Iya, saya setuju with Kak Titien...
Don't worry Kak Ewin...I do understand with your concern.
Sometimes, in a newspaper, the reporter uses some amount of "over 
generalization" to intellectualize an issue or subject. 
Nevertheless, in academic writing, we are strongly suggested to avoid "over 
generalization" by using "tentative" language.....
In my view, what the reporter says about 1139 alumni of UNG is not completely 
true in all cases....

Peace.....

sabrun.



________________________________
From: titien mohammad <titien...@yahoo.com>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 11, 2009 9:39:45 PM
Subject: Re: [GM2020] Wisuda UNG dan Judul GP yang "melecehkan"


take it easy pak herwin....

mungkin itu cuma  bahasa koran..and si wartawannya pun  mungkin gak tau persis 
siapa2 yg di wisuda..  di pikirannya dia mungkin yg kuliah itu semuanya anak2 
abg yang lum dapat kerjaan.. he.he.. So..maybe si wartawan harus lebih hati2 
lagi... cos masyarakat gorontalo masih banyak yg  sangat2 percaya bahasa 
koran.. saran saya buat si wartawan..lebih hati-hati lagi dalam memilih 
kata.. jangan cuma karna mau headingnya lebih heboh and mungkin isinya sangat 
jauh dari kenyataan...


peace...
 
Titien FM    





________________________________
From: Herwin Mopangga <winshots_pwd@ yahoo.co. id>
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Wednesday, February 11, 2009 9:30:17 PM
Subject: [GM2020] Wisuda UNG dan Judul GP yang "melecehkan"


Kegiatan wisuda di UNG hari ini diberitakan oleh Gorontalo Post, media cetak 
lokal terbesar dengan judul yang tidak tepat bahkan melecehkan.

Pengangguran bisa kita definisikan sebagai orang dalam kategori dewasa (15 
sampai 55 tahun) dan produktif yang tidak bekerja tetapi aktif mencari 
pekerjaan. Sedangkan mereka yang secara sukarela tidak bekerja untuk motif 
memperoleh penghasilan jelas tidak di kategorikan pengangguran.

Kita tidak bisa memastikan, apakah dari 1139 wisudawan itu semuanya belum 
bekerja dan akan aktif mencari pekerjaan. Saya yakin di antara mereka pasti ada 
yang sudah bekerja dalam status pegawai negeri, karyawan, honorer, berwirausaha 
(entrepreneur) dsb. Ini jelas tidak bisa disebut pengangguran. Ada juga yang 
secara sukarela belum mencari kerja karena alasan ingin melanjutkan studi ke 
jenjang lebih tinggi atau alasan pribadi seperti menikah, alasan kesehatan dll. 
Mereka ini tidak bisa dimasukkan pada kategori pengangguran baru.

Apalagi kita tahu bahwa perjuangan untuk menyelesaikan pendidikan di lembaga 
perguruan tinggi saat ini butuh pengorbanan yang luar biasa. Biaya, tenaga, 
waktu, pikiran serta mengorbankan keluarga. 

Sangat disesalkan, Gorontalo Post menyampaikan berita dengan judul seperti ini, 
yang tidak menunjukkan apresiasi kepada wisudawan maupun institusi tempat 
mereka menimba ilmu. Seandainya anda lebih berempati dan merasakan apa yang 
dirasakan oleh wisudawan, orang tua, suami/isteri dan segenap keluarganya.

Harap menjadi perhatian dan perbaikan redaksi.


1139 Alumni UNG Resmi Dilantik Jadi 'Pengangguran' 
Rabu, 11 Februari 2009  
Ciptakan Lapangan Kerja Mandiri dan Profesional   

GORONTALO - Pelaksanaan rapat senat terbuka Universitas Negeri Gorontalo (UNG) 
dengan agenda wisuda sarjana Diploma, S1 dan S2 berlangsung meriah, kemarin. 
Dalam agenda tersebut, turut dihadiri Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan 
Koperasi yang diwakili Staf Ahli bidang pembangunan wilayah Dr. Ir Rukman 
Sardjadidjaja, M.Ma. Sedikitnya 1139 wisudawan resmi memasuki dunia 
‘pengangguran’ setelah dilantik dengan menyandang gelar Sarjana. Mereka 
diharapkan, dapat diterima dalam bursa kerja bahkan dapat menciptakan lapangan 
kerja secara mandiri. 

Dalam sambutannya, Menteri Tenaga Kerja Trasmigrasi dan Koperasi 
(Depnakertraskop) Republik Indonesia (RI) Dr. Ir. Erman Suparno MBA, M.Si yang 
dibacakan Staf Ahli Bidang pembangunan wilayah Depnakertraskop Republik 
Indonesia (RI) Dr. Ir Rukman Sardjadidjaja, M.Ma, mengatakan, pentingnya 
profesionalitas para alumni dalam menerapkan ilmu yang dimilikinya sejak 
dibangku kuliah. Persaingan para pencari kerja dewasa ini adalah bagian bentuk 
akselerasi dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

Untuk itu, pengembangan potensi sangat penting. Para alumni yang baru diwisuda 
untuk tidak pesimis dengan lapangan kerja. Karena pemerintah tengah 
mempersiapkan lapangan kerja yang seluas-luasnya khusus bagi para sarjana untuk 
dikelola secara professional. Sementara itu, Gubernur Gorontalo Ir. Fadel 
Muhammad didepan ribuan undangan yang hadir mengungkapkan, pengembangan SDM di 
Gorontalo terus dilakukan untuk mendukung program pemerintah kedepan. 
Harapannya, para alumni kali ini bisa mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya 
untuk kemaslahatan masyarakat.

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Prof. Dr. H. Nelson Pomalingo, M.Pd, 
dalam pidatonya menjelaskan, eksistensi UNG di Gorontalo yang mempunyai visi 
menjadi Universitas pelopor peradaban yang menghasilkan lulusan yang 
berkualitas dan berorientasi kawasan dengan memperkuat relevansi. Untuk 
menunjang hal itu UNG melakukan penguatan kapasitas dan modernisasi pelayanan 
tekhnologi informasi. Sehingganya, dalam setiap tahunnya, kepercayaan 
masyarakat terus meningkat dengan melambungnya mahasiswa yang masuk dari tahun 
ketahun.

Ini menunjukkan UNG telah memiliki kemapanan system managemen yang adaptif 
terhadap perubahan. “Kedepan system ini hendaklah dikembangkan sehingga lebih 
efektif dan efisien,” ujar Nelson. Lanjut Nelson, rata-rata Indeks Prestasi 
Kumulatif (IPK) mencapai 3,25 meningkat dari wisuda bulan Agustus 2008 lalu. 
Sementara preedikat kelulusan terpuji dan lulus tepat waktu dengan IPK 3,50 
keatas berjumlah 141 orang atau 12,37% dari seluruh wisudawan.

Jumlah tertinggi diraih oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan jumlah 
mahasiswa lulus terpuji sebanyak 124 orang disusul Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 
11 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu   Pengetrahuan Alam (FMIPA) 4 orang, 
Fakultas Tekhnik (FATEK) 1 orang Fakultas Sastra Budaya (FSB) 1 orang dan 
fakultas lainnya tidak memiliki. “Ada 212 orang yang menyelesaikan studinya 
selama 4 tahun kebawah, dan untuk 5 tahun ketas ada 156 orang,” imbuh Nelson.

UNG terus berpacu membangun mitra internasional untuk pengembangan kampus. 
“Kita akan terus berupaya untuk menjadi yang terbaik, dan selamat kepada 
wisudawan dan semoga dapat diterima dalam bursa kerja bahkan dapat menciptakan 
lapangan kerja sendiri,” harap Nelson. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan 
penyerahan sedikitnya 200 buah buku karya pakar kebumian Prof. Dr John Aryo, 
oleh Amanda Katili kepada Rektor UNG. gpinfo  

________________________________
Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. 
Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! 




      

Kirim email ke