Berikut solusi alternative mencegah banjir yang ditawarkan oleh IPB, mungkin 
teman2 yg kuliah di IPB bisa menjelaskan lebih banyak tentang solusi ini.

IPB Tawarkan LRB Solusi Atasi Banjir
Pembuatan lubang resapan biopore (LBR) disarankan untuk dibuat di kawasan yang 
permukaan 
tanahnya sudah kedap air. Fungsi lubang itu bisa menjadi resapan air, 
sehingga ketika hujan, air tidak langsung menggelontor ke selokan dan kali 
atau sungai, tapi ada yang terserap ke dalam tanah.   Lubang resapan 
biopore itu, menurut Kamir R Brata, pakar dari Institut Penelitian Bogor 
(IPB), sudah bisa diterapkan setelah diuji coba di sejumlah kawasan 
oleh para peneliti IPB. Menurut dia, LBR berteknologi sederhana dan 
biayanya murah.   "Banyaknya lahan dan bangunan yang kedap air, menyebabkan 
air hujan yang turun tidak terserap tanah hingga terjadi penggelontoran 
air dari hulu ke hilir dan berdampak banjir. Untuk itu diperlukan 
solusi dengan teknologi tepat guna, sederhana dan biaya murah serta bisa 
dilakukan oleh siapa saja," ujar Kamir di kediamannya di Desa Cibanteng, 
Kecamatan Dramaga, Bogor, Kamis (8/2).   Bagaimana cara membuat
 teknologi LRB untuk atasi banjir itu? Kamir menjelaskan, dengan cara 
membuat lubang dengan kedalaman 80 centimeter (cm) dan diameter lubang 
sekitar 10 cm. Langkah selanjutnya memasukan sampah lapuk sebanyak 2 
sampai 3 kilogram (bergantung jenis sampah) ke dalam lubang atau sumur 
itu. "Sampah-sampah ini kemudian diurai oleh organisme pengurai sehingga 
terbentuk pori-pori," jelas staf Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya 
Lahan Fakultas Pertanian IPB ini.   Dengan cara demikian, lanjutnya, air 
hujan yang turun tidak membentuk aliran permukaan melainkan meresap ke 
dalam tanah melalui pori-pori. Namun tidak perlu khawatir tanah akan 
menjadi lunak karena air yang terserap justru akan tersimpan menjadi 
cadangan air bawah tanah.   Namun dalam pembuatan teknologi LRB ini 
disarankan agar kedalaman lubang yang dibuat kurang dari satu meter. Sebab 
apabila lebih dari satu meter, cacing-cacing dan organisme pengurai 
lainnya akan mengalami kekurangan oksigen sehingga tidak dapat bekerja
 dengan baik.   Selain mempraktikan proses pembuatan lubang, Kamir 
sempat menunjukkan juga penerapan LRB di lahan percobaan Cikabayan pada 
areal Kampus IPB Dramaga Bogor. Di lokasi itu, saluran pembuangan di lahan 
tertutup semen dilubangi dengan jarak antar lubang yakni satu meter. 
"Teknologi sederhana LRB ini sangat tepat diterapkan pada pemukiman warga 
yang umumnya di areal rumah mereka kedap air karena permukaan tanah 
tertutup semen," ujarnya.


       
---------------------------------
  Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru  
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
br>Cepat sebelum diambil orang lain!

Kirim email ke