Meniru kata witgenstein dalam speech act, sebenarnya kata2 yg ditulis om iki 
saya tidak perlu artikan satu per satu, maksudnya jelas, "TU belum ingin 
ketemu" jika memberikan interpretasi takutnya malah jadi ngawur. Asumsi bisa 
lari kmana-mana, apalagi ada perbandingan sikap dengan orang yang berbeda tapi 
tujuan politik sama "gubernur2an"

Saya pikir ini bukan dalam tataran "kurang aspiratif", tapi lebih pada miss 
komunikasi saja...."pesan" dalam kata2 itu terlalu high kontekstual sehingga 
interpretasi menjadi akan subjektif, jika komunikator dan sender tidak 
memperjelas maksud "makna" yg ingin disampaikan...


odu olo

echa


Kirim email ke