tergelitik dengan tulisan yg gede...ikutan deh...slamat ulang tahun buat 
kampung halaman bone bolango, rasa2nya ingin main disawah lagi, ingin berburu 
lagi, ingin berspeda lagi ke tabuliti, ingin memancing lagi di danau perintis, 
ingin makan ikan saribu di danau....eiiitt donggo woluwo populasi ikan saribu 
mola to danau perintis...? mungkin bolo tolalobulalo...msh bisa hidup...
Salam del  (asli suwawa), alumn1 SDN 1 bube Sww







________________________________
From: rakhmat lahay <laha...@yahoo.com>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 3, 2009 7:55:13 PM
Subject: Re: [GM2020] Re: Selamat Ulang Tahun Bone Bolango





Pe basar jo ini tulisan.

salam
RJL
Alumni SDN TUMBIHE 




________________________________
From: eecbal_agri <eecbal_agri@ yahoo.co. id>
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, May 3, 2009 7:49:03 PM
Subject: [GM2020] Re: Selamat Ulang Tahun Bone Bolango


Selamat HUT Ke-6 Kab. Bone Bolango,semoga dengan mementum HUT ini akan membawa 
Kab.Bone Bolango menjadi wilayah yang maju dan sejahtera di Kawasan Provinsi 
Gorontalo. Maju terus Kab.Bone Bolango....Rakyat akan terus mendukung 
pembangunan yang engkau ciptakan dan galakkan untuk masa depan daerah, 
masyarakat, provinsi, bangsa dan negara....Selamat. Semoga Allah SWT selalu 
bersama Rakyat Bone Bolango...Amin. ..

By

MIB
--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "Ismail Giu" <izam_u...@.. .> wrote:
>
> 
> SELAMAT ULANG TAHUN BONE BOLANGO
> 
>   Ismail Giu
> 
> Penulis adalah buruh pekerja media Gorontalo
> 
> 
> 
> Tanggal 6 Mei rakyat Bone Bolango akan memperingati milad ke enam
> kabupaten ini. Sebuah momentum bersejarah sebagai titik tolak
> kemandirian rakyat di ujung Timur Gorontalo. Sayang obrolan soal milad
> ini tidak signifikan dalam tema-tema diskusi diberbagai media massa.
> Obrolan warung kopi hingga media massa justru diramaikan aksi tebar
> pesona figur, dukungan ormas, partai hingga tokoh politik jelang pilkada
> 2010. Semuanya memiliki satu tujuan, bagaimana mencuri hati rakyat dalam
> pilkada nanti.
> 
> 
> 
> Tulisan ini tidak hendak meramal siapa Bupati dan Wakil Bupati Bone
> Bolango 2010 nanti, melainkan sebagai sebuah refleksi perjalanan Bone
> Bolango enam tahun lalu untuk massa yang akan datang.
> 
> 
> 
> Melirik perjalanan Bone Bolango tidak banyak keberhasilan yang tercatat
> dalam tinta emas sejarah. Sebuah kondisi yang ironi melihat begitu
> besarnya sumber daya alam dan sumber daya manusia di kabupaten ini.
> Memori kolektif rakyat Bone Bolango lebih banyak merekam panasnya suhu
> politik ketimbang keberhasilan pemerintah. Kegiatan pemerintah pun lebih
> dijejali aroma politik ketimbang konsistensi niat pelayanan publik. Arus
> kepentingan partai politik begitu padat hingga memacetkan roda
> pembangunan di daerah pencetak tokoh tokoh nasional Indonesia ini.
> 
> 
> 
> Eksekutif sibuk mengeruk keutungan besar Bone Bolango hingga mereka
> lalai terhadap tugas kerakyatan. Setali tiga uang dengan wakil rakyat
> terhormat di legislatif. Lembaga sebagai "kantong amanah" rakyat
> ini justru ikut hanyut dalam irama politisasi daerah. Praktis dinamika
> pembangunan Bone Bolango hanya menenpatkan rakyat sebagai "korban
> politik".
> 
> 
> 
> Bukti mandeg-nya pembangunan Bone Bolango begitu mengangga di depan
> mata. Pembangunan infrastruktur "berniat" keuntungan proyek
> sudah memunculkan petaka. Rehabilitasi balai pertemuan umum (BPU) tahun
> 2007 di Kabila misalnya sudah menelan satu korban tewas. Infra struktur
> jalan pun hampir sama nasibnya. Jalan sebagai sarana transportasi utama
> justru kini terabaikan. Tidak sedikit warga Bone Bolango menjerit soal
> buruknya kondisi jalan. Sehingga tidak jarang ada guyonan yang berkata
> "untuk mengenali daerah Bone Bolango kenalilah dari jalanannya.
> Jalanan kecil dan berlubang adalah pertanda utama sejak anda
> meninggalkan batas Kota Gorontalo".
> 
> 
> 
> Bone Bolango "The Real Paradise"
> 
> Potret di atas hanya sepenggal kecil betapa suramnya nasib Bone Bolango.
> Kondisi yang berbanding terbalik dengan potensi sumber daya manusia
> (SDM) serta sumber daya alamnya (SDA). Jika Fadel Muhammad sempat
> menyebut Gorontalo sebagai "The Hidden Paradise" maka tidak
> berlebihan jika saya menyebut "Bone Bolango The Real Paradise!".
> Alasannya?
> 
> 
> 
> Dari segi sumber daya alam Bone Bolango begitu melimpah. Pemandian Air
> panas Lombongo sebagai ikon Pariwisata Bone Bolango bahkan Gorontalo
> telah tersohor hingga ke luar daerah. Belum Lagi eksotisme pantai Olele
> yang menggoda minat wisatawan. Efek domino dari dua ikon pariwisata ini
> sebenarnya sudah cukup mengangkat pendapatan asli daerah (PAD) jika
> pemerintah mampu menangani masalah pariwisata dengan serius dan terarah.
> Pembangunan infrastruktur penunjungan pariwisata adalah wajib dibangun.
> Selain itu program pemberdayaan masyarakat pariwisata harus digalakan.
> Pemberdayaan ini terkait kesadaran akan pelayanan barang dan jasa
> sebagai industri pariwisata. Dengan adanya obyek wisata masyarakat mampu
> diberdayakan baik sebagai penjual sekaligus warga yang ramah terhadap
> wisatawan. Selebihnya tinggal promosi yang berkesinambungan dari
> pemerintah daerah.
> 
> 
> 
> Faktanya kini Lombongo telah hancur pasca diporak-porandakan banjir
> bandang pertengahan tahun 2007 lalu. Saat itu dalam sebuah sesi
> wawancara saya dengan Kadis Pariwisata Bone Bolango ,Jamaludin
> Wartabone, pihaknya telah menyiapkan dana 4,5 Milyar rupiah untuk
> rehabilitasi obyek wisata tersebut. Sayangnya hingga kini realisasi
> pelaksanaan tidak kunjung jelas. Lombongo menyisahkan sisa-sisa bangunan
> utuh ditambah satu kolam raksasa yang masih berfungsi. Selamatnya, masih
> ada juga yang "terpaksa" berkunjung ke Lombongo.
> 
> 
> 
> Dari segi sumber daya manusia, "surga" Bone Bolango pun tidak
> perlu diragukan. Tiga Sekolah unggulan berbasis IPTEK dan IMTAQ berada
> di daerah ini. Pondok Pesantren Hubulo, Insan Cendekia dan Wira bhakti.
> Masalahnya kenapa orang luar Bone Bolango yang dominan belajar dan
> mengajar di tiga sekolah ini? Kenapa kita justru menjadi tamu di rumah
> sendiri? Benarkah orang cerdas adalah hak "orang jawa" sehingga
> mereka lebih dominan?
> 
> 
> 
> Semua pertanyaan di atas akan mentah sendirinya jika pemerintah daerah
> peduli dengan SDM di Bone Bolango. Sejumlah langkah strategis untuk
> mengupayakan pematangan SDM sejak dini mutlak dilakukan. Caranya bisa
> dengan banyak hal, diantaranya melakukan nota kesepahaman dengan tiga
> sekolah unggulan tersebut. Isi nota kesepahaman terkait dengan alokasi
> pelajar Bone Bolango di sekolah unggulan. Jika tidak, silahkan angkat
> kaki dari Bone Bolango. Sebuah komitmen sekaligus ketegasan dari
> pemerintah daerah. Jika pelajar tidak sanggup untuk biaya sekolah? Beri
> mereka beasiswa bahkan hingga ke perguruan tinggi. Jika ini bisa
> konsisten dijalankan, saya tidak bisa membayangkan berapa banyak
> "Habibie - habibie" Baru di tahun 2020 nanti.
> 
> 
> 
> Potensi lain sumber daya manusia di Bone Bolango bisa diukur dari olah
> raga, khususnya sepak bola. Siapa yang tidak mengenal IPPOT Tapa? Di
> masa keemasnya (periode 1990-an) Ikatan Pemuda Pemudi Olah Raga Tapa
> (IPPOT) begitu tangguh bagi lawan-lawannya. Kala itu sepak bola Tapa
> begitu perkasa sehingga melahirkan pesepak bola handal hingga skarang.
> Nama Abu Bakar Eraku, Rahman Bereki hingga Welly Podungge (arsitek
> Persigo sekarang) merupakan sedikit dari sekian banyak pemain yang lahir
> dari rahim IPPOT Tapa. Faktanya kemudian memasuki era 2000-an nafas
> IPPOT mulai sesak. Regenarasi pemain handal sepak bola mandul. Tidaklah
> mengherankan jika skarang IPPOT Tapa hanya mampu menyumbangkan dua
> pemain di skuad Persigo, itupun pemain cadangan!. Kondisi ini begitu
> memiriskan hati mengenang perjalan sejarah sepak bola Tapa (Bone
> Bolango) yang begitu tangguh kala itu. Mandulnya regenarasi pemain
> adalah kunci utamanya. Sebuah "PR" yang harus kita pecahkan
> bersama.
> 
> 
> 
> Pembenahan olah raga khususnya sepak bola bisa diraih denga dua hal ;
> penyediaan infrastruk olah raga serta yang terpenting lagi adalah
> pembinaan bibit sejak dini. Caranya sederhananya, aktifkan kembali SSB
> (sekolah sepak bola) sebagai "bidan" lahirnya pemain-pemain
> hebat. SSB tidak perlu dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah, cukup diberi
> stimulan selebihnya donasi peserta dan masyarakat umum. SSB selanjutnya
> akan dikelola menjadi sebuah industri sepak bola, meski baru dalam skala
> kecil. Jika ini bisa konsisten dijalankan dengan baik, bukan tidak
> mungkin Bone Bolango menyumbangkan pemain untuk Timnas Indonesia di
> Piala Dunia 2022 nanti!
> 
> 
> 
> Jika dua potensi utama tadi sudah ada, maka tinggal keseriusan
> pemerintah yang ditunggu. Pembangunan Bone Bolango ada baiknya
> difokuskan pada program berbasis potensi bukan justru program Sapi yang
> "sapu rata". Bone pesisir memiliki surga perikanan, maka program
> di daerah itu sudah barang tentu yang berpihak pada nelayan. Kabila
> sebagai daerah persawahan, maka wajib program pro petani. Suwawa sebagai
> Ibu Kota Kabupaten, tidak salah dijadikan pusat ekonomi pertukaran
> barang dan jasa. Tapa sebagai gudang Adat, kesenian dan olah raga, perlu
> disedikatan media ekspresi. Selebihnya program pengentasan kemiskinan,
> kesehatan dan pendidikan dari pemerintah pusat tinggal dikolaborasi
> dengan pemerintah daerah.
> 
> 
> 
> Semua catatan di atas tidak mudah kita jalankan sekaligus bukan tidak
> mungkin kita wujudkan. Terpenting saat ini bagaimana memulainya dari
> sekarang untuk masa yang akan datang. Orang-orang sebelum kita telah
> menanam dan kita petik hari ini, maka menamlah kita sekarang untuk
> dipetik orang-orang sesudah kita. Bone Bolango kini berusia 6 Tahun,
> pertanda belum terlambat untuk bangkit. Bangkit merawat surga sebelum
> berubah menjadi neraka. Selamat ulang tahun Bone Bolango.
>


   


      

Kirim email ke