernah dan terus mengkonsumsi daging-daging hutan itu. Buat mereka adalah
 
> tadisi yang mengakar kuat untuk mengkonsumsi daging hutan itu lebih
 
> ketimbang dari daging sapi yang mulai umum dijual dipasar. Namun demikian,
 
> baru-baru ini marak pembicaraan lantaran laporan radio BBC dalam program
 
> “Network Africa”, yang mengulas rencana pelarangan perburuan satwa liar
 
> untuk keperluan konsumsi dagingnya.
 
> “Wah,kalau dilarang berburu – lantas keluarga saya makan apa dong?“ –
 
> begitulah tukas salah satu koresponden yang diwawancara diradio saat itu.
 
> Banyak pro-dan-kontra akan rencana beberapa pemerintah di kawasan Central
 
> Africa, yaitu mencakup negara-negara seperti: Burundi, Central African
 
> Republic, Chad, Democratic Republic of Congo dan Rwanda. Tidak sedikit dari
 
> mereka yang berargumen bahwa pelarangan total untuk berburu daging hutan
 
> Bushmeat akan berdampak luas bagi peningkatan gizi/perolehan protein
 
> masyarakatnya. Memang harus diakui bahwa tradisi mengkonsumsi daging liar
 
> hutan/bushmeat ini adalah sebuah kebiasaan sejak jaman baheula. Menurut
 
> sebuah laporan yang diterbitkan CIFOR (Centre for International Forestry
 
> Research) – menyatakan bahwa perburuan satwa liar untuk konsumsi dagingnya
 
> harus diperbolehkan melalui perundang-undangan, dan dikendalikan
 
> jumlah/quotanya. Jika tidak – Satwa liar semacam Gajah, dan Gorilla
 
> dipastikan akan punah dalam kurun 50 tahun kedepan.
 
>                (Embedded image moved to file: pic26787.jpg)
 
> Bagi mereka di kawasan Central Africa, Bushmeat adalah termasuk golongan
 
> diet utama, dimana bagi daerah tertentu, si bushmeat ini memberikan 80%
 
> perolehan protein dan lemak namun perolehan tersebut harus dibayar dengan
 
> harga yang sangat mahal – yaitu kepunahan satwa liar tersebut dan gangguan
 
> ekosistem serta keamanan pangan (Food Security).
 
> Seberapa besar sih konsumsi lokal si Bushmeat ini?.
 
> Data dari berbagai riset mengindikasikan bahwa lebih dari sejuta ton per
 
> tahun-nya, bushmeat ini diambil melalui perburuan liar di hutan-hutan
 
> afrika. Terlepas dari fakta tersebut, dalam laporan CIFOR menyatakan akan
 
> pentingnya penggolongan atau pembeda antara mereka kalangan miskin di
 
> pedesaan/pedalaman yang secara tradisional mata pencahariannya adalah dari
 
> berburu bila dibanding dengan mereka yang berburu untuk kepentingan murni
 
> perdagangan/ mengambil keuntungan dari perburuan satwa liar ini.
 
> Seorang kawan Military Observer dari TNI/Indonesia yang belum lama ini baru
 
> saja menyelesaikan masa tugasnya di Liberia berkisah demikian;
 
> “Waduuh, mas… ampun deh.. saya jengkel banget sama kawan saya itu – orang
 
> dari [Negara] Mali, yang doyan sekali makan bushmeat.. itu dapur bersama
 
> kita udah bau-nya persis bau prengus [Bau Apek stadium akut], gimana sih
 
> aroma gosong-gosong dicampur bau kasur yang gak pernah dicuci sepuluh tahun
 
> gitu.. menjalar kemana-mana sampe lemari pakaian saya harus saya bungkus
 
> baju-bajunya agar nggak nempel.. belum lagi kalau dia beli daging
 
> mentah-nya dipasar, ditaruh didalam mobil dan dia nyetir pakai semburan AC
 
> full-blown, maka jadilah aroma mobil patroli kita bau BUSHMEAT —> mabok!”
 
> Ya dipilih-dipilih, bushmat bakar.. bushmeat asap!, jangan malu-mali
 
> ibu-ibu silahkan mumpung ada..
 
>                (Embedded image moved to file: pic03271.jpg)
 
> “…entahlah kadang daging rusa-lah atau sekali waktu saya ngeliat di dapur
 
> dia sedang masak daging monyet.. taunya dari mana? – ya jelaslah tau wong
 
> saya ngeliat tangan kecil dengan jari-jari terkulai mirip tangan
 
> anak-kecil, apalagi kalau bukan itu daging monyet!!! – saya jadi merinding
 
> dan buru-buru ngacir dari dapur, sialnya saya keinget terus akan si tangan
 
> kecil itu.. jadi gak bisa makan selama 2 hari, setan banget khan!”
 
> Si kampret ini hanya bisa ketawa-ketawa aja mendengar kilah cerita-derita
 
> itu..
 
> Silahkan datang ke Pasar Duala, salah satu pasar tradisional becek dan bau
 
> di ujung wilayah Monrovia, tepatnya di daerah Lower Virginia (Namanya aja
 
> sih keren – Lower Virgina, tetep aja lebih kumuh dari pasar Jatinegara)
 
>                (Embedded image moved to file: pic04287.jpg)
 
>                (Embedded image moved to file: pic27999.jpg)
 
> Hasil bidikan lensa zoom ini, mendapati seekor rusa muda tergeletak, masih
 
> segar nampaknya sebab waktu itu jam menunjukkan pukul 7AM, dimana si
 
> kampret ini terjebak macet sata melewati pasar ini.
 
> Coba deh liat foto pertama diatas, ada seekor monyet yang di-ikat
 
> tergantung di meja dagangan sebelah kiri bawah dan disisi ditengah-nya
 
> terikat juga seekor Trenggiling.
 
> Dikala bepergian ke pelosok Liberia, acapkali sering terlihat pada sisi
 
> jalan seorang anak yang mengangkat tinggi dengan seutas tali, seekor landak
 
> berduri atau kadang seekor tikus hutan yang besarnya seperti kucing
 
> dewasa.. hiiy! geli rasanya membayangkan bagaimana mahluk itu berada diatas
 
> kuali/tungku dengan aroma rempah-rempah khas mereka.. hmm nyam-nyam!.
 
> Pihak Misi PBB di Liberia sudah beberapa kali dalam komunikasi internalnya
 
> menyampaikan instruksi larangan agar para staff peacekeepers militer dna
 
> sipilnya agar tidak membeli dan/atau terlibat dalam perdagangan satwa liar
 
> baik dalam bentuk hidup dan atau produk dari satwa liar yang dilindungi
 
> ini. Selain itu pihak administration misi juga mendukung kampanye bersama
 
> pemerintah Liberia menyadarkan masyrakatnya agar dapat melestarikan
 
> populasi satwa liar mereka.
 
>                (Embedded image moved to file: pic12504.jpg)
 
>                (Embedded image moved to file: pic24979.jpg)
 
> So guys, berpikirlah beberapa kali, saat berkeinginan untuk membeli,
 
> kemudian memakan daging-daging satwa liar itu.. tapi, Cerita dong.. pernah
 
> makan daging hutan jenis apa, dimasaknya bagaimana dan rasanya gimana?
 
> Buat kawan-kawan peacekeepers di MONUC – DR Congo, ONUCI – Ivory Coast,
 
> bolehlah cerita soal si Bushmeat ini.. seperti apa disana?
 
> From Liberia, West Africa – salam Bushmeat deh! 
>      



      

Kirim email ke