Meski Salah, PKS Tidak akan Ralat

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui iklan yang menampilkan
sosok mantan Presiden Soeharto sebagai pahlawan merupakan suatu
kesalahan. Namun PKS tidak akan meralat iklan tersebut.



Presiden PKS Tifatul Sembiring yang ditemui, Rabu (12-11), mengatakan
kalau iklan itu tidak sesuai dengan konsep awal. "Nggaklah. Iklan kan
mahal. Kita nggak kuat bayar. Apa kalian mau bayarin?" kata Tifatul
Sembiring saat ditanyakan apakah akan meralat iklan tersebut.



Menurut Tifatul, langkah yang akan dilakukan PKS sebatas memberikan
penjelasan jika ada yang melakukan klarifikasi. "Ya kita jelaskan kalau
ada yang tanya," ujarnya. Hingga kini Tifatul mengaku belum tahu
kesalahan ada di pihak siapa. Dia mengaku masih menyelidikinya.



Konsep awal yang disodorkan oleh pihak kesekjenan PKS tidak seperti
yang ditayangkan di televisi. Dalam konsep awal itu, saat scene awal,
tokoh yang muncul pertama kali adalah Soekarno dan Soeharto. Kedua
tokoh ini dikuti tulisan berbunyi, "mereka sudah memberikan apa yang
mereka bisa." Lalu dalam scene berikutnya muncul tokoh Jenderal
Soedirman dan Bung Tomo yang diberi komentar, "mereka telah memberikan
apa yang mereka punya."



Gambar berikutnya adalah K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Ahmad Dahlan yang
disusul tulisan, "mereka adalah guru bangsa." Terakhir barulah tokoh
Mohammad Hatta dan Moh. Natsir dengan komentar, "mereka adalah pahlawan
kita."



Selain itu Tifatul menegaskan PKS tidak pernah mengakui Soeharto
sebagai pahlawan maupun guru bangsa. "Perlu saya luruskan, itu tidak
benar. Apa hak kita mengakui Soeharto sebagai pahlawan, wong pemerintah
saja belum mengakui? Bung Tomo saja baru diakui tahun ini. Mengapa kita
jadi genit-genitan mengakui Soeharto sebagai pahlawan?" tandasnya
panjang lebar.



Di internal PKS juga tidak pernah ada wacana pemberian gelar pahlawan
kepada Soeharto. Tokoh ini, menurut Tifatul, masih kontroversial
sehingga belum bisa diputuskan apakah dia layak menerima gelar pahlawan
atau tidak. Yang jelas, akunya, secara pribadi dia tidak setuju mantan
penguasa Orde Baru itu dianugerahi gelar pahlawan.



"Kita partai reformis. Dulu kita kan ikut menumbangkan Soeharto. Kalau saya 
pribadi tidak setuju," tegasnya. 

 

Lampung Post, Kamis, 13 November 2008

--- Pada Jum, 14/11/08, asep sabar <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: asep sabar <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [GM2020] PKS Oportunis sejati?
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 14 November, 2008, 6:45 AM










    
            
ini imel tetangga, siapa tahu bermanfaat.. ..


--- On Tue, 11/11/08, chaos rules <malamkomunitas@ gmail.com> wrote:
From: chaos rules <malamkomunitas@ gmail.com>
Subject: [apakabar] PKS Oportunis sejati
To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, [EMAIL PROTECTED] ps.com, 
"apakabar" <[EMAIL PROTECTED] s.com>
Date: Tuesday, November 11, 2008, 11:01 AM

berikut sikap PKS dahulu:

 Adili
 Soeharto dan Kroninya Agenda Reformasi Bangsa Indonesia
http://pks.or. id/v2/?op= isi&id=1548

 Almuzammil: KPK Berhak Ambil Alih Kasus Soeharto
http://www.pk- sejahtera. org/v2/main. php?op=isi& id=1567

 Rama Pratama: Penghentian Kasus Soeharto Preseden Buruk
http://pks.or. id/v2/?op= isi&id=1539

 Aktivis 98: Penghentian Hukum Soeharto Pengkhianatan Elit
http://www.pks. or.id/v2/ index.php? op=isi&id= 1579

 SEKARANG:

 PKS Tantang Forkot Debat Soal Iklan
http://fpks- dpr.or.id/ ?op=isi&id= 6217
        




      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke