Setuju, pak Ikbal... :)

Ada lelucon di Senayan. Di DPR, katanya, dilarang berpikir kecuali ketua 
fraksi/partai. Semua anggota DPR hanya operator dari ketuanya. Di DPD lebih 
parah, boleh berpikir tapi dilarang memutuskan. Sementara orang-orang yang 
punya pikiran brilian untuk bangsa ini hanya bisa memaki-maki tanpa bisa 
berbuat apa-apa. Mereka berada di luar sana, di pihak yang dikuasai tanpa mau 
berkuasa.

Pak ikbal betul, benar-benar dodol negara ini... :D

Odu'olo,

Elnino


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Iqbal <kaizen...@...> wrote:
>
> On Feb 14, 2010, at 5:30 AM, "elninogorontalo" <elninogoront...@...
> 
> Orang jujur dan cerdas itu terlalu banyak yang memilih berkiprah di kampus 
> dan di eksekutif (jadi PNS) 
> Elnino
> 
> Ada teman saya pernah bingung memilih, Dia diunggulkan sebagai calon jadi di 
> legislatif tp kemudian terangkat sebagai dosen di slh satu PT. Senior saya di 
> jepang baru saja menyelesaikan S3 dan jadi calon dekan, malah mengundurkan 
> diri dari PNS dan bekerja di perushaan jepang di Indonesia, adyaksa dault 
> mundur dari DPR dan mengabdi dikampus.. Ada banyak org seperti ini dengan 
> alasan yg berbeda2.
> Yang aneh di legislatif adalah orang2 cerdas yg hanya sedikit ini malah tidak 
> 'berfungsi' dan terpinggirkan. 
> Yang jadi bintangnya malah model2 si poltak, beny dan Ara. Jadi ingat waktu 
> gerombolan pansus dibantai Marsilam hehehe... Dan mereka2 ini digaji 500 
> juta/tahun, benar2 negeri dodol..    
> 
> Iqbal
>


Kirim email ke