2008/11/10 Mansur Martam <[EMAIL PROTECTED]>

>   Kalo tidak keliru, kesimpulan artikel ini adalah; Amrozi dan 2 orang
> sahabatnya mati kafir. Karena perbuatan mereka bermanhajkan kafir. Disisi
> lain, Amrozi dan 2 orang sahabatnya juga mengklaim kafir golongan tertentu.
> Akhirnya, kafir mengkafirkan deh. Sudahlah... Almarhum Amrozi dan 2 orang
> sahabatnya telah wafat. Mari doakan sama2, semoga arwah mereka beroleh
> rahmat disisi Allah. Amien.
>












Begitulah kalau kita lebih mendahulukan hawa nafsu sehingga setiap pendapat
kita tidak lagi bersandar pada AlQuran dan Sunnah.
Akhirnya tanpa dasar yang jelas mengkafirkan pemerintah, melakukan pemboman
sana sini apalagi mencoba menyebarkan fitnah ke sesama muslim lainnya untuk
memerangi kaum kafir tanpa dasar yang jelas. Apakah kita patut menyebut
orang seperti ini sebagai seorang mujahid??? apakah kita patut menyebut
mereka sebagai pahlawan???

>
> Kenapa kita jadi reseh bangat sih ma orang yang sudah wafat. Hormat dikit
> dunk. Mereka kan dah mati dan dikebumikan. Disebut2 dalam artikel ini juga
> Hasan Albanna dan Sayyid Qutub. Bahwa keduanya mempunyai idiologi yang
> sesat. Kalo memang sesat, mengapa banyak karya buku Hasan Albanna dicetak
> banyak dan dijual bebas ditoko2 buku di Mesir. Ingat! bahwa pemerintah Mesir
> tidak akan mengizinkan buku yang bermuatan ajaran Islam yang sesat kalau
> juga tidak diizinkan oleh al-Azhar untuk dicetak dan diperjual belikan di
> Mesir.
>
















Bedanya pemerintahan mesir dengan mereka apa? podo wae...


> Apalagi Sayyid Qutub, dengan tafsirnya yang berjudul Fi Zilal al-Quran,
> beliau sangat dikenal oleh umat Islam sedunia. Wajar saja bila kitab
> tafsirnya terus dicetak berulang kali di Mesir. Pokonya, jangan ngacoh
> deh..pliz...
>







Yang sering ngaco tuh siapa???

-- 
Salam,
Suwito.
http://www.suwito.web.id/me ~~ update: Obama With Political Tech.
http://suwito.pomalingo.net ~~ update: Funny UST Scandal.avi.exe

Kirim email ke