Betul om del, tidak semua.. Tapi tidak satupun yang babaca dari laptop, hehehe.. Saya tambahkan data2nya: Jumlah toko buku di Jepang dan Amerika hampir sama padahal jumlah penduduk amerika 26 kali lebih banyak dibanding penduduk Jepang. Harga buku sangat murah, ada yang 100 - 200 yen. Saya pernah makan di restoran murah seharga 600 yen. Bayangkan saja harga makan siang sepiring 5 kali lebih mahal dari harga buku. Mengenai novel, komik dan koran yang paling banyak dibaca, disitulah pintarnya mereka.. Buku2 pengetahuan banyak yang ditampilkan dalam model komik dan bacaan hiburan.. Begitulah minat baca dan kecintaan bangsa yang pernah hancur oleh bom atom ini terhadap buku.. Saya berharap apa yang digagas oleh teman2 seperti bung basri, bung funco, om uyan, herwin dan juga sudah dapat motivasi dari OH dan para sesepuh di milis ini HARUS diteruskan. Salam, Iqbal Orang Bonbol olo
--- On Wed, 1/27/10, delyuzar ilahude <ilahude_...@yahoo.com> wrote: From: delyuzar ilahude <ilahude_...@yahoo.com> Subject: Re: [GM2020] Re: Ajakan Funco- "Gorontalo 2020" To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Wednesday, January 27, 2010, 12:12 AM Iqbal....hehehe. ...tidak semua juga baca buku....yg mereka baca dikereta itu kebanyakan novel dan koran...tapi lebeh banyak juga yg dengar mp3.....tapi terlepas dari semua itu walau ada prediksi kurangnya minat baca dan kecendrungan kembali ke laptop (tukul)...tdk ada salahnya juga dibikin buku serial macam2 postingan yg menarik, ada yang lucu, ada yg bekeng darah tinggi, ada yg beda pendapat.... tapi semua itu masukan..... .asiiikkk. .tapi itulah dinamika hidup,.....kalao tdk begitu lebeh baik mati saja....hhhhh boodito....salam DI org bonbol tadampar dipersib,... ... From: iqbal makmur <kaizen...@yahoo. com> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 27, 2010 2:47:22 PM Subject: Re: [GM2020] Re: Ajakan Funco- "Gorontalo 2020" Sejak diciptakan mikroprosesor tahun 1989 dan perkembangan teknologi komputer yang demikian pesatnya di tahun 90an, kekhawatiran orang tentang menurunnya minat orang terhadap buku memang sempat mengemuka. Namun ini kemudian tidak terbukti. Di Jepang misalnya sebagai salah satu negara yang paling familiar dengan teknologi digital malah mencatatkan diri sebagai negara dengan rakyatnya paling gemar membaca. Tiap hari kalau saya naik kereta atau bis, hampir semua penumpangnya sibuk dengan bukunya masing2, padahal mereka juga punya notebook dan dirumah juga punya desktop. Di Indonesia malah ada yang bilang bahwa membuat buku adalah tanda-tanda mundur?? ada-ada saja.. hehehe.. Salam Iqbal --- On Tue, 1/26/10, Desriani Nurhayati <nurhayati_desi@ yahoo.com> wrote: From: Desriani Nurhayati <nurhayati_desi@ yahoo.com> Subject: Re: [GM2020] Re: Ajakan Funco- "Gorontalo 2020" To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 8:35 AM Wah mau bikin buku seraial segala ??? ide bagus, mengikuti perintah IQRO. Tapi sekarang banyak SMP dan SMA di Jawa tidak ada yang pakai buku lagi. Suruh cari di internet. Buku buku SMP SMA longkap tinggal diDeeL. Jadi membuat buku berarti so ada tanda tanda mundur. Padahal katanya jalan di tempat. Tahan sadiki Om Kan yang nimbrung disini rata rata sudah punya Laptop buat apa buku lagi. Kenapa tidak rame rame usul komputuresasi sekolah sekolah, supaya standard UN bisa sepadan dengan yang lain?? Adhan Dambea sudah lebih maju, si tukang antar surat ini bikin hot spot segala, konon katanya Limboto juga, Pohuwato pasti, Tolinggula so siap siap. Siapa lagi yang mau baca buku. Kepada yang ingin memajukan Gorontalo. silahkan menterjamahkan literatur literatur gratis yang berbahasa asing supaya orang gorontalo bisa mengenal teknologi untuk memajukan Gorontalo. Masa membuat pakeke dan popati musti expatriate dari luar?? Karena tidak ada bukunya???. Kan ada lap top. Katanya mau jadi tuan di kampung sendiri Jangan lagi jalan di tempat, terus maju berjalan, asal jangan kebanyakan jalan jalan. bisa bisa luntang lantung di jalanan. Eh saya ini kan lahir dan besar di Bandung, dan juga cuma 1/8 Gorontalonya, kenapa sok usil dengan yang lebih tahu Gorontalo ya. Tapi yang namanya Pilolahea, Mongiilo, Pangea, Papualangi, Taluditi, Wanggahulu di Randangan, Buata. Mongango di Atingola, pedalam Lemito sudah saya jalani.. --- On Tue, 1/26/10, basriamin <basria...@yahoo. com> wrote: From: basriamin <basria...@yahoo. com> Subject: [GM2020] Re: Ajakan Funco- "Gorontalo 2020" To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Tuesday, January 26, 2010, 7:42 AM Ass Teman2, Tampaknya jalan2 menuju sebuah hasil sdh ada... Usulan kita semua sdh sangat positif. Tinggal menjaga antusiasme sampai itu sampai ada hasilnya Kita mulai dari yg "ada saja". Rekan Funco mengusulkan hal yg bersifat tematik, Rekan Elnino dgn "seri tulisan", serta kawan moderator yg lain dgn "kumpulan" artikel di blog itu; dan utk bisa terbit, jelas butuh editor. Usulan: Terbitannya bersifat SERI, dengan tema-tema, sbb: - Pembangunan (inovasi, birokrasi, ekonomi, SDA, dst.. - Kebudayaan (sejarah, budaya, elite, leadership, dll) Editor (tdk mesti satu orang): Funco (kebudayaan? ) Herwin (Pembangunan? ) Syam (tema?) dll KITA, para penulis "2020" dan warga yg lain men-supply tulisan ke para editor, jadi sama-sama "berkeringat" : membantu men-cuplik catatan2 masing2 yg pernah hadir di list ini; atau tulisan lain (baru?) yg relevan. Jadi, semua bertanggng jawab atas sebuah pandangan yg "utuh" tentang "sesuatu", utk Gorontalo!! Sikap "bertanggunjawab" atas gagasan2, harapan2, pengalaman2, pesimisme2 atau kritisisme2 yg utuh itu yg kita butuhkan saat ini dan ke depan... Editor, silahkan memberi "frame" yg tepat bagaimana proses dan arah2an teknisnya, terutama skenario waktu-nya. Sekadar usulan pribadi, buku saya "Memori Gorontalo: Tradisi, Transisi dan Teritori" siap diterbitkan, rencananya JULI 2010. Kalau dimungkinkan, silahkan dipertimbangkan utk jadi salah satu seri "studi Gorontalo Kontemporer" . Intinya, sama-sama "kita kerjakan dr yg ada". Maaf, agk panjang barangkali, skali lg maaf... Wass, Basri --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "Razif Halik Uno" <razifhalik@ ...> wrote: > > Kembali bung Elnino membuka jalan kearah kemungkinan penerbitan buku seri: > GM2020. Mengenal sifat kita,tidak seorangpun akan menawarkan diri jadi editor. > Sy usulkan sdr Herwin Mopangga orangnya,beliau sdh diambang selesai S3 di > IPB,selalu bagus tulisannya dimilis kita karena bersyair indah. Uang > transpornya dan ongkos tinta printer rame2 pete cingke jo. Urusan cetak buku > ada teman pak Mosii punya usaha cetak. Wass."Pesuruh" > -----Original Message----- > From: "elninogorontalo" <elninogorontalo@ ...> > Date: Tue, 26 Jan 2010 10:00:32 > To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> > Subject: [GM2020] Re: Ajakan Funco- "Gorontalo 2020" > > Sebagai curhat, sebenarnya dari awal milis ini sudah ada ide itu, tapi tidak > pernah terealisasi. Saya kurang bekerja baik, maklum... berjibaku dengan > kebutuhan istri dan anak-anak. Istilah Anis Baswedan, "belum selesai dengan > dirinya sendiri". Mohon maafkan utk itu. > > Kalau ide-ide yang ada di milis ini kita periksa satu per satu, sungguh ada > banyak yang luar biasa dan perlu dan penting untuk teman-teman kita yang > belum mengenal internet. Kalau dibukukan semua ide yang ada di sini, > kira-kira sudah bisa 2-3 buku yang sangat bermakna. > > Mohon ada relawan yang mau jadi penyunting buku GM2020, memilah dan memilih > serta mengedit tulisan-tulisan kita yang layak terbukukan. Untuk pencetakan > dan penerbitannya, insyaallah Tuhan memberi jalan. Yakin... > > Ada baiknya satu topik satu buku. Semacam "serial". Jadi tidak tebal-tebal. > Tapi mengena dan dibaca tuntas oleh teman2 kita di kampung2 Gorontalo. > > Bagaimana kalau kita minta tolong Funco untuk jadi penyuntingnya? Atau siapa > yang mau menolong kita semua untuk itu? Mohon menawarkan diri yaa.... > > Odu'olo > > Elnino > > --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "basriamin" <basriamin@> wrote: > > > > Perkenankan saya mengutip ajakan Rekan Funco di bawah ini: > > > > "....Saya kira, alangkah lebih baik, setiap ide yang terlontar di milis ini > > kita kerangkai dengan baik agar menjadi tematik. Saya kira tema tema yg ada > > sangat eksploratif. > > > > Gorontalo kita begitu kekurangan pustaka. Mungkin ide ide di milis ini kita > > pustakakan.. Agar kalangan yang tak bs berinternet ria bs ikut membaca > > gagasan yang ada. > > > > Thn 2020 yang menjadi frame sekaligus timer kita semakin dekat. Kita hampir > > tak punya "agenda bersama" utk mengeroyok itu. > > > > Saya sangat optimis dengan milisi ini, karena banyak harapan yang sudah > > tersusun dengan banyak di berbagai thread milis" > > ------------ ------ > > > > Kita tentu sangat paham bahwa tak ada yg bisa bertindak sendiri sebagai > > "tukang sulap" atas setiap keadaan dan harapan. > > > > Di tempat dan di bidang kerja kita masing-masing, perubahan utk Gorontalo > > yg lebih maju bisa kerjakan. > > > > Kepada siapa kita sebenarnya menulis dan menulis; untuk apa GM-2020 ini, > > semuanya tentu terpulang dr renungan2, pencermatan2 dan penghayatan kita > > masing-masing. > > > > Silahkan.... > > > > Saya dgn senang hati akn terus berusaha menjadi bagian dari harapan itu... > > > > Salam hangat, > > > > Basri > > >