Ketidaktegasan ini awal dari celah kebobrokan dimulai.




Terima Kasih


Funco Tanipu

-----Original Message-----
From: "m...@teoritik.fisika.net" <m...@teoritik.fisika.net>
Date: Tue, 6 Apr 2010 05:31:02 
To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai

  
 
 
 

pak iqbal kalau saya ingat masalah itu ... sampai detik ini sama dengan 
kejadian baru terjadi, karena selalu berpikir salah mereka ini apa?????? mereka 
kok orang baik2 dan mau belajar dan kuliah juga baik ... tetapi pengambil 
kebijakan di UNG tidak ada yang tegas ... 



--- kaizen...@yahoo.com wrote:

From: Iqbal <kaizen...@yahoo.com>
To: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
Date: Mon, 5 Apr 2010 23:03:20 -0700 (PDT)

   
 
 
 

Bung kilo, numpang nanya, apa satu angkatan dengan adik saya iyan? Yang saya 
tau dia juga pernah punya masalah dengan pak AA tapi akhirnya bisa 
diselesaikan..


Iqbal

Sent from my iPhone

On Apr 6, 2010, at 10:00 AM, kilo_...@yahoo.com wrote:




&nbsp;



    
      
      
      












Yaa.. P AgusP jahya itu saya p dosen di jurusan Fisika dulu donggo mahasiswa 
S1.Beliau orangnya ganteng, tinggi, pintar, kalem n sopan., pokokx lengkap bgtu 
dang...  (Bolomaapu p jahya).Waktu itu p jahya ngajar fismod, fistum n 
kolokium, beliau pernah bantu sy n teman2 seangkatn di hari2 terakhir kuliah 
saat p asri tidk kase lulus kolokium. Tapi bukan minta nilai gratis juuu.., 
debo dia uji lisan,  (Tapi sy dengar kolokium so tdk ada, apa benar itu pak?) P 
jahya memang sy kenal sekali walapun beliau msuk kampus di akhir2 penyelesain 
studi sya.Hehehehe..Bolomaapu p jahya...Salam suksesmulia.comSR Sent from my 
BlackBerry&reg; smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From:  
"Agus Lahinta" &lt;lahi...@gmail.com&gt;
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:11:48 &#43;0000To: 
&lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.com&gt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
&nbsp;



    
      
      
      













Hebat Sukirman, ini mahasiswanya Yahya ya?Salam,Agus LahintaFrom:  
kilo_...@yahoo.com
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:10:24 &#43;0000To: 
&lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.com&gt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
&nbsp;



    
      
      
      












Teori itu adalah pondasi dari praktek..Menurut salah seorang pengusaha sukses 
di makasar saat dialog di salemba (te iki pe bos) ”pada prinsipx orang 
gorontalo itu cerdas dan cekatan serta mampu brsaing hingga pulau jawa, 
kelemahannya hanya  kurang PD”. Paradigma berpikir orang gtlo tentang pekerjaan 
hanya mau jadi PNS, selain itu politikus n kontraktor. Tetapi ketersediaan 
lapngan pekerjaan pun harus difasilitasi. UNG sdh menjembatani itu dengan 
menyediakan tenaga pengajar (guru) dan hampir semua lulusan eks STKIP, IKIP dan 
UNG sdh terserap di pemda, tetapi memang jurusan yg non kependidikan mash harus 
bersaing dengan lulusan dari luar daerah.Tugas ini bkan hanya milik UNG tetapi 
semua stakeholdr, krn PT di gtlo bkan hanya UNG. Memang berat utk mewudkan ini 
semua krn kondisi di gtlo msh seperti sekarang.Oke SalamSR Sent from my 
BlackBerry&reg; smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!From:  "Funco Tanipu" &lt;funcotan...@gmail.com&gt;
Date: Mon, 5 Apr 2010 15:40:37 &#43;0000To: Gorontalo 
Maju&lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.com&gt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
&nbsp;



    
      
      
      












Bung Ayub, teori itu gagasan. Ada yang namakan ide. Ada juga yang katakan 
sebagai wacana. Hal-hal praksis selalu didahului dengan gagasan. Muhammad 
sebelum bertindak menjadi Nabi selalu ada gagasan/ide di depannya yang berupa 
firman dari Allah (ini bo contoh poli.. Bisa olo salah, soalnya bukan 
ahlinya..)Saya ingin memberi contoh bagaimana Menara Keagungan dibangun tanpa 
ide yang jelas. Atau mungkin kita bisa lihat bagaimana kebun binatang di 
Limboto. Dan masih banyak lagi praksis tanpa didasari gagasan yang kuat.Kita 
mending berkelahi di awal ttg gagasan. Daripada berkelahi karena salah di 
praksis.Terima KasihFunco TanipuFrom:  abdul ayub &lt;rasyid_a...@yahoo.com&gt;
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:25:48 &#43;0800 (SGT)To: 
&lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.com&gt;Subject: Re: Bls: [GM2020] UNG dan 
Hal-hal yang belum selesai
&nbsp;



    
      
      
      terlalu banyak teori juga susah.....tp memang bergitulah kalo debat 
akademis kalo&nbsp; saya yang jadi masalah cuma bagaimana menjembatani link 
yang putus antara ruang kuliah dan dunia kerja.di jakarta semacam&nbsp; 
trisakti saja belum mampu menyiapkan lulusan yang benar benar mampu untuk kerja 
padahal dia adalah kampus paling mahal dan sangat berkualitas&nbsp; apalagi 
bila di bandingkan dgn gtlo...padahal penjurusan nya sangat2 detail seperti 
tranportasi...masi dibagi lagi darat laut dan udara..ada bnyak solusi 
sebenarnya salah satunya di banyakin dosen2 yang berlatar praktisi...yang 
benar2 sngat2 ahli di dunia kerja.bukan akadrmis yang cuma pintar teori namun 
apapun ushanya tersrah yang pintar2 cuma bagaimana lulusan bisa kerja!!! itu 
sajakalo di pikir2 di gtlo yang kerja aja masih banyak yang belum pintar tenaga 
masi banyak yang
 dari jawa
 gimana yang baru lulus!!!hehehehh tenaga bo habis di buttola deng di proyek2 
yang kaseh abis anggaran--- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu 
&lt;funcotan...@gmail.com&gt; menulis:Dari: Funco Tanipu 
&lt;funcotan...@gmail.com&gt;Judul: Re: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang 
belum selesaiKepada: "Gorontalo Maju" 
&lt;gorontalomaju2020@yahoogroups.com&gt;Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:56 PM





&nbsp;



    
      
      
      












I am happy with your statement about 'long sleeping'. As long as 47 years we 
were long sleeping. I wish that you can be the man who will give a motivation 
for new rector.I hope you can be the man who can open the networking in Germany 
for Gorontalo State University for scholaships, fundding and cooperations with 
center of study.A question for you, when will you back here... We will 
appraciated if you will be back earlier.Warm Regards,FTTerima KasihFunco 
TanipuFrom:  Yayu Arifin &lt;yayujahjaarifin@ yahoo.co. id&gt;
Date: Mon, 5 Apr 2010 11:19:50 &#43;0800 (SGT)To: &lt;gorontalomaju2020@ 
yahoogroups. com&gt;Subject: Bls: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum selesai
&nbsp;



    
      
      
      you are right man, i just for two months in UNG last year and i got 
headache. Alhamdulillah we find out how to improve a little bit, InsyaAllah i 
would like to do more when i arrived.&nbsp;But it is indeed very hard to make 
people aware that there is something wrong since they were so long sleeping in 
that groove. No body want to be disturbed when &nbsp;they are in that situation 
(it is called groovy feeling probably equal to steady state).&nbsp;--- Pada 
Sen, 5/4/10, Funco Tanipu &lt;funcotanipu@ gmail.com&gt; menulis:Dari: Funco 
Tanipu &lt;funcotanipu@ gmail.com&gt;Judul: [GM2020] UNG dan Hal-hal yang belum 
selesaiKepada: "Gorontalo Maju"
 &lt;gorontalomaju2020@ yahoogroups. com&gt;Tanggal: Senin, 5 April, 2010, 8:35 
AM













 
&nbsp;



    
      
      
      
Luar biasa "pertengkaran" kita ini. Baru kali ini saya melihat milis ini 
"ribut" hanya dengan satu topik; UNG. 

Pertengkaran ini menunjukkan bahwa disamping banyak harapan thdp UNG, banyak 
pula rupanya masalah yang kini. kita warisi.

Mengenai hal diatas, saya kira berjubelnya harapan tak lepas dari banyaknya 
masalah yang ada. Setiap kelahiran setitik harapan, selalu dikarenakan ada 
titik yang ingin diperbaiki.

UNG telah memasuki hampir 50 tahun berdiri kokoh di bumi Gorontalo, dinding 
ruangan dan kilasan dokumen foto terlihat kusam menunjukkan rentanya usia UNG. 
Tinggal 3 tahun lagi UNG akan memasuki tahun emas. Tahun yang dinanti-nantikan 
untuk patokan melakukan lompatan ke arah yang lebih baik.

Di usia ke 47 ini, kita masih berada diperdebatan bagaimana memulai? Terus 
terang, kita cukup terlambat dari yang lain. Tidak usah kita berbicara terlalu 
jauh dengan membandingkan UNG dengan negara lain. Kita lihat saja UNSRAT, UNHAS 
yang masih satu daratan dengan UNG. Tidak usah bermimpi dulu bagaimana berlevel 
"world", utk menjadi baik di level "regional" saja kita cukup keteteran.

Tumpukan harapan terlalu banyak yang kemudian signifikan dengan berjubelnya 
masalah. Tantangan Rektor baru kedepan belum akan bicara tentang skenario masa 
depan, Rektor kita akan dihadapkan pada bertebarannya masalah yang mesti di 
selesaikan.

Tetapi, saya kira ini bukan saja kerja Rektor saja. Basri Amin pernah 
mengatakan ke saya bahwa Universitas terlalu besar jika hanya diserahkan ke 
seorang Rektor. Rektor sebenarnya hanyalah salah satu tools dalam menyelesaikan 
hal-hal yang belum selesai.

Apa yang kemudian menjadi perdebatan mulai dari landasan filosofis yang 
kemudian diderivasi ke hal-hal teknis, saya kira letaknya pada perbedaan 
metodologi dalam memandang masalah dan harapan. Ada yang mendekati masalah dan 
harapan dengan pendekatan mekanistik, ada yang berpendekatan dekonstruktif, ada 
pula yang berpendekatan "historical" melulu.

Semua pendekatan benar, karena di setiap pendekatan selalu ada harapan untuk 
memperbaiki. Ada keinginan menjadi "tukang sapu" masalah. 

Dari "pertengkaran" ini bisa dilihat bahwa banyak hal-hal yang belum selesai. 
Kita memiliki resources yang kuat, resources itu berupa kualifikasi SDM, 
keinginan dan niat yang kuat.

Saya jika mengutip pengantar editor buku Energi Peradaban, bahwa di UNG itu 
orang-orangnya  biasa saja, yang luar biasa pada orang-orang itu adalah 
kemampuan mereka menembus batas, melintasi rintangan dan menguak tabir. UNG 
punya itu. 

Saya banyak mengulas hal-hal yang tidak teknis karena kita cukup kedodoran di 
wilayah paradigma dan fondasi fikir. Persoalan teknis kadang dianggap sebagai 
pangkal masalah. Padahal, letaknya bukan disitu. Fondasi pengetahuan yang 
ditanamkan 47 tahun lalu, telah dicabik-cabik oleh orang-orang yang 
kepentingannya menumpuk kapital melulu.

Maka, menurut saya yang mesti dilakukan adalah bagaimana keinginan mencapai 
masa keemasan UNG adalah menggali harapan dan memetakan masalah di tingkat 
prodi/jurusan. Kedua, data harapan dan masalah digali dengan model FGD agar 
lebih representatif, disamping itu juga model diskusi yang "tertulis" 

      

    
     

    
    






  






&nbsp;referensi fisika utama - http://www.fisika.net

    
     

    
     

Kirim email ke