kalo makassarr bilang pabambangi (hitaci model on)

--- Pada Rab, 15/4/09, suwito <suwito...@gmail.com> menulis:


Dari: suwito <suwito...@gmail.com>
Topik: Re: Bls: [GM2020] Wakil Rakyat Wajib Diawasi!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 15 April, 2009, 1:24 AM








kallo orang makassar bilang...

Nassamii....


2009/4/15 debby mano <debby_1...@yahoo. com>













Ya iyyalaaaaaaaah. ..
--- Pada Rab, 15/4/09, ibnulkhairaat <ibnulkhairaat@ yahoo.co. id> menulis:


Dari: ibnulkhairaat <ibnulkhairaat@ yahoo.co. id>
Topik: [GM2020] Wakil Rakyat Wajib Diawasi!
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Rabu, 15 April, 2009, 12:28 AM




Wakil Rakyat Wajib Diawasi!

Setelah dimutakhirkan data hasil pemilu legislatif april 2009 oleh KPU, saat 
itulah demokrasi kembali ketangan penguasa. "Say good bye" kepada rakyat yang 
telah bercapek-capek datang ke TPS demi sebuah harapan dan doa. Para penguasa 
yang dipilih rakyat dengan berbagai isu dan latar belakang itu, kembali akan 
mengulang sejarah kelam dan busuknya, untuk dipraktekkan lima tahun kedepan. 
Akan ada lagi korupsi, suap, skandal perempuan, dan perilaku-perilaku yang 
tidak terpuji lainnya. 
Memang mengerikan, tapi itulah kenyataan yang harus ditelan mentah-mentah. 
Olehnya itu, maka perhelatan akbar kemaren, pemilu aleg, haruslah dipahami 
bukanlah akhir dari sebuah proses berdemokrasi, tapi sesungguhnya ini baru 
memulai. Konsekwensinya, rakyat harus bisa terlibat untuk mengawali dan 
mengontrol para penguasa itu. Agar nanti dalam perjalanannya, tidak akan 
terdapat cela dan aib yang ditimbulkan oleh mereka. Tentu, pengawalan itu tetap 
dalam koridor etika dan aturan yang berlaku, serta mempertimbangkan 
kemashlahatn umum. 
Abu Bakar, khalifah pertama umat Islam setelah dipilih oleh konstituennya, 
beliau menyampaikan pidatonya yang sudah cukup masyhur: Wahai manusia, aku 
dipilih untuk memimpin kalian, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantara 
kalian. Olehnya, bila kalian melihatku menunaikan kebenaran, maka sokonglah 
aku. Namun jika kalian mendapatiku berbuat salah, maka luruskanlah aku. Taatlah 
kepadaku dalam ketaatan kepada Allah. Jika aku bermaksiat, maka janganlah 
kalian mentaatiku [1]. Dalam pidato Abu Bakar ini, sangatlah jelas dan tegas 
memberikan hak kepada rakyat. Hak mengawali dan mengontrol wakilnya di kursi 
kekuasaan. Kapan saja wakil rakyat itu memegang teguh amanat umat, maka 
dukungan dan doa yang baik berhak dia peroleh. Sebaliknya, andai saja dia 
berlaku bengkok dan melalaikan tugasnya, maka rakyat berhak pula menuntutnya 
agar mundur dari jabatannya. 
Umar, khalifah kedua umat Islam juga menegasikan hal serupa, seperti 
pendahulunya. Suatu ketika beliau berpidato: Wahai manusia, siapa saja yang 
mendapati hal bengkok padaku, maka luruskanlah. Salah seorang dari hadirin 
berdiri, lalu berkata: Apabila kami mendapati hal bengkok padamu, maka kami 
akan meluruskannya dengan pedang-pedang kami. Umarpun langsung menyambutnya, 
dengan berkata: Syukurlah, ternyata masih ada rakyat Umar yang meluruskan 
kebengkokan Umar dengan pedang [2]. 
Khalifah ketiga umat Islam, Utsman pernah didemo oleh rakyatnya, karena 
melakukan beberapa kesalahan hukum. Utsman kemudian menyadari kesalahannya, 
dengan tidak mengingkari sikap rakyatnya. Beliau bicara diatas mimbar: Aku 
bertobat dan tidak akan mengulangi lagi sikap yang dianggap buruk oleh umat 
Islam. Aku telah mendengar sabda Rasulullah, barang siapa yang telah salah, 
maka segeralah bertobat. Jangan terus-terusan dalam kesalahan dan kebinasaan. 
Karena orang yang tetap bertahan dalam kesalahannya, berarti dia telah jauh 
dari jalan kebenaran. Maka akulah orang pertama yang menerima nasehat. Aku 
beristigfar dan bertaubat kepada Allah. Apabila aku turun dari mimbar ini, aku 
harap perwakilan dari kalian untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya. Demi 
Allah, bila saja kebenaran akan mengembalikanku menjadi seorang budak, maka aku 
akan menghinakan diriku sehina budak [3]. 
Setelah menelaah dan mengetahui, betapa para khalifah sangat menekankan, 
pentingnya rakyat mengawali dan mengontrol para wakilnya atau pemimpinnya, maka 
tidak ada alasan bagi umat Islam untuk bersikap cuek dan merasa tidak peduli. 
sebaliknya, para wakil rakyat tetap harus berbesar hati dan bersyukur, bila 
dihari-hari tugasnya, rakyat selalu mengawasinya. 
Selanjutnya, rakyat berkewajiban memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 
pemimpinnya, dalam bentuk dukungan dan ketaatan, bila pemimpinnya melaksanakan 
tugasnya dengan baik. Sebaliknya, jika pemimpin atau wakil rakyat berbuat 
salah, maka rakyat layak menyampaikan nasehat dan peringatan, agar seorang 
pemimpin tidak larut dalam kelalaian. Sabda Rasulullah: Sebaik-baik jihad 
adalah berkata benar dihadapan pemimpin zalim [4]. Firman Allah: Serulah 
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan 
bantahlah mereka dengan cara yang baik [5]. Firman Allah juga: Serta ucapkanlah 
kata-kata yang baik kepada manusia [6]. 
Dalam menasehati seorang pemimpin, hendaklah dihindari kata-kata yang menjurus 
kepada penghinaan dan penistaan, sebab Rasulullah sangat mewanti-wanti agar 
jangan menghina seorang pemimpin. Sabda Rasulullah: Siapa yang menghina seorang 
pemimpin, maka Allah pasti akan menghinakannya [7].
Dengan demikian, maka menasehati sebaiknya dengan kata-kata halus dan beretika, 
serta jauh dari penistaan dan fitnah, kendati kata-kata tersebut ditujukan 
kepada seorang pemimpin zalim dan jahat. Sebab, betapa nistanya diri seseorang, 
pasti dirinya tidak menerima bila dihina. Sebagaimana perintah Allah kepada 
nabi Musa dan nabi Harun: Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia 
telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata 
lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut [8].

Cairo di Musim Semi
Salam,
Mansur Martam

------------ --------
Referensi:
[1]. Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Tabari, Juz 3, Hal 203, al-Bidayah wa 
an-Nihayah, Ibn Katsir, Juz 6, Hal 301.
[2]. Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Tabari, Juz 4, Hal 58.
[3]. At-Tabaqat al-Kubra, Ibn Sa'ad, Juz 3, Hal 70.
[4]. Sunan Ibn Majah, Juz 2, Hal 1221, Sunan Nasai, Juz 7, Hal 143.
[5]. Surat an-Nahl: 125.
[6]. Surat al-baqarah: 83.
[7]. Sunan Turmudzi. 
[8]. Surat Thaha: 43-44. 



Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic 
Messages | Files | Photos | Links | Polls | Members | Calendar 
Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? 
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!



-- 
Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. net

~Keep IT Simple, Stupid
















      Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Kirim email ke