--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Neeva Abdul W"
<shifa_do...@...> wrote:
>
>
> Just share,
>
> walaupun saya pernah SD di Surabaya, kemudian saya kuliah juga di
Surabaya dan menikah dengan suami asli Jawa and skrang mengikuti suami
dinas di Lampung...... Karakter sebagai org asli hulondhalo yg salah
satunya klo ngomong seperti orng mau ngajak berantem, teutep aja
melekat.
>
> Padahal dasarnya saya baik hati dan tdk sombong..... Dan yg paling
mengherankan kok selalu KANGEN HULONDHALO, hampir setiap 2 bln sekali
saya pasti pulang ke Gorontalo yang ngangenin walaupun "katanya" kumuh
dan rombeng......
>
> Odu Olo
>
>
> Sent from neeva_c...@lampung                        Powered by Sinyal
Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: Iqbal kaizen...@...
>
> Date: Tue, 28 Jul 2009 21:59:48
> To: gorontalomaju2...@yahoogroups.comgorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Subject: Re: [GM2020] Re: gorontalo masih tetap kumuh dan rombeng !
>
>
> Klarifikasi yang sangat bijak om Andre..
> Saya pernah 'ditempeleng' di kepala oleh sensei saya, hampir saja saya
kasih upper cut, ternyata dia sekedar menunjukkan apresiasi, hehehe..
>
> Salam,
> Iqbal
>
> Sent from my iPhone
>
> On Jul 29, 2009, at 12:53 PM, "andrekasim" andreka...@... wrote:
>
> Adab diadaptasikan menjadi bahasa lokal dengan hanya menambahkan satu
hurus "U" ADABU.
>
> Sering orang tua dulu menegur anak2 "Yi'o ti ja o adabu no'u/uti"
apabila ada perilaku anak2 yg kurang sopan santun.
>
> Kadar dan ukuran adab atau sopan santun masyarakat disetiap tempat
dibelahan bumi manapun tentu tidak bisa disamakan.
>
> Bagi kita (anggota milist GM2020) yang sudah terbiasa hidup
diperantauan bahkan diluar negeri tentu sudah mempunyai referensi budaya
dari suku bangsa lainnya, sehingga begitu ke Gtlo cukup kaget melihat
perilaku yg kurang berkenan. Tentu orang Jawa tengah beda budaya bahkan
dengan budaya Jawa Timur, apalagi dengan suku bugis, padang dan
Gorontalo.
>
> Menunjuk pakai kaki di Aceh bisa berujung pada Rencong bersimbah
darah, karena dianggap sesuatu yang sulit untuk dimaafkan.
> Menginjak kaki orang lain, sengaja atau tidak sengaja di bugis /
makassar adalah meremehkan.
> Memegang kepala bagi orang Jawa (kecuali lagi gunting
rambut/creambath) adalah sesuatu yg menghina.
>
> Tapi kalau di Gorontalo, menunjuk pakai kaki masih dianggap bisa
dimaafkan dan tidak perlu berujung pada bersimbah darah, menginjak kaki
orang hal yang biasa saja dan tidak perlu minta maaf, memegang kepala
bukan hal yang tabu sehingga tidak ada perlakuan khusus.
>
> Intonasi dalam hal berbicara juga jauh berbeda, di Jepang menghormati
orang lain saja serasa menghardik. Bisa dibayangkan orang Jepang
berhadapan dengan orang Solo.
>
> dalam bahasa Inggris: engkau, kamu,anda, tetap hanya mengenal satu
kata "YOU" tidak mengenal lawan bicara orang tua atau anak2, pejabat
birokrat atau pengusaha, bahkan lurah dengan Obama tetap pakai YOU, yang
kalau terjemahkan harfiah sangat "tidak sopan"
>
> Bi aditu pa ama...
>
> --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, toti lamusu toti_lamusu@
wrote:
> >
> > gorontalo mana yang beradab ? saya mengalami dari pengalaman saya
pribadi berinteraksi dengan warga gorontalo banyak malah ' maafkan nggak
beradab . dari waktu yang tidak tepat , dari tidak membalas sms dan
masih banyak tata krama yang lain .
> >
> > dan itu bukan hanya di luar mailing list , dengan anggota mailing
list juga , seperti yang sering ditulis om henk banyak yang masih nggak
tahu adab .
> >
> > terima kasih untuk masukan anda , senang bahwa ada 'feed back' dari
anda . berarti bahwa ada yang memperhatikan buah pikiran yang kita
cetuskan ..
> >
> > capek soalnya memberi masukan dengan cara yang sangat sopan dan
santun , tidak mendapatkan cara penanganan yang serius dan memadai .
dengan gorontalo satu saya sering sekali smsan dan memberi masukan
kepada beliau , entah beliau juga sudah capek menghadapi sdm gorontalo
yang tidak cukup kreatif untuk membawa kemajuan bagi gorontalo .
> >
> > sebagai misal , beliau juga ikut-ikutan menempatkan orang yang tidak
pada bidangnya , akibatnya karena yang ditempatkan dan juga staffnya
tidak mengetahui bidangnya dan tidak ada kreatifitas untuk membangun ,
lapangan yang seharusnya bisa menampung dan mempekerjakan sekian jumlah
jiwa untuk menghidupi keluarga mereka , jalan di tempat .
> > . kan kasihan .
> >
> > bukankah masih dalam mailing list yang sama belum lama ini ada yang
menulis bahwa petinggi yang menjabat di jajaran pemerintahan propinsi
ini gila hormat (sekali) dan tidak peduli pembangunan sukses apa nggak ?
> >
> > nggak usah terlalu sensitiflah , ini adalah cambuk untuk membangun
gorontalo . nggak ada yang preman-premanan koq . kalau 'hulodu ato
dungu' ya belajar dan terima masukan dan idea orang lain .
> >
> > saya kutipkan kata-kata indah dari bung funco tanipu 'tulisan bagi
saya bukanlahderetan kata yang berbaris tanpa jiwa , bukan pula lisan
yang meluber-luber nan berbusa. tetapi tulisan adalah sebuah kekuatan
yang dimulai dari satu kata , menular dalam kalimat , menjiwa dan
menjadi sebuah identitas diri dari awal sampai titik akhir. tulisan ini
pula bagi seorang saya  adalah sebuah perjuangan. perjuangan dalam
arti sebenarnya , melawan kekuasaan dan berhimpitan dengan senjata dan
penjara'Â  FUNCO Tanipu on his book 'raut muka gorontalo kita'
> >
> > jadi nggak ada yang preman-premanan , yang ada keinginan untuk
bagaimana gorontalo menjadi tempat yang lebih nyaman bukan hanya bagi
pemukimnya , juga bagi gorontalo perantauan dan wisatawan siapapun
mereka dan datang dari benua mana .
> >
> > tot
> >
> >
> > --- On Mon, 7/27/09,  Zamronie  zamronie71@ wrote:
> >
> > From:  Zamronie  zamronie71@
> > Subject: Re: [GM2020] gorontalo masih tetap kumuh dan rombeng !
> > To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> > Date: Monday, July 27, 2009, 8:52 PM
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Â
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Kajian anda cukup bagus dan bisa dijadikan sebagai suatu bahan
masukan yang cukup berharga bagi pengembangan kota gorontalo di masa
yang akan datang bung totti.
> >
> > Namun Sekedar saran saja bung, Mungkin tata bahasa anda bisa lebih
diperindah tanpa harus menggunakan kata2 yang kurang pantas seperti
'kedunguan dan kehuloduan' seolah2 hanya andalah yang paling pintar.
Sejak lama saya menyimak gaya bahasa anda memang selalu cenderung
menggunakan 'kekerasan' dan sangat merendahkan orang lain terutama
melalui serangan2 terhadap tingkat intelektualitas orang lain.
> > Bertuturah sebagaimana seharusnya orang gorontalo bertutur, yang
dikenal ramah dan sopan dalam bertutur kata.
> >
> > Jangan membuat kesan bahwa di dalam milispun ada premannya.
> >
> > Satu hal lagi, menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan tidak
semudah seperti membalikkan telapak tangan.
> >
> > Bolo maapu ju
> >
> > Odu olo
> >
> > From: toti lamusu
> > Date: Mon, 27 Jul 2009 20:20:07 -0700 (PDT)
> > To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com>
> > Subject: [GM2020] gorontalo masih tetap kumuh dan rombeng !
> > Â  saya berharap banyak dengan terpilihnya adhan dambea menjadi
walikota gorontalo . akhir 2008 saya masih sempat melihat pembangunan
tahap akhir dari 'pedestrian mall' atau mall pejalan kaki yang dibangun
, entah dengan anggaran berapa m .
> >
> > sesudah rampung , saya pikir akan dikelola dengan baik dan semuanya
ditata dengan sempurna atau paling tidak ada usaha untuk mengaturnya .
menjadikannya lebih baik dari walikota-walikota sebelum ini .
> >
> > jika saya pemilik toko di daerah pusat kota lama atau kawasan pasar
lama/central lama , saya tidak akan rela depan toko saya dijadikan
tempat pedagang kaki lima . bukan hanya menjadi kumuh dan rombeng ,
'dego-degonya'Â  juga dibuat sembarangan dan terkesan asal jadi .
paling enak memang di gorontalo , dengan dego-dego asal jadi dan
seadanya sudah bisa berdagang dimana saja di kawasan pertokoan .
> >
> > kemana otoritas yang kita pilih untuk memegang tampuk pimpinan di
gorontalo ? adakah mereka bangun ato tidur-tiduran saja ?
> >
> > pedagang kaki lima tidak bisa dibenahi , knalpot racing
bersimaharajalela meskipun pada saat kita sedang melaksanakan qiyamul
lail , bentor berpengeras suara juga seenaknya sliweran dengan bunyi
memekak telinga pada jam-jam biadab , sampah dimana mana terus apa yang
kita banggakan dari kota dengan julukan terakhir 'kota entrepreneur' .
> >
> > kebagusan namanya saja ternyata . dan petinggi kita hanya pintar
dalam memberikan nama saja dan pada hakekatnya hanya untuk menutupi
'kehuloduan dan kedunguan mereka yang duduk di tampuk pimpinan kota
saja' .
> >
> > dambea juga disurati lewat fb juga nggak ada tanggapan dan sudah
bukan rahasia warga kota lagi setiap gorontalo 1 mempunyai hajatan ,
walikota juga nggak mau kalah dengan hajatannya sendiri . kemana
gorontalo dan propinsi ini akan dibawa kalau petinggi di bawah gorontalo
1 merasa saling bersaingan ?
> >
> > mungkin ada baiknya kita tata dulu pedagang kaki lima gorontalo yang
membuat gorontalo ini bukan kota yang indah dan teratur dan enak untuk
dikunjungi . tidak ada salahnya untuk memindahkan pkl dari gorontalo
misalnya ke pasar/business distrik limboto atau gorontalo utara yang
berdekatan sehingga wilayah lain dalam propinsi juga ekonominya bergerak
maju dan nggak stagnan atau jalan ditempat .
> >
> > yang paling konyol di gorontalo sekarang ini hampir semua wilayah
gorontalo dengan mudah berdiri pusat-pusat bisnis baru seolah tanpa
kendali dan tanpa penataan . tanpa pandangan ke masa datang bagaimanan
nantinya tumpang tindih antara pusat bisnis dan pemukiman .
> >
> > mudah-mudahan tulisan ini juga sampai ke dambea , supaya gorontalo
menjadi kota yang beradab , tertib dan nyaman juga bukan hanya bagi
pemukimnya tetapi bagi gorontalo perantauan dan pendatang yang mampir .
> >
> > salam ,
> >
> > tot
> >
>
>
> Messages in this topic (23) Reply (via web post) | Start a new topic
> Messages | Files | Photos | Links | Polls | Members | Calendar
> Majulah Gorontalo kita!
>
> Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
> Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch
format to Traditional
> Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
>


Reply via email to