berarti klo mw manginap dsana boleh kang???? spa tw torang dri gorontalo mw
rame - rame ksana!!!
________________________________
From: Razak Umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 18, 2008 6:14:08 PM
Subject: Bls: [GM2020] Trs: Salemba Tengah 29 dan Memori Revolusi
Tulisan ini sangat menggugah jiwa revolusioner anak-anak muda Salemba Tengah
29.
SMS saudara punco semalam ikut berkonstribusi dalam membangun gerakan SSG di
2009 nanti.
Bagi teman pengurus baru SSG dan KST semangat revolusi ini harus di lanjutkan
tentunya dengan melakukan adaptasi terhadap isu dan gerakan aksi.
Jika tidak berlebihan aktifis ST 29 saat ini sepatutnya melakukan sinergitas
peran baik ditingkat lokal, nasional dan international. Kerelaan untuk berbagi
peran secara profesional haruslah berangkat dari semangat memori revolusi ini
tentunya dalam kekrabatan kekeluargaan Udulowo limo pohalaa.
Ini penting adanya sebab jelang 2009 banyak caleg berasal komunitas ST 29.
Kita berharap smoga keluarga besar ST 29 dimanapun berada tetap menggolarakan
semangat revolusi dalam memori sejarah ST 29. Waw debo o Habari Lio (Kabarnya
ditunggu2)
Semoga
Jaku (Razak Umar)
catatan buat Funco ;
kamar gratis itu masih terbuka lebar bung..!
Omoluwa ode Jakarta Moonu..? Seri Diskusi Politik SSG menanti anda..
Ok..?
________________________________
Dari: Funco Tanipu <[EMAIL PROTECTED] com>
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Terkirim: Selasa, 18 November, 2008 17:06:44
Topik: [GM2020] Trs: Salemba Tengah 29 dan Memori Revolusi
Salemba Tengah dan Memori Revolusi
Saya cukup bangga dengan "perbuatan" demokratis kawan-kawan Salemba.
Tadi malam saya baca liputan khusus Tempo minggu ini mengenai "perbuatan" Sjam
Kamaruzzaman, Ketua Biro Khusus PKI. Dalam liputan itu disebutkan bahwa
beberapa kali Sjam merancang Gerakan 30 September di Jalan Salemba Tengan.
Saya kira, semangat revolusi PKI adalah sesuatu yang luar biasa, tentunya minus
agenda pembunuhannya.
Dalam sejarahnya, Salemba Tengah 29 menjadi sentrum pergerakan yang mewarnai
Indonesia juag Gorontalo. Dalam tesis saya, ST29 menjadi kutub politik
Gorontalo di masa awal Orde Baru. Kita tahu bersama, mungkin Ka Agung/OH bisa
sharing info kalo dulu
Asrama menjadi pusat gerakan politik pra Pemilu 82. Waktu itu, Marhani
Usman (kakak kandung Reyna Usman dan Dahlan Usman) menjadi Ketua HPMIG.
Saya kira, peran Marhani Usman menjadikan Salemba Tengah menjadi
sentrum politik waktu itu adalah kiprah yang luar biasa.
Menjelang kejatuhan Orde Baru, ST29 pun ikut mewarnainya dengan menggaungkan
semangat desentralisasi yang diterjemahkan dengan pekik "memerdekakan" diri
menjadi sebuah teritori otonom : Provinsi Gorontalo. Saya ingat bahwa kala itu,
Panita yang diawaki Ka Agung dan penghuni Asrama (El Nino, Roy Hasiru, Rauf,
Syamsu, Alex , Amang, Arifasno dll) ikut serta mengimbangi warna politik lokal
dengan menghadirkan Thamrin Djafar sebagai alternatif utk Pemilihan Bupati
Gorontalo melawan Pakaya yang telah "berjamur" dalam politik lokal kala itu.
Berikutnya, di ST29 pula ide pembentukan Provinsi Gorontalo digerakkan. Nelson
yang juga penghuni Asrama dan juag alumni-alumni St29 (Ka Agung, Halim Usman
dll) menjadi salah satu sumbu gerakan Provinsi yang tentunya juga banyak
dibantu oleh penghuni lain.
Salemba Tengah tidak saja menjadi teritori yang ikut memberi warna dalam setiap
perubahan di Indonesia apalagi Gorontalo. Tidak lengkap menarasikan sejarah
politik lokal kita jika tak menyebut ST29 sebagai salah satu kutub perjuangan.
Memori kolektif kita tentang pembentukan Provinsi memang banyak dinarasikan
secara parsial, tak pernah utuh dan komprehensif. Menghadirkan narasi ini
adalah bagian dari proses melengkapi berbagai "perbuatan" masa lalu itu.
Kini, setelah berdiri berpuluh-puluh tahun di pusat Jakarta, tentunya
memori-memori diatas tak akan lekang dimakan zaman. Usia boleh uzur, tetapi
merawat harapan dan memori atas semangat revolusioner yang pernah ditorehkan di
masa lalu adalah sesuatu yang mesti kita beri air perspektif yang senantiasa
mesti terbarukan.
Semangat untuk menjadikan ST29 menjadi titik koordinat perubahan mesti kita
dorong secara bersama. Karenanya, penggabungan Asrama dan kantor Perwakilan
semestinya dilihat dari pespektif yang lebih kreatif. Perwakilan sebagai domain
administratif negara semestinya melihat Asrama bukan sebagai teritori dalam
kategori yang "mesti diatur, ditertibkan, dikendalikan" . Perspektif kolonial
seperti ini tentunya sudah usang untuk kita gunakan dalam masa kekinian. Aksi
boikot dan sebagainya tidak saya lihat sebagai aksi "pembangkangan"
administratif, tetapi sebagai kritik terhadap ideologi Negara yang cenderung
represif dalam melihat pelbagai persoalan. Menurut saya, Asrama semestinya
dilihat bukan sebagai teritori administratif belaka, tetapi sebagai medan
ideologi yang harus diberi dorongan untuk senantiasa kreatif dalam
mengendalikan zama yang kian berubah.
SSG yang kini diketuai oleh Sukirman Rahim yang kemudian juga ditunjang oleh
Ikatan Alumni ST29 yang diketuai oleh Lukman Laliyo diharapkan menjadi alat
perjuangan ideologi agar lebih menyemarakkan perubahan yang menjadi mimpi kita
bersama.
Memori tentang ST29 ini adalah pijakan kita bersama dalam menarasikan kembali
sejarah lokal kita yang masih dalam perpektif elit. Menghadirkan narasi lain
adalah tugas kita bersama.
Kata Kierkegard, hidup ini dijalani kedepan, tetapi dipahami kebelakang.
Selamat atas amanah yang baru diberikan untuk Pengurus Salemba Study Group.
Bantul, Jogjakarta.
Funco Tanipu*
*Beberapa kali menginap secara gratis di ST29.
K
________________________________
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis. Download
Yahoo! Toolbar sekarang .
________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
br>
Cepat sebelum diambil orang lain!
________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
