BANDUNG, TRIBUN - "Ni, tlg". Itulah sepotong pesan pendek (SMS) 
terakhir yang dikirimkan Mizan Bustanul Fuady atau akrab disapa Inoel 
pada hari ia menghilang, Kamis pekan lalu. Mahasiswa Departemen 
Planologi ITB itu pamit kepada ibunya untuk pergi ke Griya Arcamanik, 
dengan berpakaian seadanya, celana pendek dan jaket. 


Siapa Ni yang dimaksud dan dimintai pertolongan oleh Inoel? 
Penelusuran Tribun di kampus ITB dan dunia maya menunjukkan Ni yang 
dimaksud adalah Yanie, atau lengkapnya Maria Goretti Sri Handayani. 
Yanie adalah mantan general manager Radio 108 18EH, sebuah radio 
kampus yang awaknya para mahasiswa. Yanie juga adalah teman 
seangkatan Inoel di Planologi.


Mengapa pesan singkat itu disampaikan Inoel kepada Yanie, bukan 
kepada keluarganya atau teman-teman Inoel yang lain? Sepertinya, 
Inoel dan Yanie memang memiliki hubungan khusus, sebutlah berpacaran.


Indikasi kuat itu terlihat dari sejumlah komentar teman-teman Yanie 
di situs pertemanan Friendster (FS). Misalnya saja Dendy yang 
memposting komentar pada Minggu (24/11) pukul 00.35. "Yan, gw baru 
denger, sabar ya, klo ada yang bisa gw bantu, contact me at anytime, 
i'll pray for him." 


Dua jam kemudian, Risma juga memposting komentar. "Sabar yah, 
Yan..pasti usahanya gkan sia2," begitu tulis Risma. Risma atau nama 
lengkapnya Risma Putri Arum adalah mahasiswi Sipil ITB angkatan 2005, 
yang juga alumnus SMAN 3, tempat Inoel bersekolah. 


Ia pun mengirim komentar di Friendster milik Inoel pada Rabu pukul 
11.27: "heeuuurrrgghh!! kamu dimana???????????????????????? kamu 
orang baik, semua orang pasti berdoa supaya Allah slalu lindungin 
kamu. cepet pulang, Brow."


Indikasi yang lebih menguatkan bahwa Inoel dan Yanie berpacaran 
adalah foto-foto mereka berdua di suatu tempat. Tempat itu adalah 
sebuah jembatan kereta api dengan sungai mengalir di bawahnya. Di 
dekat jembatan KA itu ada penunjuk km, yaitu 1290. Inoel dan Yanie 
berfoto secara sendiri-sendiri di tempat yang sama. Lalu mereka 
berdua berfoto di atas bebatuan di sungai yang mengalir di bawah 
jembatan kereta api itu. 


Menurut penelusuran Tribun, Yanie sering berkomentar di FS Inoel. 
Namun tak sekali pun Inoel mem-posting komentar di FS Yanie. Baca 
komentar Yanie di FS Inoel yang dikirim pada tanggal 27 Oktober 2008 
pukul 11.12. "Hidup itu anugrah yang indah dengan warna2 dari orang2 
yang ada di sekitar kita...today i'm thank GOD 4 each colour on my 
life..it never gone..n one of them is u..luv u...." Luv u adalah kata 
gaul untuk ungkapan cinta. 


Sampai kemarin, Yanie sulit ditemui. Saat Tribun mengunjungi studio 
18EH Radio ITB, Yanie tidak ada di sana. Padahal, kata sejumlah kru 
radio, Yanie biasa mangkal di studio walaupun sudah bukan GM 18EH 
Radio ITB lagi. Menurut salah seorang di antara mereka, sudah dua 
minggu lebih Yanie tidak terlihat datang ke studio radio. Namun saat 
Tribun meminta alamat Yanie dan nomor kontaknya, mereka menolak. 


Sejauh ini jejak Inoel sekaligus Yanie masih misterius. Apakah 
hilangnya Inoel terkait dengan hubungan cinta kasihnya dengan Yanie 
yang disebut-sebut berbeda agama? Itu pun masih belum bisa dibuktikan.


Namun sejumlah teman Yanie di jejaring perkawanan FS merasa khawatir 
dengan Yanie. Mereka membaca dari shoutout yang ditulis Yanie. Isinya 
adalah "Doakan saya bisa menemukan jawaban yang saya cari tanpa 
menyakiti siapapun..."


Menurut infromasi dari ibunda Inoel, Butet Nasution, Yanie memang 
teman dekat Inoel. "Dia sering berbarengan dan jalan bareng," ucap 
Butet di rumahnya Jalan Sepakbola No 5, Arcamanik, Kemarin.
Menurut Butet, kedekatan anaknya dan Yanie sudah sejak lama. "Sebatas 
mengerjakan tugas kelompok, belajar bareng, dan sebagainya. Ya, bisa 
dibilang hanya teman dekat," kata Butet.


Butet menolak jika kepergian anaknya itu disebabkan keluarga tidak 
merestui hubungan Inoel dengan Yanie. "Oh, gak ada hubungan dengan 
itu. Dia itu tidak pacaran," ungkapnya.


Menurut Butet, sejak kepergian Inoel, Yanie sering berkunjung ke 
rumah dirinya. Selain menemani keluarga, Yanie ikut juga berusaha 
mencari Inoel. Bahkan, imbuh Butet, wanita itu berharap agar Inoel 
cepat pulang. 


"Dia (Yanie, Red) selalu bilang, mudah-mudahan Inoel bisa cepat 
pulang dalam keadaan baik-baik," tegas Butet.


Menurut Butet, Inoel dan Yanie sama-sama kuliah di ITB, dan 
bertetangga. "Yanie rumahnya di Jalan Atletik, dan saya di Jalan 
Sepakbola. Wajar kalau dekat. Kalau anak saya ke rumah Yanie, tidak 
pernah sendiri, sering ditemani teman-temannya," ungkap Butet. (mac/
sob)

Kirim email ke