Om Icky, klo ti Raja HUTU O berasal dari mana ?
----- Pesan Asli ---- Dari: Tuturuga <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 8 Oktober, 2008 21:47:21 Topik: Re: [GM2020] RAJA KILAT (ILATO) DARI KERAJAAN LIMBOTO Terima kasih infonya, ka Icky.... Adakah info ttg siapa yang bangun Benteng Otanaha (+ Ulupahu dan Otahiya)? Dan apa fungsinya saat itu. Mohon maaf, so merepotkan =t= --- On Wed, 10/8/08, Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: > From: Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED] com> > Subject: [GM2020] RAJA KILAT (ILATO) DARI KERAJAAN LIMBOTO > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Date: Wednesday, October 8, 2008, 7:33 AM > Dear All Gm2020. > > Berikut ada Artikel menarik yang saya terima dari Tokoh > Budaya pemerhati Kerajaan Gorontalo yang berdomisili di Kota > Makassar, Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat teman2 > Gm2020, sehingga bs menambah Refrensi mengenai Kerajaan yang > ada di Gorontalo. > > Jika ingin mengetahui lebih detail lagi mengenai Adat dan > Budaya dan Gimana Kondisi Kerjaan Gorontalo pada masa lalu > teman2 bisa menelpon ke Nomor telpon pak Muktar Uno di Nomor > yang saya cantumkan di bawah ini. > > Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. > > Wassalam > > > Taufik Polapa > Juru Penyambung Lidah. > > > > > > > > > > > > RAJA KILAT (ILATO) DARI KERAJAAN LIMBOTO > > GELAR DU PANGGOLA / TAAULIYA > > > > > > > Beberapa hari yang lalu di salah satu Televisi Nasional > ditayangkan > tentang Raja Kilat (Raja Ilato) & Du Panggola sebagai > salah > seorang yang menyebarkan islam di Gorontalo. Ada juga orang > sudah > menulis tentang pengembaraan Du Panggola ke segala penjuru. > > Namun dalam tulisan ini penulis hanya ingin mengemukakan > asal-usul > dari Raja Ilato (Du Panggola), sesuai silsilah yang ada. > > Menurut silsilah pada > buku yang bertuliskan huruf Arab Pegon, maka siapa Du > Panggola (Raja > Kilat) dapat dilihat sebagai berikut: > > Untuk tidak terlalu panjang silsilahnya kita mulai > dari Raja Detu : > > Raja Detu + Putri Leyimpidu (anak Raja Limboto) > > > > > Raja > Amay + P. Boutango (anak Raja Tomala) > Putri > Pipio > > Putri Hipito > > > > > > Raja > Matahari (Matolodula Kiki ) + Raja Putri Wulutileni > Putri > Telebaliy > Putri > Wadihulawa > KHL. > Talabila > > > > > > P. Sihedu + 1. Raja Pongoliwu > > 2. Raja Putri Cohileu > > > > > > > > > > 1. Raja Putri Moliye > Putri > Manila + 2. Raja Kilat (Du Panggola / Aulia) > 3. > Padudu > > > > > > > KHL. > Humonggilu > Putri > Poduhe (OTU) > Putri > Buibungale > KHL. > Hilimi > Putri > Iyama > KHL. > Tilahuo > KHL. > Tomayahu > Tataydi > > > > > > Silsilah ini dapat diteruskan > dari Raja Detu sampai ke Kakeknya Wadipolapa (Yilahudu / > Matolodulada’a). > > Dapat dilihat disini bahwa Raja Kilat / Dupanggola > / Ta Aulia merupakan titisan dari Raja-Raja besar di > Gorontalo seperti Raja Matolodula Kiki, raja Amay sampai > kepada Raja > Yilahudu / Matolodulada’a (pendiri Kerajaan Gorontalo). > Dupanggola > diganti oleh anaknya sebagai Raja yaitu Raja KHL. > Humonggilu + > 1673. > > > > > > > > Anak perempuan Raja Kilat yaitu putri Tataydi adalah Ibu > dari KHL. > Jagugu Limboto Wadipalapa sedang Putri Otu (anak Du > Panggola) > dikawini Raja Walangadi I menghasilkan anak 9 orang antara > lain Raja > Botutihe. > > Raja Kilat (Dupanggola) bersaudara tiga yaitu 1. > Raja Putri Moliye, 2. Raja Kilat (Du Panggola), 3. Padudu. > Menurut > informasi dari Pak Tomi Hakim, seorang pensiunan Guru bahwa > Raja > Putri Moliye dimakamkan di Gunung di Pelabuhan Gorontalo > (Ta > toayabu), sedangkan Padudu dimakamkan di Batuda’a pantai > dan Raja > Kilat dimakamkan di Dembe Lekobalo, Kota Barat Gorontalo > berdekatan > dengan benteng Otanaha. > > Dalam buku yang bertuliskan Huruf Arab Pegon Du > Panggola adalah seorang Aulia karena Aulianya kuburannya > selalu > diziarahi oleh orang-orang dari segala > penjuru. > > > Ironisnya di Kota Utara Gorontalo sekarang ini ada > seorang perempuan yang biasa dimasuki oleh roh dari Du > Panggola. > Perempuan tersebut kalau sudah dimasuki oleh roh tersebut > maka dia > berbicara layaknya seorang laki-laki yang sangat tua atau > suara Du > Panggola. Dia biasa memberikan obat bagi orang yang sakit. > Dari > mana-mana orang berobat kepada Ibu tersebut. Apabila > kemasukan roh > sudah keluar dari ibu tersebut dan kemudian ditanyakan apa > saja yang > dia bicarakan tadi maka dia tidak tahu (tidak ingat) sama > sekali. > Pernah ditanyakan pada Ibu tersebut waktu dia kemasukan > sebagai > berikut: Bapu, wonu mulolo, monao ode umolamingo motitae > tolo? (Kek, > kalau dulu kalau pergi jauh biasa naik apa) Jawabnya: > Motitae to > wadala mealo tumomboto (jawabnya: naik kuda atau terbang). > Bahkan > kalau orang baca Al- Fatihah dan salah-salah maka > diperbaikinya. > > > Jadi Du Panggola ini bukan seperti cerita orang > bahwa dia itu ta lobutaa to putito (yang pecah dari telur), > karena > diatas jelas silsilahnya dan bukan pula > kembaran dari Tolangahula. > > Adapun Putri Tolangahula (Putri Bulan Purnama) > yang merupakan Raja pertama Kerajaan Limboto (1330) > menurut D & T H. Wantogiya pengarang sejarah Gorontalo > menyebutkan bahwa ketika dua orang perempuan yaitu > Mbuibungale dan > Mbuibintela bertengkar memperebutkan suatu benda yang > berkilauan > ditengah danau masing-masing mengaku benda itu miliknya. > Tiba-tiba > muncul seorang tinggi besar (Pembono Bulodo II anak dari > Buluati, > Raja Bolaang dengan istrinya Buluwinadi cucu Raja Suwawa) > mengambil > benda tersebut yang terbungkus daun teratai, setelah dibuka > ternyata > seorang bayi perempuan yaitu putri Tolangohula. Lelaki > tersebut > menanyakan kepada kedua permpuan yang bertengkar itu, apa > mereka > sudah bersuami. Karena keduanya menjawab belum bersuami > maka Pembono > Bulodo II meminta untuk memperistrikan keduanya dan > keduanya menerima > pinangan tersebut sedangkan bayi tersebut dipelihara oleh > salah > satunya yaitu Mbuibungale. Perkawinan Pembono Bulodo II > dengan > Mbuibungale melahirkan anak laki-laki dengan nama Yilumoto > (Luneto). > Setelah dewasa Yilumoto dan Tolangohula menjadi suami > istri. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Jadi dapat dilihat disini bahwa Tolangohula hidup > pada sekitar Tahun 1330 sebagai Raja Pertama Kerajaan > Limboto > sedangkan Du Panggola / Aulia atau Raja > Kilat / Raja Limboto hidup sekitar Tahun 1500-an. > > > Kemudian cerita tentang Putri Tiliaya dan Putri > Entobango dan Pangeran Pomontolo itu terjadi sekitar tahun > 1700-an. > Menurut almarhum Bapak Kuno Kaluku seorang budayawan > Gorontalo, > Pangeran Pomontolo ditempatkan didaerah Mandar dan Putri > Tiliaya dan > Putri Entobango ditempatkan di Jongaya (Makassar). Beberapa > tahun > kemudian mereka diizinkan kembali ke Limboto oleh Raja > Gowa. > > > > Demikianlah sedikit > uraian kami sekitar tentang Du Panggola, semoga menjadi > pencerahan > bagi kita semua, amin!!!Wassalam. > Makassar, 27 September 2008 > Penulis > > > > > > > > > > Mochtar Uno > Telp: (0411) 492-770 > > Kepustakaan: > > Buku Silsilah bertuliskan Huruf Arab Pegon > > Buku Limolo Po Halaa oleh Bapak Kuno Kaluku > > Buku Sejarah Gorontalo oleh D & T H. Wantogiya ___________________________________________________________________________ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/