Fatal bangat waktu gempa dikaitkan dengan ayat2 al-Qur'an.....syukurlah ada 
ustad yg bisa menjawab, krn tdk sedikit ustad2  termakan dgn isue 
ini.....seakan2 benar....padahal kejadian gempa itu peristiwa sunnatullah, 
ibarat mangga selalu jatuh kebawa...... coba dikumpulin tuh para kiai suruh 
berdo'a 7 hari 7 malam agar mangga tdk jatuh kebawah,  sopasti tdk akan 
terkabul...karena sdh hukum alam...ada gaya gravitasi.... begitu juga dengan 
bencana gempa, sopasti bangunan yang berada dibibir pantai yg berdekatan dgn 
zona subduksi lempeng mulai dari sumatera, jawa, bali, ntb, ntb, sulawesi, 
papua, maluku, ternate, akan menghadapi resiko getaran gempa......sedangkan 
gempa itu tdk mematikan.....yg mematikan itu tertimpa bangunan, longsoran 
tanah,......jadi aneh aja ada yg mengkaitkan waktu kejadian gempa dgn ayat2 yg 
suci....astaghfirullah...
Kebetulan gempa terjadi pada daerah yg berpenduduk, bagaimana kalao gempa 
terjadi pada daerah yg tdk berpenduduk namun hancur luluh lantak.....apakah ada 
kaitannya dgn ayat tertentu???? atau gempanya terjadi dihutan yg penghuninya 
hewan...apakah ada ayat yg mewakilinya?? .......kasian bangat yg jadi korban, 
seharusnya dikirimi doa kok malah diisuekan dgn sms yg belum tentu 
kebenarannya. Yaa Allah yaa Rabb...semoga yg jadi korban menjadi 
syuhadah...amiin.
salam DI, trims Iqbal sdh meng FW





________________________________
From: Iqbal <kaizen...@yahoo.com>
To: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
Sent: Fri, October 9, 2009 4:06:40 PM
Subject: [GM2020] Fwd: [ppi-jepang] Fw: [kmii-jepang] Jawaban ust.Ahmad Sarwat 
ttg gempa dan no.surat

  
Berikut jawaban terhadap opini yang mengaitkan waktu terjadinya gempa di padang 
dengan ayat2 alquran..
Semoga bermanfaat..

Salam,
Iqbal

Sent from my iPhone

Begin forwarded message:


From: hanies ambarsari <ummha...@yahoo. com>
>Date: October 9, 2009 5:35:34 PM JST
>To: ppifuku...@yahoogro ups.com, muslimahfukuoka@ yahoogroups. com, ppi jepang 
><ppi-jep...@yahoogro ups.com>, fah...@yahoogroups. com, st...@yahoogroups. 
>com, mus-...@server03. abangadek. com
>Subject: [ppi-jepang] Fw: [kmii-jepang] Jawaban ust.Ahmad Sarwat ttg gempa dan 
>no.surat
>Reply-To: ppi-jep...@yahoogro ups.com
>
>
>
>
>  > 
>
>
>>--- On Fri, 10/9/09, syaikhul muqorrobin <dzikrulmaut_ 0...@yahoo. com> wrote:
>
>>From: syaikhul muqorrobin <dzikrulmaut_ 0...@yahoo. com>
>>Subject: [kmii-jepang] Jawaban ust.Ahmad Sarwat ttg gempa dan no.surat
>>To: 
>>Date: Friday, October 9, 2009, 1:12 PM
>
>>  
>
>>Assalamualaykum. ..
>
>>Mantep dah ust Ahmad Sarwat...
>>gaya bahasanya menarik...
>>star trek sama x-files sampe dibawa-bawa. ...hihihihihi
>
>>jawabannya lumayan panjang.... mungkin al-ustadz juga merasa risih dengan 
>>sms2 "klenik" yg masuk ke hpnya.. :)
>
>>barakallahu fiik, ustadz..
>
>>[penebalan dan garis bawah dari saya]
>
>>------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
>
>http://warnaislam. com/syariah/ thaharah/ 2009/10/9/ 29880/Jam_ Gempa_dan_ 
>Nomor_Ayat_ Quran_Kok_ Tidak_Cocok. htm
>
>>Pertanyaan
>>Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>>Mohon pencerahan dari ustadz tentang ramainya SMS tentang kecocokan
>>antara jam terjadinya gempa dengan nomor ayat Quran yang kelihatan ada
>>keterkaitannya. Pertanyaannya : apakah hal ini bisa diterima atau hanya
>>kebetulan saja. Dan bolehkah kita mempercayai hal-hal seperti ini?
>>Terima kasih atas jawabannya.
>>Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>
>>Jawaban
>>Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
>>Kita harus mendoakan para korban dan keluarganya agar tabah
>>menjalani cobaan dari Allah. Kita juga harus mengambil banyak pelajaran
>>dari musibah gempa di Padang dan Sumatera umumnya. Pasti ada banyak
>>hikmah di balik peristiwa itu. Kita yakin bahwa tiap kejadian pasti
>>tidak lepas dari qadha' dan qadar dari Allah SWT.
>
>>Tapi mengait-ngaitkan jam kejadian gempa dengan nomor dan ayat
>>Quran, rasanya aneh. Saya memang berkali-kali menerima pertanyaan
>>serupa, baik lewat SMS, email, atau pun pertanyaan langsung.
>
>>Jawaban singkatnya hal itu tidak benar dan tidak ada hubungannya.
>>Hanya orang yang kurang wawasan dan pengetahuan dengan ilmu-ilmu
>>Al-Quran yang mudah terjebak dengan otak-atik angka ayat dan surat di
>>Quran.
>
>>Mengapa saya katakan demikian?
>>Sederhana saja, karena ternyata penomoran surat dan ayat di Al-Quran
>>bukan ditetapkan langsung dari langit, alias bukan atas ketetapan dari
>>Allah. Penomoran itu dilakukan oleh manusia, tentu para ulama Quran.
>>Tetapi yang jelas kalau penomoran itu dilakukan manusia, maka
>>nomor-nomor kode surat dan ayat itu buan termasuk wahyu dari Allah.
>>Sebagaimana perbedaan penulisan teks Al-Quran di sekian banyak mushaf
>>yang pasti berbeda jumlah halamannya. Jadi bukan firman Allah.
>
>>Lafadz Al-Quran itu memang dari Allah, tetapi penomoran surat dan
>>ayat hanya buatan manusia, meski tetap berdasarkan petunjuk dari
>>Rasulullah SAW. Tetapi penomoran itu tidak baku, sangat mungkin berbeda
>>dan bervariasi.
>
>>Jadi sangat tidak relevan kalau dikaitkan dengan jam kejadian Gempa di
>>Padang yang katanya terjadi jam 17.16. Kebetulan saja kalau kita buka
>>Al-Quran pada surat yang ke-17 ayat ke-16, kita akan dapati
>>terjemahannya sbb):
>
>>“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami
>>perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya
>>mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu,
>>maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami),
>>kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
>
>>Oleh mereka yang kurang paham, ayat yang bercerita tentang penghancuran
>>suatu negeri ini ternyata dikait-kaitkan dengan gempa di Padang. Hanya
>>lantaran nomor ayat dan suratnya cocok dengan jam kejadiannya, yaitu
>>jam 17:16. Hmm, kok lucu ya? Kok bisa-bisanya nomor ayat dikait-kaitkan
>>dengan jam kejadian gempa?
>
>>Kemudian, terjadi ladi gempa susulan di tempat yang sama. Konon katanya
>>terjadi pada jam 17.58. Kalau kita buka surat ke-17, Al Israa’ ayat 58,
>>kita akan menemukan terjemahanannya sbb :
>
>>“Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya) , melainkan Kami
>>membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan
>>azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab
>>(Lauh Mahfuz).”
>
>>Wah, kok kayak kebetulan ya, kok ngepas sekali ayat itu dengan jam
>>kejadian gempa susulan? Kira-kira begitu kita diajak berpikir. Apalagi
>>masih ditambah dengan info yang berikutnya :
>
>>Yang tambah bikin penasaran, esoknya terjadi gempa lain, kali ini di di
>>Jambi. Konon kejadiannya pada pukul 8.52. Surat ke-8 itu adalah Surat
>>Al Anfaa. Kalau kita buka ayat nomor 52, terjemahannya sbb :
>
>>“(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan
>>pengikut-pengikutny a serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari
>>ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan
>>dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”
>
>>Tidak Nyambung
>
>>Jawaban saya tetap bahwa intinya hal itu tidak benar. Malahan sangat
>>tidak benar Kenapa? Ada banyak ketidak-sesuaian dan ketidak-sambungan
>>logika meski terasa sangat dipaksakan.
>
>>Bukti sederhana ketida-nyambungnya adalah ketika kita bandingakn
>>dengan sejarah gempa lain di negeri kita. Ambillah contoh gempa di
>>Yogya 27 Mei 2006 yang terjadi jam 05.55 pagi. Coba buka ayat Quran
>>surat ke-5 (Al-Maidah) ayat 55, apa isinya?
>>إِنَّمَا
>>وَلِيُّكُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ
>>يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
>>Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan
>>orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat,
>>seraya mereka tunduk (kepada Allah).
>
>>Tidak nyambung kan? Tidak ada kaitannya dengan gempa-gempaan atau
>>musibah atau hal-hal sejenis. Alih-alih bicara gempa, ayat di atas
>>malah bicara tentang sistem kepemimpinan. Mana gempanya? 
>
>>Kita buktikan lagi dengan Gempa dan Tsunami di Aceh yang terjadi
>>pada 26 Desember 2004. Dalam catatan kejadiannya tepat pada pukul 7:58.
>>Coba buka surat ketujuh yaitu Al-A'raf ayat 58, apa isinya?
>>وَالْبَلَدُ
>>الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ
>>يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
>>Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
>>seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya
>>tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)
>>bagi orang-orang yang bersyukur.
>
>>Sekali lagi, mana gempanya? Mana mushibahnya? Mana adzabnya? Nggak
>>ada tuh. Ayat ini sama sekali tidak menyebut-nyebut gempa atau
>>mushibah. Jadi memang tidak ada kaitannya.
>
>>Ada begitu banyak ketidak-sesuaian, ketidak-sambungan, dan juga
>>pemaksaan atas sebuah logika yang tidak nyambung. Apalagi kalau kita
>>mau telaah lebih dalam lagi, maka akan semakin tidak nyambung.
>>Coba kita lihat fakta-fakta berikut ini :
>
>>Pertama : Al-Quran Tidak Mengenal Penghitungan Jam
>
>>Sistem penghitungan waktu yang dikenal Al-Quran hanya penghitungan hari, 
>>bulan dan tahun. Misalnya :
>>Al-Quran menyebut hari Jumat (QS. Al-Jumuah : 9), hari Sabtu (QS. Al-Baqarah 
>>: 65)Al-Quran menyebut nama bulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah : 185).Quran juga 
>>menyebut lama waktu dengan hitungan bulan, seperti pada penangguhan orang 
>>yang meng-ila' istrinya, yaitu selama 4 bulan, sebagaimana disebutkan dalam 
>>Al-Baqarah : 226.Juga masa 'iddah wanita yang ditinggal mati suaminya, yaitu 
>>selama 4 bulan 10 hari, sebgaimana disebutkan dalam Al-Baqarah : 234). 
>>Sedangkan yang sudah menopuse masanya adalah 3 bulan, seperti disebutkan 
>>dalam At-Thalaq ayat 4.Demikian hukuman diyat salah satunya berpuasa 2 bulan 
>>berturut-turut sebagaimana disebutkan dalam Al-Nisa' ayat 92.Menyusui dan 
>>menyapih bayi selama 30 bulan, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Ahqaf 
>>ayat 15.Malam Qadar itu lebih baik dari 1.000 bulan (Qs. Al-Qadr : 3)Al-Quran 
>>bercerita tentang orang yang ingin diberi umur 1.000 tahun (QS. Al-Baqarah : 
>>96)Masa penyusuan anak idealnya 2 tahun (QS. Al-Baqarah :
>>233)Orang yang hampir meninggal berwasiat untuk memberi nafkah kepada istri 
>>untuk 1 tahun lamanya (QS. Al-Baqarah : 240)Allah mematikan orang selama 100 
>>tahun kemudian menghidupkannya (QS. Al-Baqarah : 259)Allah menyesatkan orang 
>>yahudi sehingga berputar-putar kebingungan di muka bumi selama 40 tahun (QS. 
>>Al-Maidah : 26)Nabi Yusuf menyarankan untuk bertanam selama 7 tahun karena 
>>akan datang masa paceklik selama 7 tahun (QS. Yusuf : 47-48)Ashhabbul Kahfi 
>>ditidurkan selama 300 tahun plus 9 tahun (QS. AL-Kahfi : 25)Usia Nabi Muh 
>>alaihissalam adalah 1.000 tahun kurang 50 tahun (QS. Al-Ankabut : 14)Sehari 
>>di sisi Allah seperti 1.000 tahun dalam perhitungan kita (QS. As-Sajdah : 
>>5)Malaikat-malaikat dan Jibril naik  kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya 
>>50.000 tahun. (QS. Al-Ma'arij :4)
>
>>Tapi tidak pernah sekali pun Al-Quran menyebut-nyebut ukuran waktu dengan 
>>format jam. Kenapa?
>>Mudah saya, karena sistem penghitungan waktu dengan jam yang kita
>>gunakan saat ini, hanya buatan manusia. Berlakunya hanya berlaku di
>>zaman kita ini saja. 
>
>>Pada saat Al-Quran diturunkan 14 abad yang lalu, manusia belum mengenal
>>pembagian waktu yang sehari 24 jam. Di satu sisi, Al-Quran adalah kitab
>>yang abadi, sementara penggunaan sistem waktu dan jam akan selalu
>>berubah. Bagaimana mungkin Al-Quran menyimpan pesan yang hanya
>>dikhususkan untuk satu zaman saja?
>
>>Di masa mendatang boleh jadi kita akan meninggalkan sistem penghitugan
>>jam yang sekarang ini dengan sitem yang lain. Kalau sehari sekarang ini
>>kita hitung menjadi 24 jam, boleh jadi kapan-kapan kita buat menjadi
>>100 jam dengan ukuran sama yaitu sehari semalam.
>
>>Atau boleh jadi kita akan menggunakan sistem jam bintang
>>(baca:stardate) seperti yang diperkenalkan dalam serial film StarTrek.
>>Kalau pakai stardate, gempa di Padang yang jam 17:16 itu adalah
>>-313252.8234398783. Masih minus karena stardate baru akan dimulai pada
>>1 Januari tahun 2323.
>
>>Lalu siapa yang menetapkan bahwa satu hari terdiri dari 24 jam, 1 jam
>>terdiri dari 60 menit, dan 1 menit terdiri dari 60 detik? Yang pasti
>>ketentuan itu tidak datang dari langit sebagai wahyu. Konon besaran itu
>>diambil dari peradaban Babylonia yang mengenal sistem penghitungan
>>sexagesimal yang berbasis angka (60). Sedangkan istilah `jam` konon
>>sudah digunakan oleh peradaban Mesir kuno sebagai 1/24 dari mean
>>matahari. 
>
>>Yang jadi pertanyaan, apakah Al-Quran mengakui hitungan-hitungan itu
>>lalu menyelipkan informasi di sela-sela nomor ayat? Kok jadi mirip film
>>X-files?
>
>>Kedua : Jam Kita Adalah Jam Politis
>
>>Selain Al-Quran tidak mengenal penghitungan waktu dengan jam, pada
>>dasarnya sistem jam yang kita gunakan ini bersifat politis. Gempa di
>>Padang itu hanya dianggap terjadi pada jam 17:16 kalau menurut hitungan
>>waktu Indonesia Bagian Barat. Karena Padang itu terdapat di wilayah
>>NKRI.
>
>>Tapi seandainya -ini hanya seandainya- kota Padang itu bukan bagian
>>dari Negara Indonesia, tentu gempa tidak terjadi pada jam 17:16, tetapi
>>bisa saja malah jam 18:16 atau jam 16:16. Semua tergantung kebijakan
>>pemerintahannya.
>
>>Kok gitu?
>
>>Ya memang begitu. Mari kita buat pengandaian. Seandainya kota Padang
>>itu bagian dari Singapura, maka kejadian gempa itu pastinya bukan jam
>>17:16, tetapi jam 18:16. Sebab meski letaknya lebih di Barat dari
>>Jakarta, tapi secara kebijakan Pemerintah Singapura menetapkan jam
>>mereka lebih dulu dari Indonesia. Kalau Jakarta atau WIB itu GMT+7,
>>ternyata Singapura malah GMT+8. 
>
>>Padahal posisi Singapura lebih ke Barat dibandingkan Jakarta.
>>Seharusnya Jakarta lebih dulu dari Singapura. Tapi sekali lagi karena
>>ini hanya urusan politis dua negara yang beda pemerintahan, maka
>>akhirnya Singapura yang lebih dekat ke kota Padang malah punya jam yang
>>lebih dulu dari jam Jakarta.
>
>>Jadi angka 17:16 yang katanya merupakan surat ke-17 ayat ke-16, kalau
>>dikait-kaitkan dengan jam kejadian gempa Padang, tentu 100% dusta,
>>hanyalah ilusi, hayal, dan tidak tepat. Kenapa? Karena penetapan
>>hitungan jam itu bersifat nisbi.
>
>>Salah satu bukti bahwa penetapan jam itu semata-mata politis adalah
>>kalau kita berada di negeri sub-tropis. Setiap ganti musim baik dari
>>musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, pemerintah punya kebijakan
>>untuk mengubah atau melompat jam secara massal. Yang tadinya jam 07.00
>>pagi, secara massal di bawah perintah penguasa, rakyat diminta mengubah
>>jamnya jadi jam 08.00. Heboh kan?
>
>>Konon sejarah gonta-ganti jam ini belum lama. Awalnya dimulai pada saat
>>krisis minyak pada tahun 1970-an. Waktu krisis minyak tersebut, harga
>>minyak menjadi berlipat ganda dan minyak pun menjadi barang langka.
>>Berhubung minyak diperlukan untuk seluruh industri dan berbagai
>>keperluan sehari-hari lainnya, pemerintah Swiss (dan beberapa negara
>>Eropa lainnya, kalau nggak salah) memutuskan memajukan satu jam.
>
>>Dengan cara itu berarti negara ini menghemat satu jam pemakaian minyak,
>>lantaran satu jam dianggap hilang. Jadi kalau ditetapkan pada tanggal
>>sekian waktu dimajukan satu jam pada jam 12 malam, pada waktu jam
>>menunjukkan 24.00, semua jam dimajukan menjadi jam 01.00. Ini artinya
>>waktu antara 24.00-01.00 tidak eksis alias hilang. 
>
>>Tapi kemudian `hilang`-nya waktu ini pun diganti pada waktu pergantian
>>jam di musim dingin, dengan diundurnya waktu selama satu jam. Artinya
>>kalau tanggal X harus ganti waktu musim dingin pada jam 12 malam,
>>sewaktu jam menunjukkan pukul 24.00, seluruh jam d

   


      

Reply via email to